Insiden Kecelakaan Jembatan di TN Gunung Halimun Salak

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:00:01 WIB
Insiden Kecelakaan Jembatan di TN Gunung Halimun Salak

SUKABUMI – Sebuah insiden kecelakaan terjadi di Taman Nasional (TN) Gunung Halimun Salak, yang mengakibatkan sejumlah pengunjung mengalami cedera. Kecelakaan tersebut terjadi di wilayah Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (RPTNW) Kawah Ratu Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTNW) III Sukabumi. Jembatan penyeberangan sepanjang 26 meter dengan ketinggian sekitar 4 meter di atas permukaan Sungai Ciherang, yang menghubungkan Blok Hutan Cangkuang dan Blok Hutan Kabayan ke Curug Dua Undak, rusak parah. Berikut kronologis lengkap kejadian tersebut.

Pada hari malang itu, sebanyak 24 santri dari dua Pondok Pesantren, yaitu Pondok Pesantren As Sobariyah dan Pondok Pesantren Al Aziziah, tengah melakukan kunjungan ke objek wisata alam Air Terjun Curug Dua Undak. Ketika mereka hendak pulang, 23 santri berkumpul di atas jembatan penyeberangan untuk berfoto bersama dengan menggunakan spanduk berukuran 2 x 1 meter. Sementara satu orang mengambil gambar dari bawah jembatan. Padahal, papan informasi di lokasi sudah dengan jelas menyatakan bahwa kapasitas maksimal jembatan hanya untuk 20 orang.

Selain itu, para santri juga terlihat melakukan aktivitas lain yaitu berlari-lari kecil dan menggoyangkan jembatan tersebut. Kondisi ini menyebabkan ketidakstabilan dan tekanan berlebih pada pengait kabel sling jembatan, sehingga mengakibatkan kerusakan dan runtuhnya struktur jembatan.

Insiden tersebut langsung mendapat perhatian dari petugas setempat. Petugas Resort PTNW Kawah Ratu menerima laporan dari pengunjung lain yang melintas, dan dengan cepat, mereka bekerja sama dengan Anggota Koperasi Wana Lestari dan Polsek Cidahu untuk melakukan evakuasi.

Sebanyak 23 santri yang menjadi korban segera dievakuasi dari tempat kejadian menuju ke Visitor Center, Puskesmas Cidahu, dan Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug. Rincian korban adalah:
- 17 korban dengan luka ringan langsung mendapatkan penanganan medis.
- 6 korban lainnya harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug untuk perawatan lebih intensif.

Pada pukul 23.00 WIB di hari yang sama, empat dari enam korban yang dirawat di RS Bhakti Medicare Cicurug sudah diperbolehkan pulang. Mereka kembali ke Pondok Pesantren Al Aziziah. Namun, satu santri dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, S.H., Kota Sukabumi atas permintaan keluarga. Sementara satu santri lainnya masih membutuhkan operasi lanjutan dan direncanakan akan dipindahkan ke rumah sakit di Jakarta.

Upaya pemulihan dan investigasi terus dilakukan. Langkah-langkah yang sudah diambil termasuk evakuasi korban ke fasilitas medis, koordinasi dengan pihak terkait dan pengurus pesantren, serta pendampingan korban di rumah sakit. Petugas juga mengumpulkan bahan dan keterangan bersama Polsek Cidahu di lokasi jembatan yang rusak.

Kepala RPTNW Kawah Ratu, Budhi Chandra, memberikan keterangan resmi di Polsek Cidahu. Selain itu, pihak taman nasional juga berkoordinasi dengan Asuransi Kita Bisa terkait mekanisme klaim untuk biaya tindakan medis korban dan terus memonitor perkembangan kesehatan korban yang masih dirawat.

Sebagai langkah preventif, akses menuju lokasi jembatan rusak kini ditutup sementara untuk mencegah aktivitas wisatawan yang tidak diinginkan. Dalam pernyataannya, Budhi Chandra mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kecelakaan ini. "Kami menghimbau kepada seluruh pengunjung untuk selalu mematuhi aturan keselamatan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak," tegasnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya mematuhi aturan keselamatan dan batasan kapasitas di area wisata, serta keharusan perawatan infrastruktur yang memadai untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang. Ketegasan dalam pengelolaan dan perhatian lebih dalam upaya keselamatan wisatawan menjadi sorotan utama pasca insiden ini.

Terkini