PT Jasamarga Akses Patimban (JAP), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., berhasil mengamankan fasilitas kredit sindikasi senilai Rp3,96 triliun. Kredit ini diperoleh dari dua lembaga keuangan terkemuka, yakni Bank BCA dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero). Pinjaman tersebut akan difokuskan untuk mempercepat pengembangan Jalan Tol Akses Patimban, terutama pada Seksi 1 yang menghubungkan Junction Cipendeuy ke Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan berlanjut ke Seksi 2 yang melintasi SS Cipendeuy menuju SS Pasir Bungur. Dengan total panjang mencapai 14,11 km, proyek ini membawa harapan besar terhadap peningkatan infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.
Penandatanganan perjanjian kredit ini dilangsungkan di Jakarta pada Selasa (17/12). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PT JAP, Victor Nazarenko Mahandre, beserta perwakilan dari Bank BCA dan PT SMI yang bertindak sebagai _Joint Mandated Lead Arrangers & Bookrunners_ (JMLAB). Acara ini juga mengundang para pemegang saham yang memberikan dukungan penuh terhadap proyek strategis nasional ini.
Victor Nazarenko Mahandre, Direktur Utama PT JAP, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap kepercayaan yang diberikan oleh para kreditur. "Dukungan ini menjadi fondasi penting bagi kami untuk menyelesaikan pembangunan Seksi 1 dan Seksi 2 dengan standar kualitas terbaik. Jalan Tol Akses Patimban akan menjadi penghubung vital antara kawasan industri di Jawa Barat dan Pelabuhan Patimban, sekaligus menjadi alternatif jalur bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu, Subang, Purwakarta, dan Karawang," ungkap Victor dengan optimisme.
Proyek strategis ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan direncanakan akan berintegrasi dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Junction Cipeundeuy, tepatnya di KM 89+475. Proyek ini akan memanfaatkan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang menjadi langkah nyata dalam upaya membangunan infrastruktur yang berkualitas melalui kerjasama berbagai pihak.
Jalan Tol Akses Patimban sendiri terdiri dari lima seksi dengan total panjang 37,05 km. PT JAP bertanggung jawab atas pembangunan dua seksi, yaitu Seksi 1 dan Seksi 2 yang total panjangnya mencapai 14,11 km. Sedangkan tiga seksi lainnya, yakni Seksi 3 (SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan), Seksi 4 (SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara), dan Seksi 5 (SS Pusakanegara-Patimban) yang memiliki panjang total 22,94 km, akan dikerjakan oleh pemerintah melalui empat paket pekerjaan.
Proyek ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur jalan tol dan jalan nasional, tetapi juga untuk mempercepat perkembangan kawasan industri, jasa, dan perdagangan di Jawa Barat. "Proyek ini tidak hanya mendukung kelancaran logistik nasional, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar wilayah operasional tol," tambah Victor.
Jalan Tol Akses Patimban diharapkan dapat memulai operasinya pada kuartal kedua tahun 2026. Proyek ini diharapkan untuk menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan di wilayah yang disiapkan untuk meningkatkan integrasi antara pusat industri dan pelabuhan strategis di Jawa Barat.
Dalam konteks yang lebih luas, pembangunan tol ini mencerminkan komitmen pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam mendukung peningkatan infrastruktur, yang pada akhirnya akan menguntungkan masyarakat luas. Dengan adanya jalan tol ini, diharapkan distribusi barang dan jasa dapat berlangsung lebih efisien, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Kesuksesan dalam mendapatkan kredit sindikasi ini merupakan langkah penting bagi PT JAP dalam merealisasikan proyek yang tidak hanya berskala nasional tetapi juga berdampak internasional, khususnya dalam lalu lintas pengiriman barang antar pulau. Dengan demikian, Jalan Tol Akses Patimban menjadi proyek yang strategis dan sangat diantisipasi oleh berbagai pihak.