Rusia Larang Penambangan Crypto di Sepuluh Wilayah Mulai 2025: Tindakan Penghematan Energi

Jumat, 27 Desember 2024 | 08:51:08 WIB
Rusia Larang Penambangan Crypto di Sepuluh Wilayah Mulai 2025: Tindakan Penghematan Energi

RUSIA - Pemerintah Rusia menetapkan kebijakan baru dengan melarang penambangan cryptocurrency di sepuluh wilayah, mulai berlaku pada 1 Januari 2025 hingga 15 Maret 2031. Keputusan ini diumumkan oleh kantor berita resmi Tass dan menimbulkan perhatian yang signifikan di seluruh dunia, terutama bagi para pelaku industri crypto.

Larangan penambangan ini dilakukan bukan tanpa alasan yang kuat. Konsumsi daya yang luar biasa tinggi dari operasi penambangan crypto menjadi perhatian utama pemerintahan Rusia. Berdasarkan laporan yang ada, penambangan cryptocurrency telah menyumbang hampir 2,5 persen dari total penggunaan energi di Rusia. Angka ini menjadi sinyal merah dalam upaya negara untuk mengelola krisis energi yang semakin meningkat.

Menurut pernyataan dari pihak berwenang di Rusia, permintaan terhadap energi dari industri crypto semakin membengkak dan menimbulkan ancaman bagi kestabilan pasokan energi nasional. "Kami harus menyeimbangkan antara kebutuhan energi untuk masyarakat secara luas dan permintaan energi dari industri yang menggunakan sumber daya secara besar-besaran," ujar salah satu pejabat di Kementerian Energi Rusia.

Kebijakan ini akan berlaku dalam jangka panjang, selama enam tahun, dengan kemungkinan penyesuaian di masa depan. Pemerintah Rusia juga menetapkan bahwa larangan tambahan bisa saja diberlakukan di wilayah lain jika kondisi permintaan energi meningkat lebih jauh. Sebagai alternatif, larangan tersebut juga dapat dicabut atau diubah jika komisi pemerintah yang berwenang menilai ada perubahan signifikan dalam permintaan energi.

Langkah ini bukanlah hal baru dalam langkah-langkah pemerintah global untuk mengendalikan kegiatan penambangan crypto yang menguras energi. Rusia menyusul langkah beberapa negara lain yang telah lebih dulu memberlakukan tindakan serupa. Misalnya, Kosovo mengambil kebijakan melarang penambangan crypto pada tahun 2022 dengan alasan penghematan listrik selama krisis energi yang dialami, sementara Angola mengambil langkah serupa pada April 2024.

Beberapa negara di Eropa, seperti Islandia dan Norwegia, juga telah mulai mengadopsi kebijakan yang lebih ketat dalam mengatur penambangan crypto guna mengatasi kekurangan energi yang tengah mereka hadapi. Banyak negara kini menghadapi dilema antara memanfaatkan keuntungan ekonomi dari cryptocurrency dan menjaga kelestarian sumber daya energi mereka.

Di Rusia, meskipun penambangan crypto diberi dasar legal sejak 1 November tahun lalu, industri ini tidak sepenuhnya bebas dari regulasi. Penambang wajib mendaftar ke Kementerian Pembangunan Digital dan pemantauan ketat dilakukan terhadap batas konsumsi energi mereka. Regulasi ini menandai kontrol yang lebih besar untuk memastikan kegiatan tersebut tidak mengancam pasokan energi.

Penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah telah dilarang di Rusia sejak tahun 2022, namun negara ini mengizinkan pembayaran lintas batas sebagai upaya untuk menghindari sanksi ekonomi setelah invasi ke Ukraina. Tidak bisa dipungkiri bahwa langkah ini menyebabkan beragam interpretasi di tingkat internasional mengenai niatan Rusia untuk memperluas penggunaan cryptocurrency dalam aliran ekonomi mereka.

Meski banyak pro dan kontra yang diajukan oleh pelaku industri crypto atas kebijakan ini, keamanan dan stabilitas energi tetap menjadi prioritas utama bagi banyak negara, termasuk Rusia. Penambangan crypto dianggap mengganggu, karena dikhawatirkan dapat mengganggu suplai energi yang sangat dibutuhkan oleh sektor lain.

Sebagai kesimpulan, langkah Rusia melarang penambangan cryptocurrency menambah daftar tindakan penghematan energi yang telah dilakukan berbagai negara. Dengan krisis energi yang menjadi perhatian utama secara global, tindakan-tindakan seperti ini akan semakin sering kita saksikan. Perkembangan regulasi dan keputusan pemerintah akan menentukan bentuk akhir dari hubungan antara industri crypto dan dinamika sumber daya energi dunia di masa depan. Tetap menjadi tantangan bagi para pelaku industri ini untuk beradaptasi dengan kebijakan baru sambil terus mengeksplorasi cara-cara lebih efisien dan berkelanjutan dalam penambangan cryptocurrency.

Terkini