Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) kembali menunjukkan apresiasi mereka kepada mitra strategis dalam program perumahan nasional dengan memberikan penghargaan kepada bank penyalur dan asosiasi pengembang perumahan terbaik tahun 2024. Penghargaan tersebut diselenggarakan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas komitmen dan kontribusi signifikan berbagai pihak dalam mendukung pembiayaan rumah subsidi, terutama melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Dalam penilaian BP Tapera, penghargaan ini dibagi dalam delapan kategori berbeda, mengakui pencapaian dan kontribusi masing-masing lembaga dalam mendukung misi penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bank Tabungan Negara (BTN) berhasil menduduki posisi puncak dalam kategori bank penyalur FLPP dengan kontribusi penyaluran tertinggi, mencapai 114.853 unit rumah. Posisi ini diikuti oleh Bank BTN Syariah yang menyalurkan 33.107 unit rumah dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan 16.196 unit rumah.
Pada aspek pertumbuhan unit tertinggi secara tahunan (year on year/yoy), Bank Mandiri memperoleh penghargaan dengan tambahan penyaluran sebanyak 941 unit rumah. Bank Mandiri berhasil mengungguli BPD Sumselbabel yang menambah penyaluran sebesar 447 unit dan BPD Jawa Barat dan Banten dengan tambahan 415 unit rumah.
Di antara bank pembangunan daerah (BPD) konvensional, BPD Jawa Barat dan Banten menunjukkan keunggulan dengan kontribusi tertinggi, sebanyak 4.628 unit rumah. BPD Sumselbabel dan BPD Jambi mengikuti peringkat tersebut dengan masing-masing 2.357 unit dan 820 unit rumah.
Dalam kategori BPD syariah, BPD BJB Syariah menduduki posisi terdepan dengan penyaluran sebanyak 2.981 unit rumah. Peringkat ini diikuti oleh BPD Sumselbabel Syariah yang memberikan kontribusi 1.478 unit rumah, serta BPD Kalimantan Selatan Syariah dengan total 686 unit rumah.
Bank BTN juga menunjukkan keunggulannya dalam kategori penyaluran pembiayaan Tapera, dengan pengiriman sebanyak 3.634 unit rumah. Prestasi ini diikuti oleh Bank BRI dengan 724 unit dan Bank BTN Syariah dengan 709 unit rumah.
Penghargaan tidak hanya diberikan kepada bank penyalur, tetapi juga kepada asosiasi pengembang yang memainkan peran penting dalam penyaluran FLPP. Real Estate Indonesia (REI) menempati posisi pertama, diikuti oleh Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) serta Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA).
Mengomentari penghargaan ini, Hirwandi Gafar, Direktur Consumer Bank BTN, menyampaikan apresiasi kepada BP Tapera. "Penghargaan ini menegaskan komitmen BTN dalam mendukung program perumahan subsidi di Indonesia," ujarnya. Sementara itu, Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, menekankan pentingnya pembentukan ekosistem pembiayaan perumahan yang terintegrasi demi keberhasilan program tersebut.
Tak ketinggalan, Direktur Sales & Distribution Bank BSI, Anton Sukarna, dan Direktur Network & Services BNI, Ronny Venir, juga mengekspresikan dukungan mereka terhadap program Tapera, yang bertujuan menyediakan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam kategori tingkat keterhunian terbaik, Bank Mandiri meraih penghargaan dengan tingkat keterhunian mencapai 96,21 persen. Bank BTN Syariah dan Bank BNI juga memperoleh penghargaan, masing-masing dengan tingkat keterhunian sebesar 93,50 persen dan 92,89 persen.
Penghargaan yang diberikan oleh BP Tapera ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi bank penyalur dan asosiasi pengembang perumahan untuk terus berkontribusi dalam program perumahan nasional. Diharapkan pula, dengan adanya penghargaan ini, semangat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta semakin intens dalam menyokong kebutuhan perumahan layak bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Melalui upaya bersama ini, BP Tapera berkomitmen untuk terus memfasilitasi peningkatan akses masyarakat terhadap rumah yang terjangkau dan berkualitas.
Pencapaian dalam penghargaan ini memberi sinyal positif bagi perkembangan sektor perumahan di Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi bank dan pengembang lain untuk berperan aktif dalam mendukung program pemerintah guna menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya bagi mereka yang berpenghasilan rendah.