PT Waskita Karya Persero Tbk WSKT menetapkan target ambisius dengan menjadwalkan penyelesaian proyek Medan Islamic Center MIC di Sumatera Utara pada tahun 2025. Proyek ini, dengan nilai investasi mencapai Rp 393,27 miliar, diharapkan menjadi pusat peradaban Islam yang paling modern dan komprehensif di provinsi ini. Bertempat di atas lahan seluas 22 hektare, pengerjaan proyek ini berada di bawah Kerja Sama Operasi KSO antara Waskita dan Permata.
Fasilitas yang Komprehensif
Medan Islamic Center tidak hanya akan mencakup pembangunan masjid megah, tetapi juga serangkaian fasilitas pendukung yang dirancang untuk pemberdayaan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah gedung pengelola, rumah susun, laboratorium, perpustakaan, area manasik haji, gedung dakwah, dan fasilitas olahraga. Kompleks ini dirancang agar bisa menjadi pusat aktivitas sosial, pendidikan, ekonomi, dan politik umat Islam di Sumatera Utara.
Menurut Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, perancangan masjid di dalam kompleks MIC didesain dengan inspirasi dari tanjak khas Melayu, lengkap dengan kubah dan menara berlapis warna emas. Desain ini tidak hanya menjadi simbol religi tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya lokal, ujarnya.
Ermy menambahkan bahwa proyek ini juga mencakup pembuatan kolam retensi, yang berfungsi untuk mengantisipasi risiko banjir di area tersebut.
Dukungan Internasional dan Lokal
Proyek tersebut menarik perhatian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang tempo hari datang meninjau progres pengerjaan Medan Islamic Center. Dalam kunjungannya, Gibran memeriksa berbagai aspek desain bangunan dan menyatakan optimisme terhadap dampak positif dari Islamic Center ini terhadap masyarakat setempat.
Waskita Karya memahami pentingnya keberadaan Islamic Center sebagai pusat pengkajian dan pembinaan umat Islam di Medan. Maka, kami mendesain area tersebut tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sentra aktivitas masyarakat, tambah Ermy.
Target Penggunaan Sejak Idulfitri 2025
Proyek ini bukan hanya ambisius dari segi skala dan fasilitasnya, tetapi juga dari segi timeline pengerjaan. WSKT menargetkan masjid dalam kompleks MIC dapat dipergunakan untuk Salat Idulfitri pada 2025. Waskita berkomitmen menyelesaikan proyek ini tepat waktu atau lebih cepat, dengan tetap memperhatikan mutu bangunan. Harapannya, masyarakat bisa segera memanfaatkan seluruh fasilitas di Medan Islamic Center, imbuh Ermy.
Rekam Jejak Waskita dalam Proyek Pembangunan Masjid
PT Waskita Karya sendiri bukanlah pendatang baru dalam hal pembangunan infrastruktur masjid. Sebelumnya, perusahaan sudah membangun dan merenovasi berbagai masjid terkenal di Indonesia, termasuk Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, renovasi Masjid Baiturrahman di Aceh, serta Masjid Istiqlal di Jakarta.
Implikasi Ekonomi dan Sosial
Dari segi ekonomi, Medan Islamic Center diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru di Sumatera Utara dengan menciptakan lapangan kerja serta peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Ditambah lagi, berbagai program pendidikan dan sosial yang disediakan di MIC diyakini mampu membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Harapan Masa Depan
Melalui proyek ini, Waskita Karya bukan hanya membangun gedung-gedung megah, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia dan masyarakat yang lebih tangguh. Proyek Medan Islamic Center adalah simbol dari komitmen Waskita untuk menjadikan pembangunan infrastruktur tidak hanya sebagai cara menciptakan bangunan, tetapi juga sebagai pilar untuk kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat. Proyek ini juga diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lain untuk melakukan pembangunan yang serupa, menitikberatkan pada kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Sebuah Langkah Menuju Masa Depan
Target penyelesaian pada 2025 ini adalah langkah besar dan strategis, namun Waskita yakin dapat memenuhi tantangan tersebut. Dengan pengalaman dan dedikasi yang telah dibuktikan dalam proyek-proyek sebelumnya, bisa dipastikan bahwa Medan Islamic Center akan menjadi mercusuar baru bagi peradaban Islam, tidak hanya di Sumatera Utara tetapi juga secara nasional.