Presiden Prabowo Subianto Dorong Percepatan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:12:50 WIB
Presiden Prabowo Subianto Dorong Percepatan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 17 Januari 2025. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ini, fokus utama pembahasan adalah percepatan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Pada akhir rapat yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memberikan keterangan kepada media. Dadan menyatakan bahwa program MBG menjadi langkah strategis yang sangat penting dalam mendukung pembangunan SDM yang unggul di Indonesia. "Ini adalah bagian dari visi besar pemerintah untuk memastikan seluruh anak bangsa mendapatkan akses makanan bergizi sebagai fondasi utama peningkatan kualitas SDM," ujarnya.

Program Makan Bergizi Gratis diinisiasi sebagai respons atas masih tingginya angka gizi buruk dan malnutrisi di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka yang cukup tinggi, sekitar 27,7% pada tahun 2023. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah karena berpotensi menghambat perkembangan fisik dan mental anak dalam jangka panjang.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya sinergi antar lembaga untuk memastikan program ini dapat berjalan sesuai dengan target. Dalam rapat, ia meminta setiap kementerian dan lembaga terkait untuk menyusun rencana aksi yang konkret dan terintegrasi. "Kita harus bergerak cepat dan bersama-sama. Setiap anak Indonesia berhak mendapatkan gizi yang layak, dan ini adalah tanggung jawab kita semua," tegas Prabowo.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Yulius Martono, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menambahkan bahwa kolaborasi dengan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia akan menjadi kunci suksesnya program ini. Menurut Yulius, sektor pendidikan memiliki peran penting dalam mensosialisasikan pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak. "Kami akan melibatkan sekolah sebagai mitra utama dalam distribusi dan edukasi mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang," ungkapnya.

Sebagai langkah awal, program ini akan dimulai di wilayah-wilayah yang selama ini menjadi sorotan karena tingginya angka gizi buruk, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Menteri Kesehatan, Dr. Nina Hamdani, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah prioritas yang akan menjadi fokus implementasi program MBG. "Kami sudah mengidentifikasi beberapa daerah yang masuk kategori merah dalam hal gizi buruk. Diharapkan dengan program MBG, kami bisa menekan angka ini secara signifikan," kata Dr. Nina.

Tak hanya itu, program Makan Bergizi Gratis juga akan melibatkan sektor swasta dan berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) sebagai mitra untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program. Langkah ini diambil untuk memastikan sejumlah besar masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari program tersebut. "Kami membuka pintu lebar-lebar bagi sektor swasta dan NGO untuk berkolaborasi, baik dalam hal pendanaan, penyediaan bahan pangan, maupun edukasi ke masyarakat," tutur Dadan Hindayana.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyinggung upaya peningkatan produksi pangan lokal sebagai bagian integral dari program MBG. Presiden menyebutkan pentingnya memberdayakan petani lokal untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan bergizi yang berkelanjutan. "Kami juga mendorong pengembangan pertanian yang lebih modern dan efisien, agar hasil tani kita bisa memenuhi kebutuhan pangan bergizi nasional," jelas Prabowo.

Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat saat ini, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pola makan sehat di masa depan. Dengan berbagai langkah yang telah direncanakan, pemerintah optimis program ini akan menjadi salah satu pionir dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045, yakni menjadi negara berdaya saing tinggi dengan kualitas SDM yang unggul.

Melalui program ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk menyediakan akses makanan bergizi gratis yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, sebagai pijakan penting dalam mencetak generasi emas yang sehat dan berdaya saing di kancah global. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, Indonesia diharapkan mampu mengatasi tantangan gizi buruk sekaligus mencapai cita-cita besarnya.

Terkini