Keputusan Integrasi Waskita Karya dan Hutama Karya Diharapkan Percepat Restrukturisasi BUMN

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:49:09 WIB
Keputusan Integrasi Waskita Karya dan Hutama Karya Diharapkan Percepat Restrukturisasi BUMN

JAKARTA - Upaya pemerintah untuk menggabungkan dua raksasa konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk dan PT Hutama Karya, tengah berada pada tahap menunggu keputusan final. Inisiasi ini merupakan bagian dari upaya strategis penyusunan ulang struktur Badan Usaha Milik Negara guna meningkatkan efisiensi dan kesehatan finansial perusahaan.

Pentingnya Keputusan Integrasi

"Kami sedang menunggu keputusan dari pemegang saham mengenai arah selanjutnya dari integrasi ini," ujar Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho. Hanugroho juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan due diligence sebagai langkah awal dari proses ini. Menurut dia, "Sudah ada report, jadi kami menunggu saja nanti keputusannya seperti apa, dan kurang lebih kami menunggu untuk keputusan finalnya."

Keputusan ini akan menentukan bagaimana Waskita Karya beroperasi di masa depan, terutama dalam hal kepemilikan saham yang akan beralih dari pemerintah langsung ke Hutama Karya. "Dari sisi ownership-nya kalau sebelumnya Waskita Karya dimiliki direct oleh pemerintahan, jadi kalau tidak salah sekitar 74 persen itu nantinya akan di-hands over ke Hutama Karya," jelas Hanugroho.

Strategi Penyehatan dan Efisiensi

Langkah ini tidak hanya sebatas restrukturisasi kepemilikan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi keselamatan finansial dan optimalisasi operasional Waskita Karya. Penyehatan ini diharapkan tidak hanya berfokus pada restrukturisasi keuangan semata, tetapi juga mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan efisiensi biaya operasional serta belanja modal.

Sejalan dengan rencana integrasi ini, diharapkan Waskita Karya bisa lebih banyak berkolaborasi dalam mengerjakan proyek-proyek baru yang dapat menjadi sumber pendapatan segar untuk perusahaan. Hanugroho menyampaikan, "Itu bisa jadi tambahan bahan bakar baru untuk kamu melakukan recovery lebih cepat. Tujuannya kan terutama itu, semakin banyak proyek baru, proses recovery-nya bisa lebih cepat."

Rencana Penyusutan Jumlah BUMN Karya

Dalam konteks yang lebih luas, pemerintah memiliki rencana untuk mengurangi jumlah BUMN di sektor konstruksi dari tujuh menjadi hanya tiga induk. Langkah ini dilakukan agar ketiga BUMN ini dapat lebih fokus dan efisien dalam menjalankan tugasnya. Tujuh BUMN yang ada saat ini termasuk PT PP Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk, dan PT Nindya Karya.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, restrukturisasi ini tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan proyek yang sedang berjalan. "Tadi kita sudah bicara menjelaskan, ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi. Tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan. Justru, ini yang kita pastikan bahwa justru ini perlu percepatan," ujar Erick saat bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Kantor Kementerian BUMN pada Jumat 15/11/2024.

Implikasi ke Depan

Keputusan integrasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Hutama Karya sebagai salah satu pemain utama di industri konstruksi Indonesia, sekaligus membawa Waskita Karya kembali ke jalur yang lebih sehat secara finansial. Selain itu, langkah ini dinilai mampu meningkatkan kinerja kedua perusahaan melalui sinergi dalam hal proyek dan pengelolaan sumber daya.

Keputusan akhir dari integrasi ini diantisipasi tidak hanya oleh manajemen perusahaan tetapi juga oleh para pemangku kepentingan yang berharap bahwa restrukturisasi ini akan membawa perubahan positif bagi seluruh ekosistem industri konstruksi di Indonesia. Seiring dengan upaya restrukturisasi BUMN Karya, pemangkasan dan penggabungan ini bisa menjadi model bagi strategi pengelolaan BUMN di sektor lainnya di masa depan.

Dengan demikian, keputusan mengenai integrasi Waskita Karya dan Hutama Karya masih menjadi pusat perhatian dan diharapkan dapat menjadi titik balik penting yang tidak hanya menyelamatkan satu perusahaan tetapi juga mendorong restrukturisasi yang lebih luas dalam industri konstruksi BUMN.

Terkini