Lonjakan Wisatawan di Banyuwangi selama Libur Nataru: 40.781 Penumpang Datang dengan Kereta Api

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:39:03 WIB
Lonjakan Wisatawan di Banyuwangi selama Libur Nataru: 40.781 Penumpang Datang dengan Kereta Api

Banyuwangi, salah satu destinasi wisata populer di ujung timur Pulau Jawa, mengalami lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Data dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menunjukkan bahwa dalam rentang waktu sepekan masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, sebanyak 40.781 wisatawan datang ke Banyuwangi melalui jalur kereta api.

Berdasarkan laporan, jumlah kedatangan wisatawan pada periode tersebut rata-rata mencapai 5.826 penumpang per hari. Mereka tiba di Kabupaten Banyuwangi melalui enam stasiun besar di daerah tersebut, yakni Stasiun Kalibaru, Kalisetail, Temuguruh, Rogojampi, Banyuwangi Kota, dan Stasiun Ketapang, yang merupakan stasiun paling ujung timur di Jawa.

Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan, "Selama tujuh hari terakhir, kita melihat peningkatan yang konsisten dalam jumlah penumpang yang menggunakan kereta api untuk mencapai Banyuwangi. Angka ini menggambarkan betapa populernya kota ini sebagai tujuan liburan akhir tahun."

Banyuwangi memang menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik bagi pelancong, mulai dari keindahan alam hingga wisata edukasi. Beberapa destinasi populer termasuk pendakian ke Kawah Ijen, Pantai Bangsring, dan Grand Watu Dodol. Museum Blambangan juga menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menambah wawasan sejarah dan budaya. Selain itu, banyak pula wisatawan yang memilih untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Ketapang, yang letaknya dekat dengan Stasiun Ketapang.

Pada momen puncak liburan, tepatnya saat Natal, tercatat 9.617 penumpang yang menggunakan kereta api menuju dan dari Banyuwangi. Dari jumlah tersebut, 5.121 penumpang tiba di Banyuwangi, sementara 4.496 penumpang meninggalkannya, mencerminkan betapa dinamisnya pergerakan wisatawan di daerah ini.

Namun di balik maraknya aktivitas pariwisata tersebut, KAI Daop 9 Jember juga menemukan tantangan tersendiri. Selama sepekan periode Angkutan Nataru 2024/2025, tercatat sejumlah penumpang yang tertinggal kereta karena terlambat tiba di stasiun.

Cahyo Widiantoro mengungkapkan, "Dalam tiga hari operasional Posko Angkutan Nataru dari Senin hingga Rabu, 23-25 Desember 2024, sudah terdapat 23 penumpang yang ketinggalan kereta, dua diantaranya dari stasiun-stasiun di Banyuwangi."

Terkait dengan fenomena tersebut, KAI Daop 9 Jember memberikan imbauan penting kepada para pelanggan. Mereka disarankan untuk datang lebih awal ke stasiun agar dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang menghambat perjalanan, serta memastikan tidak ketinggalan kereta. "Dengan On Time Performance keberangkatan KA yang mencapai 100 persen, kami berharap para penumpang memeriksa kembali jadwal keberangkatan dan menyisihkan waktu untuk datang lebih awal ke stasiun," pungkas Cahyo Widiantoro.

Kehadiran wisatawan dengan jumlah yang besar selama periode Nataru ini sekaligus mencerminkan kesiapan infrastruktur dan layanan transportasi yang semakin baik di Banyuwangi. Hal ini juga menegaskan status Banyuwangi sebagai salah satu destinasi pariwisata favorit di Indonesia.

Bagi para pelaku usaha, baik yang bergerak di bidang pariwisata maupun industri pendukungnya, masa liburan ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan pendapatan dan memperkenalkan potensi budaya serta keindahan alam Banyuwangi kepada khalayak yang lebih luas. Dengan arus wisatawan yang terus meningkat, tantangan sekaligus peluang ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi perekonomian lokal dan memperkaya pengalaman wisatawan.

Terkini