JAKARTA - Proton, merek mobil nasional Malaysia, resmi memperkenalkan Proton eMAS 7, mobil listrik perdananya, pada hari Senin, 23 Desember 2024. Langkah ambisius ini menandai komitmen Proton dalam menghadirkan mobilitas berkelanjutan serta teknologi inovatif dalam industri otomotif.
Teknologi mobil listrik memang menjanjikan, namun masih banyak kekhawatiran yang dirasakan oleh calon konsumen, terutama mengenai daya tahan baterai dan jarak tempuh. Untuk mengatasi hal ini, Proton memberikan garansi yang sangat mengesankan bagi pemilik eMAS 7. Menurut laporan dari Paultan, Proton menawarkan garansi selama delapan tahun atau 160.000 km, yang meliputi komponen kunci mobil listrik dan baterainya. Salah satu janji menarik dari Proton adalah penggantian baterai secara gratis jika kesehatan baterai menurun hingga di bawah 70 persen dalam periode garansi tersebut.
Proton mengklaim telah melakukan pengujian internal yang intensif pada baterai eMAS 7. "Berdasarkan 921 siklus pengisian dan pengosongan yang setara dengan jarak tempuh 400.000 km, kondisi baterai tetap berada pada 90,5%, jauh melampaui standar internasional," ujar juru bicara Proton.
Proton eMAS 7 dibangun dengan teknologi canggih. Mobil ini menggunakan platform Arsitektur Modular Global (GMA) yang terkemuka, didukung oleh sistem propulsi listrik cerdas 12-in-1. Salah satu inovasi utama adalah arsitektur baterai Cell-To-Body (CTB), yang memaksimalkan efisiensi dan performa kendaraan listrik. Mobil ini juga dilengkapi dengan Baterai Aegis Short-Blade generasi baru, berbasis teknologi Lithium Ferro Phosphat (LFP), yang dianggap lebih aman dan tahan lama.
Mobil ini masuk dalam kategori SUV listrik segmen C, menampilkan fitur-fitur mutakhir termasuk L2-ADAS atau Sistem Bantuan Pengemudi Tingkat Lanjut Level 2 serta kamera 360 derajat untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan mengemudi.
Dalam hal performa, motor listrik Proton eMAS 7 mampu menghasilkan tenaga sebesar 160 kW dan torsi maksimal 320 Nm. Akselerasi dari 0-100 km/jam dapat dicapai hanya dalam waktu 6,9 detik, dengan jarak pengereman dari 100 km/jam hingga berhenti total dicapai dalam waktu 35 meter.
Proton eMAS 7 menawarkan dua varian: versi Prime dengan baterai berkapasitas 49,52 kWh dan jangkauan hingga 345 km menurut Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure (WLTP). Varian Premium menawarkan baterai lebih besar, 60,22 kWh, dengan jangkauan mencapai 410 km. Kedua model ini mendukung pengisian cepat DC, memungkinkan pengisian daya dari 30 hingga 80% dalam waktu sekitar 20 menit, serta mengembalikan jarak tempuh hingga 135 km hanya dalam 10 menit pengisian.
Untuk pasar Malaysia, Proton eMAS 7 dijual dengan harga kompetitif, mulai dari 109.800 ringgit (sekitar Rp 396 juta) untuk tipe Prime, dan 123.800 ringgit (sekitar Rp 466 juta) untuk tipe Premium. Menariknya, Proton menawarkan diskon sebesar 4.000 ringgit (sekitar Rp 14 juta) untuk 3.000 pelanggan pertama dari kedua varian ini. Diskon ini diharapkan akan menarik minat konsumen dan mempercepat penetrasi mobil listrik di pasar domestik.
Dengan penawaran teknologi terdepan, dukungan purna jual yang kuat, serta harga yang kompetitif, Proton eMAS 7 diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Proton di industri otomotif nasional, tetapi juga menjadi pemain signifikan di kancah internasional. Langkah ini menjadi pencapaian signifikan bagi Proton dan diharapkan akan mendorong adopsi kendaraan listrik di kawasan regional dan global.