Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran di Hari Natal, Ukraina Alami Pemadaman Listrik dan Ancaman Keamanan Energi

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:36:50 WIB
Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran di Hari Natal, Ukraina Alami Pemadaman Listrik dan Ancaman Keamanan Energi

Ukraina kembali menghadapi situasi kritis setelah serangan besar-besaran yang dilancarkan Rusia pada Hari Natal mengganggu infrastruktur energi negara tersebut. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa tindakan agresif ini adalah "pilihan sadar" dari pihak Rusia, dengan tujuan memutus akses vital masyarakat terhadap listrik dan pemanas di tengah musim dingin yang mencekam.

Pemadaman dan Korban Jiwa

Dalam laporannya, angkatan udara Ukraina mengaku telah mendeteksi setidaknya 184 misil dan drone yang diarahkan ke berbagai fasilitas energi di seluruh negeri. Meski banyak dari serangan ini berhasil diintersepsi atau gagal mencapai sasaran, dampak yang ditimbulkan tetap signifikan. Meskipun tidak ada angka pasti yang dirilis mengenai korban jiwa, serangan ini memicu pemadaman listrik di banyak wilayah termasuk ibu kota, Kyiv. Beberapa penduduk bahkan terpaksa berlindung di stasiun metro untuk mencari keselamatan.

Konfirmasi dari Rusia dan Respons Global

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi pihaknya melancarkan "serangan besar-besaran" yang diklaim telah berhasil dan seluruh sasaran dicapai. Serangan ini disebut-sebut sebagai serangan besar ke-13 terhadap sektor energi Ukraina sepanjang tahun ini, seperti yang dipaparkan oleh DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di negara tersebut.

Merespons situasi ini, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengecam serangan sebagai langkah "keterlaluan" untuk mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat Ukraina. "Tujuan dari serangan yang keterlaluan ini adalah memutuskan akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan mereka," tegas Biden. Ia juga menginstruksikan Departemen Pertahanan AS untuk terus mengirimkan bantuan senjata kepada Ukraina guna mendukung pertahanan negara itu.

Upaya Pemulihan dan Dampak Sosial

Di tengah serangan yang menggempur negara, Presiden Zelensky menegaskan kembali bahwa serangan ini adalah "tidak manusiawi". Ia memastikan bahwa upaya pemulihan listrik sedang dilakukan secepat mungkin untuk mengembalikan kehidupan normal warga. "Kejahatan Rusia tidak akan menghancurkan Ukraina dan tidak akan merusak Natal," ujar Zelensky, menegaskan tekad bangsanya untuk bangkit dari cobaan ini.

Serangan ini juga datang pada saat Ukraina untuk kedua kalinya merayakan Natal pada 25 Desember, setelah sebelumnya merayakannya pada 7 Januari mengikuti kalender Julian seperti Rusia. Meski begitu, berbagai komunitas Ortodoks di Ukraina tetap setia merayakan Natal di tanggal tersebut.

Kota Kharkiv dalam Kegelapan

Di Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina, setengah juta penduduk dilaporkan kehilangan akses air, listrik, dan pemanas akibat serangan ini. Kondisi cuaca yang dingin membuat situasi semakin genting, menambah beban krisis yang harus dihadapi penduduk setempat. Salah satu warga, Sofiia Lytvynenko, mengungkapkan kepada Reuters perasaan takut dan marah yang dirasakannya. "Tentu saja, saya ingin berada di rumah dan merayakan, tetapi kami harus berlindung karena tinggal di rumah sangat menakutkan," tuturnya.

Dampak Regional dan Kecaman Internasional

Lebih jauh, serangan ini juga memicu reaksi keras dari negara-negara tetangga. Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, mengutuk serangan ini sebagai "teror Natal" dan memperingatkan ancaman lebih luas yang mungkin ditimbulkan. Ia mengatakan bahwa misil Rusia bahkan melintas di wilayah udara Moldova dan Rumania. Presiden Moldova, Maia Sandu, mengutuk keras tindakan tersebut dan mengonfirmasi deteksi misil di wilayahnya, meski pihak Rumania menyatakan mereka tidak mendeteksi adanya misil melintasi ruang udara mereka.

Sebagai tambahan, di wilayah Kursk, Rusia, dilaporkan bahwa tembakan artileri Ukraina mengakibatkan empat orang tewas dan lima orang lainnya luka-luka, menandakan bahwa ketegangan yang terjadi menciptakan tragedi di kedua belah pihak.

Dengan serangan ini, Ukraina tidak hanya menghadapi beban berat di hari-hari mendatang untuk memulihkan infrastruktur dan jaringannya, tetapi juga perlu menguatkan solidaritas nasional dan internasional dalam menanggapi agresi yang terus berlanjut.

Terkini