Naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens Tertunda, Erick Thohir Ungkap Kendala Penting bagi Timnas U20

Selasa, 24 Desember 2024 | 10:41:06 WIB
Naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens Tertunda, Erick Thohir Ungkap Kendala Penting bagi Timnas U20

INDRAMAYU - Kabar mengecewakan datang bagi pecinta sepak bola Indonesia. Dion Markx dan Tim Geypens, dua pemain keturunan yang diharapkan dapat memperkuat Timnas Indonesia U20, dipastikan batal menjalani proses naturalisasi tepat waktu. Hal ini sekaligus mengancam partisipasi mereka di Piala Asia U20 2025. Kepastian tersebut telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Status Naturalisasi yang Belum Tuntas

Proses naturalisasi untuk Dion Markx dan Tim Geypens telah direncanakan PSSI untuk selesai pada Januari 2025, tepat sebelum pelaksanaan Piala Asia U20 di bulan Februari. Kedua pemain diaspora ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi tim asuhan Indra Sjafri di turnamen tersebut. Namun, langkah mereka terhambat oleh permasalahan birokrasi yang rumit.

Menurut Erick Thohir, salah satu faktor utama keterlambatan naturalisasi adalah masa reses di DPR RI. "Waktunya sangat mepet," ungkap Erick, mengacu pada batas waktu pendaftaran pemain baru yang ditetapkan oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Deadline Ketat AFC Hambat Rencana

Peraturan yang diterapkan AFC mengharuskan semua pemain baru terdaftar paling lambat satu bulan sebelum pertandingan resmi dimulai. Turnamen Piala Asia U20 sendiri dijadwalkan mulai pada 12 Februari 2025. Artinya, pendaftaran pemain harus sudah rampung sebelum atau pada 12 Januari 2025. Namun, masa reses DPR yang berakhir pada 20 Januari mengakibatkan terganggunya proses ini.

Erick Thohir menegaskan, "Sementara itu, (pendaftaran pemain AFC) maksimal pada 13 Januari 2025." Hal ini membuat proses alih kewarganegaraan sekaligus pendaftaran untuk Tim dan Dion menjadi mustahil untuk diselesaikan tepat waktu.

Keraguan dari Awal

Jauh sebelum konfirmasi dari Erick Thohir, anggota Exco PSSI Arya Sinulingga telah menyampaikan keraguannya terkait kesempatan Dion Markx dan Tim Geypens untuk membela Timnas U20 di Piala Asia. "Kita jujur bahwa untuk Timnas U20 (Geypens dan Markx), agak berat (untuk bermain di Piala Asia U20)," ujar Arya dalam sebuah kesempatan beberapa minggu lalu.

Arya menambahkan, "Kenapa berat? Karena Piala Asia U20 2025 itu (mulai) pada 12 Februari untuk (pertandingannya)." Sementara, masa reses DPR yang berlangsung dari 6 Desember 2024 hingga 20 Januari 2025 mempersempit rentang waktu yang tersedia untuk menyelesaikan semua proses administrasi.

Dampak bagi Timnas U20

Kegagalan dalam menyelesaikan naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens tepat waktu tidak hanya merugikan kedua pemain, tetapi juga menghambat persiapan Timnas U20. Pelatih Indra Sjafri kini harus memikirkan kembali strategi dan komposisi tim tanpa kehadiran dua talenta muda berbakat ini. Kehadiran mereka diharapkan dapat menambah kualitas serta daya saing tim di kancah Asia.

Kendati demikian, PSSI tampaknya tidak tinggal diam. Erick Thohir dan jajarannya disebut tengah berupaya mencari solusi dari permasalahan ini agar tidak berdampak lebih luas, serta memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Jawaban untuk Masa Depan

Melihat kondisi ini, pertanyaan besar muncul mengenai bagaimana langkah PSSI dan pemerintah dalam menangani proses administrasi seperti naturalisasi di masa depan. Koordinasi yang lebih baik antara institusi pemerintahan dan organisasi olahraga tampaknya menjadi kunci utama agar momentum seperti ini tidak melewati batas-batas birokrasi yang ada.

Untuk sekarang, harapan tinggal pada persiapan internal tim. Dengan waktu yang semakin mendesak, Indra Sjafri dan tim pelatih dihadapkan pada tugas berat untuk memaksimalkan potensi pemain yang tersedia dan memastikan bahwa tim tetap kompetitif di Piala Asia U20 mendatang.

Potensi Solusi dan Harapan

Meskipun situasi saat ini tampak tidak menguntungkan, potensi perbaikan di kemudian hari tetap ada. Dengan evaluasi yang jujur dan mendalam, PSSI dan pihak terkait diharapkan dapat menyusun strategi yang lebih baik dalam mengelola proses administrasi pemain. Menyiasati tantangan birokrasi dan batasan waktu menjadi sangat penting guna mempertahankan prestasi dan berkembangnya sepak bola Indonesia di pentas internasional.

Dengan ini, seluruh harapan bangsa terfokus pada bagaimana kebijakan yang lebih efektif dapat diimplementasikan demi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih cerah dan proaktif.

Terkini