JAKARTA – Kementerian Perhubungan meresmikan Pusat Informasi Transportasi (Pusintrans) yang berfungsi sebagai Command Center di Lobi Gedung Karsa Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta. Langkah ini menandai babak baru dalam pengelolaan informasi transportasi nasional dengan mengintegrasikan berbagai pusat informasi dari seluruh matra perhubungan, seperti Ditjen Hubdat, Ditjen Hubla, Ditjen Hubud, Ditjen Perkeretaapian, dan BPTJ.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa keberadaan Pusintrans bertujuan untuk mempermudah pemantauan sarana transportasi di seluruh Indonesia. "Tujuan didirikannya Pusintrans adalah mempermudah pemantauan sarana transportasi yang ada di seluruh wilayah Indonesia sekaligus koordinasi dengan stakeholder terkait," ujarnya.
Dengan hadirnya Pusintrans, informasi dari berbagai sektor transportasi yang selama ini terpisah kini dapat diakses secara simultan dalam satu ruang kendali yang terintegrasi. Hal ini menjadi poin krusial bagi koordinasi antar-stakeholder dan mempercepat respon terhadap berbagai situasi yang berkembang.
Teknologi yang diterapkan di Pusintrans memungkinkan integrasi berbagai sistem pemantauan, seperti CCTV yang terkoneksi ke seluruh sarana transportasi nasional. Dampaknya, semua pihak terkait bisa mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi jalan raya, perairan, penerbangan, kereta api, hingga situasi cuaca di seluruh Indonesia secara real-time selama 24 jam.
Kemampuan Pusintrans dalam menghubungkan seluruh stakeholder juga patut diberi apresiasi. "Hadirnya Pusintrans tentu akan mempermudah kami dalam melakukan pemantauan seluruh moda transportasi di Indonesia. Bila sewaktu-waktu terjadi kondisi yang kurang baik di lapangan, maka Kemenhub dapat segera mengambil tindakan atau kebijakan untuk mengatasinya,” jelas Dudy Purwagandhi.
Fokus utama dari pendirian Pusintrans terletak pada tiga aspek penting: keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran sektor transportasi di Indonesia. Dengan sistem ini, diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan semakin ditingkatkan, terutama dalam menghadapi momen-momen penting seperti Natal, Tahun Baru (Nataru), dan Angkutan Lebaran.
Menhub berharap, Pusintrans mampu mendukung penyelenggaraan Nataru dan Angkutan Lebaran di tahun mendatang dengan lebih baik. ”Semoga dengan hadirnya Pusintrans, masyarakat yang melakukan pergerakan, khususnya di masa Nataru ini dapat merasakan perjalanan yang aman, nyaman, dan juga lancar,” pungkas Dudy.
Pusintrans merupakan inisiatif terbaru dari Menhub Dudy saat mengawali masa jabatannya. Dia menyadari bahwa pusat informasi yang tersebar di masing-masing matra tidak praktis untuk pemantauan yang efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan penggabungan dalam satu ruang kendali yang terpusat.
Operasional Pusintrans tidak terbatas hanya pada periode Angkutan Lebaran dan Nataru saja. Pusat ini akan terus beroperasi sepanjang tahun, memastikan bahwa Indonesia memiliki sistem pengawasan transportasi yang selalu siap siaga. Untuk menjamin kelancaran operasional, petugas di Pusintrans akan bekerja dalam tiga shift agar layanan tetap berjalan selama 24 jam tanpa henti.
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi tantangan transportasi di negara dengan geografis seluas Indonesia. Harapan besarnya adalah agar semua moda transportasi dapat beroperasi dengan lebih efisien dan aman, menjamin kenyamanan bagi setiap pengguna jasa transportasi di Tanah Air.
Sebagai langkah awal yang monumental ini, Pusintrans diyakini akan menjadi pusat komando dan kendali yang mampu merespons dengan cepat segala situasi darurat ataupun insiden yang membutuhkan perhatian segera dari pemerintah dan pihak terkait lainnya. Integrasi ini membuat Pusintrans berpotensi menjadi contoh pusat informasi transportasi sejenis di negara lain dalam menghadapi era modern yang serba digital dan cepat ini.
Dengan terus beroperasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan, Pusintrans siap menghadapi berbagai tantangan transportasi, memastikan bahwa roda kehidupan nasional terus berputar dengan baik.