PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), perusahaan terkemuka dalam layanan logistik di Indonesia, mengambil langkah besar untuk mendukung inisiatif kelestarian lingkungan dengan mendukung pembudidayaan dan pengolahan tanaman buah langka Cayratia trifolia, atau yang dikenal dengan lakum. Tanaman ini diolah menjadi produk konsumsi di Sungai Bundu Laut, Mempawah, Kalimantan Barat. Upaya ini bukan hanya sekadar aksi korporasi, melainkan bagian dari program Community Empowerment yang mencerminkan komitmen TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) perusahaan dalam menjaga lingkungan sekaligus memajukan perekonomian lokal.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan melestarikan lingkungan dengan mengadopsi pendekatan Community Involvement and Development (CID) di kawasan operasional Pelindo. Upaya ini diharapkan bisa memberikan dampak positif yang berkesinambungan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Dalam sebuah wawancara, Kiki M. Hikmat, Senior Vice President Sekretariat Perusahaan Pelindo Solusi Logistik, menuturkan bahwa langkah ini merupakan inisiatif nyata dari SPSL dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. "Program ini adalah langkah konkret SPSL Group untuk melaksanakan inisiatif berdasarkan pendekatan adaptasi dan mitigasi aspek Environmental, Social, and Governance (ESG)," ungkapnya. Pendekatan ESG ini dinilai penting untuk memastikan kegiatan pelestarian tidak hanya berdampak lingkungan tapi juga sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Tak hanya berhenti di sana, program yang digagas Pelindo Solusi Logistik ini juga sejalan dengan pencapaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya berfokus pada tujuan ke-2 yaitu 'Tanpa Kelaparan', yang bertujuan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan memperbaiki nutrisi. Program ini juga mendukung tujuan ke-8, 'Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi', yang bertujuan mempromosikan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan pekerjaan yang produktif. Lebih jauh, inisiatif ini juga berkontribusi pada tujuan ke-13, 'Penanganan Perubahan Iklim', dan tujuan ke-15, 'Melindungi Ekosistem Daratan'.
Cayratia trifolia, tanaman yang jarang dikenal ini, ternyata memiliki berbagai manfaat dan potensi besar untuk dijadikan produk konsumsi yang bernilai ekonomi. Melalui program pelatihan dan pemberdayaan, masyarakat sekitar diharapkan dapat mengolah tanaman ini menjadi berbagai produk yang bisa dipasarkan. Dengan demikian, mereka mendapat sumber pendapatan baru yang berkelanjutan.
Pemberdayaan komunitas lokal ini bukan hanya soal manfaat ekonomi. Lebih dari itu, ini tentang pelestarian spesies tanaman yang mulai langka dan risiko punah jika tidak segera dilestarikan. Melalui pelestarian ini, Pelindo Solusi Logistik memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjalin hubungan lebih mendalam dengan lingkungan sekitarnya serta menjaga keanekaragaman hayati yang ada.
Langkah Pelindo Solusi Logistik ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan organisasi lingkungan. Dukungan terhadap pembudidayaan dan pengolahan tanaman lakum dinilai sangat selaras dengan upaya konservasi yang lebih besar, dan inisiatif semacam ini diharapkan bisa menjadi contoh yang diikuti oleh perusahaan lain.
Dengan menjadikan tanaman langka ini sebagai fokus, SPSL menunjukkan bahwa kontribusi perusahaan terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi tidak harus saling mengesampingkan. Sebaliknya, keduanya bisa berjalan beriringan dan saling menguntungkan.
Melalui program ini, Pelindo Solusi Logistik memberikan bukti nyata tentang bagaimana peran perusahaan dalam mendorong keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal. Implementasi program ini menjadi inspirasi bagi dunia bisnis lainnya untuk merakyatkan praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, guna mencapai keseimbangan antara kebutuhan bisnis dan pelestarian lingkungan. Dengan upaya dan komitmen ini, Pelindo Solusi Logistik menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus berkontribusi dalam memajukan ekonomi masyarakat di wilayah operasionalnya.