BEKASI – Perayaan Hari Ibu yang berlangsung pada hari Minggu, 22 Desember 2024 di Perumahan Duta Kranji, Bekasi Barat, dipenuhi keceriaan dan semangat. Para ibu-ibu di komunitas setempat merayakan hari spesial mereka dengan cara yang berbeda namun penuh makna, yaitu melalui senam pagi yang rutin dilakukan setiap akhir pekan. Kegiatan ini menjadi momen istimewa yang dipenuhi tawa dan kebahagiaan, diwarnai dengan tampilan anggun para peserta yang mengenakan kebaya.
Sebagai bagian dari Klub Jantung Sehat (KJS) Kenanga, kegiatan senam ini diikuti oleh banyak perempuan, sebagian besar dari mereka adalah ibu-ibu berusia lanjut. Meskipun mayoritas peserta senam adalah perempuan sepuh, semangat mereka untuk berolahraga tidak luntur. Bahkan, pada perayaan Hari Ibu kali ini, para peserta tampil anggun mengenakan kebaya, memberikan kesan klasik yang penuh kehangatan.
Norah, seorang peserta senam yang berusia 70 tahun, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti kegiatan ini meskipun mengenakan kebaya yang sedikit merepotkan untuk berolahraga. "Kebaya itu simbol ibu-ibu. Memang sedikit ribet untuk senam, tapi rasanya senang sekali. Semua ini dadakan, kebaya dipakai seadanya saja," ujar Norah dengan tawa ceria yang menyertai kata-katanya.
Perayaan Hari Ibu di Duta Kranji bukan hanya soal senam pagi, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan antarwarga yang mempererat tali silaturahmi. Acara ini telah menjadi tradisi yang telah berlangsung beberapa tahun, dan tahun ini menjadi yang ketiga kalinya bagi komunitas KJS Kenanga untuk menggelar senam dengan peserta mengenakan kebaya pada Hari Ibu.
Mariati, seorang wanita paruh baya berusia 56 tahun, juga tampil mencuri perhatian dengan penampilannya yang lebih menonjol. Sebagai seorang penata rias, Mariati datang dengan riasan lengkap dan kebaya yang menawan, memberikan sentuhan ceria dan penuh percaya diri. “Meskipun gerah, tapi suasana senam jadi lebih seru. Yang penting kita semua happy. Tadi ada yang bilang saya gila, tapi saya anggap itu pujian. Yang penting kita bahagia,” kata Mariati sambil tertawa lepas.
Keceriaan dan semangat yang terlihat di kalangan ibu-ibu ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga kebugaran tubuh, terutama di usia lanjut. Meskipun kegiatan senam diadakan setiap akhir pekan, namun suasana kali ini terasa lebih spesial, dengan kehadiran kebaya yang memberikan nuansa klasik namun tetap semangat. Selain sebagai bentuk perayaan, kegiatan ini juga menjadi pengingat bagi banyak orang akan pentingnya menghargai dan merayakan peran ibu dalam kehidupan.
“Momen ini semoga menjadi pengingat bahwa ibu-ibu semakin dihormati, tetap sehat, dan meskipun sudah lansia, semangat kita harus tetap muda,” tambah Mariati, mengakhiri pembicaraannya dengan penuh semangat.
Selain menjadi perayaan Hari Ibu yang penuh kebahagiaan, acara ini juga memberikan inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan para ibu. Kehadiran ibu-ibu yang aktif dan ceria di tengah usia yang tak muda lagi memberikan pesan bahwa semangat hidup tak tergantung pada usia. Dengan menjaga kesehatan dan kebugaran, para ibu dapat terus menikmati hidup dengan penuh kegembiraan.
Di tengah-tengah perayaan, senam pagi menjadi lebih dari sekadar olahraga fisik. Ia menjadi simbol kebersamaan, kegembiraan, dan semangat hidup yang tak lekang oleh waktu. Para ibu yang hadir di acara ini bukan hanya berpartisipasi dalam sebuah rutinitas, tetapi juga menunjukkan kepada generasi berikutnya tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan.
Melalui perayaan ini, warga Perumahan Duta Kranji mengingatkan kembali kepada masyarakat betapa pentingnya menghargai dan merayakan peran ibu dalam kehidupan. Di tengah-tengah kesibukan dan rutinitas, momen seperti ini memberi kesempatan untuk berhenti sejenak, merayakan cinta dan kasih sayang yang telah diberikan oleh ibu kepada keluarga dan komunitas.