Investor Asing Serap Saham di Tengah Pelemahan IHSG, Ini Daftar 10 Saham yang Diborong

Jumat, 21 Februari 2025 | 10:05:31 WIB
Investor Asing Serap Saham di Tengah Pelemahan IHSG, Ini Daftar 10 Saham yang Diborong

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren negatif dengan ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis, 20 Februari 2025. IHSG ditutup melemah 0,1 persen ke level 6.788,04.

Meski pasar saham domestik mengalami tekanan, investor asing justru terlihat memborong sejumlah saham tertentu. Hal ini mengindikasikan adanya minat asing terhadap saham-saham yang dinilai masih memiliki prospek cerah meskipun IHSG sedang terkoreksi.

IHSG Melemah, Transaksi Capai Rp12,32 Triliun

Pada penutupan perdagangan Kamis, nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp12,32 triliun. Volume perdagangan mencatatkan 18,82 miliar saham yang diperdagangkan dalam 1,27 juta transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 236 saham mengalami kenaikan harga, 334 saham terkoreksi, dan 309 saham stagnan.

Sementara itu, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) dengan total Rp787,68 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp743,78 miliar net sell terjadi di pasar reguler, sementara Rp43,90 miliar terjadi di pasar negosiasi dan tunai.

Koreksi IHSG dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sentimen global dan regional. Salah satu analis pasar modal, Andi Wijaya, menyebut bahwa tekanan terhadap IHSG masih berkaitan dengan ekspektasi kebijakan moneter Amerika Serikat serta volatilitas pasar global.

"Pasar saat ini masih dalam fase wait and see terhadap kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve. Selain itu, investor juga tengah mencermati rilis kinerja keuangan emiten yang akan menentukan arah pergerakan saham dalam beberapa pekan ke depan," ujar Andi.

10 Saham yang Diborong Investor Asing

Di tengah aksi jual yang dilakukan investor asing, terdapat beberapa saham yang justru mengalami net buy atau pembelian bersih oleh investor asing. Berdasarkan data dari Stockbit, berikut daftar 10 saham yang paling banyak dibeli oleh asing pada perdagangan Kamis, 20 Februari 2025:

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp146,34 miliar

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) - Rp83,84 miliar

PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) - Rp34,70 miliar

PT MD Entertainment Tbk. (FILM) - Rp29,76 miliar

PT Remala Abadi Tbk. (DATA) - Rp22,65 miliar

PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp20,54 miliar

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) - Rp12,76 miliar

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) - Rp10,77 miliar

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp8,31 miliar

PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) - Rp8,08 miliar

Dari daftar tersebut, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi saham yang paling banyak diborong asing dengan net buy mencapai Rp146,34 miliar. Saham ini menjadi incaran seiring dengan optimisme terhadap sektor pertambangan dan komoditas, terutama terkait harga nikel dan emas yang masih menunjukkan tren positif.

Selain itu, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga mengalami pembelian bersih yang cukup besar, mencapai Rp83,84 miliar. BRMS merupakan emiten di sektor pertambangan yang juga banyak menarik minat investor asing dalam beberapa waktu terakhir.

Sektor Pertambangan dan Teknologi Masih Menarik

Sejumlah saham yang masuk dalam daftar pembelian asing didominasi oleh sektor pertambangan dan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing masih melihat potensi pertumbuhan di sektor-sektor tersebut, terutama di tengah volatilitas pasar global.

Analis pasar modal, Rina Setiawan, menyebut bahwa ketertarikan asing terhadap saham sektor pertambangan tidak lepas dari pergerakan harga komoditas yang masih positif.

"Sektor pertambangan, terutama yang berkaitan dengan logam dan mineral seperti emas dan nikel, masih memiliki prospek yang menjanjikan di tengah permintaan global yang tinggi. Selain itu, saham teknologi seperti GOTO juga menjadi pilihan karena potensi pertumbuhan bisnis digital di Indonesia masih sangat besar," kata Rina.

Strategi Investor Menghadapi Pelemahan IHSG

Dengan kondisi IHSG yang masih mengalami tekanan, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih saham. Beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam menghadapi situasi pasar saat ini antara lain:

Memilih Saham Fundamental Kuat - Fokus pada saham yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan prospek bisnis yang jelas.

Memanfaatkan Momentum Koreksi - Ketika pasar sedang turun, investor bisa mencari saham yang berpotensi mengalami rebound.

Diversifikasi Portofolio - Jangan hanya berinvestasi di satu sektor, tetapi sebarkan investasi ke beberapa sektor yang memiliki peluang pertumbuhan.

Mengamati Sentimen Global - Keputusan investasi sebaiknya mempertimbangkan perkembangan ekonomi global, kebijakan moneter, serta faktor makroekonomi lainnya.

Rina juga menambahkan bahwa investor ritel sebaiknya tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi saat pasar sedang volatil.

"Kondisi seperti ini bisa menjadi peluang bagi investor jangka panjang. Namun, tetap diperlukan analisis yang matang dan strategi yang tepat dalam memilih saham," jelasnya.

Meskipun IHSG ditutup di zona merah dengan koreksi 0,1 persen ke level 6.788,04, investor asing tetap memborong sejumlah saham, terutama di sektor pertambangan dan teknologi. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi saham yang paling banyak dibeli asing dengan net buy mencapai Rp146,34 miliar.

Sementara itu, investor diimbau untuk tetap berhati-hati dalam menghadapi volatilitas pasar dengan menerapkan strategi investasi yang bijak. Dengan tetap memperhatikan fundamental perusahaan dan perkembangan ekonomi global, investor dapat memanfaatkan momentum ini untuk mencari peluang investasi jangka panjang.

Terkini