JAKARTA - Di tengah membludaknya wisatawan yang ingin menjelajah keindahan Gili Trawangan di Nusa Tenggara Barat, Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Karangasem meningkatkan pengamanan penyeberangan di Dermaga Rakyat Padangbai. Pada Senin 17 Februari pagi, tim Polairud beroperasi sejak pukul 08.00 hingga 10.30 WITA untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan laut yang semakin padat ini.
BRIPKA I Wayan Suji, yang memimpin kegiatan pengawasan ini, menegaskan pentingnya pengamanan tersebut. “Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan manifes penumpang sesuai dengan ketentuan, serta memastikan kesiapan anak buah kapal (ABK) dalam menjamin keselamatan selama pelayaran,” jelasnya. Ratusan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, bergantung pada layanan fast boat yang beroperasi dari Padangbai setiap harinya.
Pada hari yang sama, tercatat 10 unit fast boat bersiap membawa wisatawan dari Padangbai menuju Bangsal Gili Trawangan, NTB. Berikut rincian penumpangnya:
- Fast Boat Eka Jaya 23: 104 penumpang (98 WNA, 6 WNI)
- Fast Boat Golden Quin 01: 73 penumpang (69 WNA, 4 WNI)
- Fast Boat Karunia Jaya 01: 85 penumpang (83 WNA, 2 WNI)
- Fast Boat Bintan Best: 29 penumpang (seluruhnya WNA)
- Fast Boat Ostina 03: 71 penumpang (seluruhnya WNA)
- Fast Boat Blue Water: 73 penumpang (seluruhnya WNA)
- Fast Boat Wahana Virendea: 114 penumpang (seluruhnya WNA)
- Fast Boat Eka Jaya Matra: 112 penumpang (108 WNA, 4 WNI)
- Fast Boat Semaya Darmajaya: 40 penumpang (seluruhnya WNA)
- Fast Boat Eka Jaya 26: 57 penumpang (seluruhnya WNA, tujuan Nusa Penida)
Kepadatan penumpang ini memerlukan perhatian ekstra, terutama dalam hal keselamatan dan ketertiban. Dengan ratusan wisatawan menyeberang, baik ke Gili maupun Nusa Penida, kesiagaan penuh dari Sat Polairud menjadi krusial.
Sat Polairud Polres Karangasem turut mengingatkan seluruh operator fast boat agar meningkatkan kewaspadaan. Mereka ditegaskan untuk selalu mematuhi standar keselamatan pelayaran dan secara terus-menerus memonitor kondisi cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu, mengingat cuaca yang tidak menentu bisa berdampak signifikan terhadap keselamatan pelayaran.
"Operator fast boat harus selalu siaga dan mengikuti standar keselamatan yang berlaku. Pelanggaran sekecil apa pun bisa berisiko besar," lanjut BRIPKA I Wayan Suji. Ia menekankan bahwa kesiapan anak buah kapal dalam menghadapi segala kemungkinan adalah prioritas utama demi keselamatan seluruh penumpang.
Kegiatan pengamanan ini diharapkan tidak hanya menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, tetapi juga memberikan ketenangan bagi operator yang bertanggung jawab penuh atas keselamatan penumpangnya. Dengan langkah ini, wisatawan dapat menikmati perjalanan dengan tenang dan nyaman, sementara operator dapat beroperasi dengan lebih terkoordinasi.
Pentingnya pengawasan dan pengamanan di dermaga tidak bisa diremehkan, terutama ketika sektor pariwisata semakin menggeliat pasca-pandemi. Penyeberangan dari Padangbai menuju destinasi favorit seperti Gili Trawangan dan Nusa Penida menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara. Dengan keindahan alam bawah laut dan pemandangan pantai yang menakjubkan, kawasan ini menjadi magnet turis dari seluruh dunia.
Selain dari segi keselamatan, kehadiran Sat Polairud di dermaga juga menjadi upaya preventif untuk mendukung operasional dermaga agar tetap kondusif. Para personel siap mengatasi segala bentuk masalah yang mungkin timbul seiring dengan meningkatnya aktivitas penyeberangan. Kombinasi pengamanan darat dan kesiapan laut menjadi pilar penting dalam inisiatif keselamatan penyeberangan ini.
Sebagai upaya berkelanjutan, BRIPKA I Wayan Suji menyebutkan perlunya keterlibatan semua pihak, termasuk operator dan turis, untuk selalu menaati aturan demi menjaga kelancaran aktivitas di dermaga. Kerjasama yang baik antara pihak kepolisian, operator, dan penumpang menjadi kunci dalam menciptakan pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan demikian, di tengah hiruk pikuk pariwisata yang kembali menggeliat, upaya pengamanan dan pengawasan di Dermaga Padangbai ini ditujukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Polres Karangasem terus berupaya memberikan yang terbaik agar semua aktivitas penyeberangan berjalan lancar dan memberikan kenyamanan maksimal bagi para wisatawan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan dan menjaga reputasi kawasan Bali sebagai destinasi yang aman dan ramah bagi setiap pengunjungnya.