JAKARTA - Menghadapi masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi memastikan kelancaran arus transportasi, terutama di Pelabuhan Merak, Banten. Dengan adanya peningkatan mobilitas masyarakat dan volume kendaraan, kerja sama antara pemerintah dengan berbagai institusi menjadi krusial demi menjamin layanan transportasi yang optimal dan keselamatan penumpang.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam keterangannya menyebutkan, "Kerja sama antara Kementerian, TNI, Polri, dan operator pelabuhan sangat diperlukan agar layanan tetap optimal dan keselamatan masyarakat terjamin." Pernyataan ini menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai pihak untuk menjawab tantangan arus mudik dan balik di Pelabuhan Merak selama periode liburan.
Dudy Purwagandhi bersama pejabat lainnya, termasuk Menko PMK, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, dan Kapolri, telah melaksanakan pengecekan langsung terhadap pergerakan penumpang di Pelabuhan Merak. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan infrastruktur dan operasional pelabuhan untuk menghadapi lonjakan pengguna jasa transportasi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengelolaan arus penyeberangan, baik penumpang maupun kendaraan di Pelabuhan Merak, membutuhkan langkah antisipatif yang terintegrasi. Salah satu upaya yang diambil adalah penerapan pembatasan operasional untuk angkutan barang dengan tiga sumbu atau lebih, kecuali yang mengangkut bahan bakar, hewan ternak, pupuk, pakan ternak, hingga bahan pokok. "Pengelolaan arus penyeberangan di pelabuhan Merak dibutuhkan langkah antisipatif terintegrasi," jelasnya.
Pembatasan ini merupakan bagian dari kebijakan Kementerian Perhubungan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan menyeimbangkan penggunaan fasilitas publik selama musim liburan. Pola ini juga melibatkan pengaturan kendaraan bermotor golongan VII, VIII, dan IX yang menuju Sumatera, yang mulai diberlakukan sejak 20 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 melalui BBJ Bojonegara (Serang-Banten).
Selain mengatur arus kendaraan, Dudy juga mencatat adanya penurunan jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut data yang diterima hingga H-3 angkutan Natal, jumlah penumpang tercatat sekitar 200.777 orang dengan jumlah kendaraan mencapai 48.758 unit, mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan tahun 2023.
"Dapat kami sampaikan bahwa sampai dengan H-3, jumlah penumpang yang melalui Pelabuhan Merak saat ini adalah sekitar 200.777 orang, dengan jumlah kendaraan sebanyak 48.758. Memang ada sedikit penurunan kurang lebih sekitar 20 persen," terangnya.
Kondisi penurunan ini diperkirakan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan lebih cermat, serta upaya pemerintah dalam menyediakan alternatif moda transportasi dan mempromosikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan.
Diharapkan, melalui koordinasi dan langkah-langkah yang telah diterapkan, pemerintah dapat memastikan kelancaran arus transportasi selama periode liburan, menghindari penumpukan penumpang, serta menjamin keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna transportasi laut.
Dengan berakhirnya tahun 2024 dan datangnya tahun 2025, Kemenhub terus berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan transportasi publik, menjawab tantangan lalu lintas selama liburan dengan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Hal ini tentunya diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat infrastruktur transportasi nasional yang lebih baik di masa depan.