Dalam upaya menjaga aksesibilitas transportasi bagi masyarakat, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan bahwa tiket kereta api tidak akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. Meskipun tarif PPN telah naik secara nasional, kebijakan ini diambil oleh KAI untuk mendukung layanan transportasi yang tetap terjangkau.
Kebijakan Bebas PPN Untuk Perjalanan Lebih Ekonomis
Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta, menegaskan bahwa langkah untuk membebaskan tiket kereta api dari PPN ini adalah bagian dari komitmen KAI agar masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih ekonomis. "Masyarakat tidak perlu khawatir, tiket kereta api tetap bebas dari tambahan pajak ini sehingga perjalanan lebih ekonomis," ungkap Ixfan dalam penjelasannya pada Minggu, 29 Desember.
Peningkatan Jumlah Penumpang selama Libur Tahun Baru
Pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2025 ini, kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat. KAI Daop 1 Jakarta melaporkan peningkatan signifikan jumlah penumpang dengan lebih dari 645 ribu individu yang diberangkatkan antara tanggal 19 hingga 28 Desember 2024. Dari jumlah tersebut, sekitar 537.191 penumpang menggunakan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), sementara 72.704 lainnya memanfaatkan Kereta Api Lokal.
Dinamika Ketersediaan Kursi yang Adaptif
KAI juga mengumumkan bahwa layanan kereta api memiliki total ketersediaan kursi yang mencapai 296.369 tempat duduk, yang mana jumlah ini akan terus diperbarui seiring dengan permintaan dan pembatalan tiket. "Ketersediaan kursi bersifat dinamis, jadi pelanggan yang belum mendapatkan tiket disarankan rutin memeriksa sistem kami," tambah Ixfan, menekankan bahwa ada peluang bagi penumpang untuk mendapatkan tiket jika mereka rajin memantau ketersediaan kursi di sistem KAI.
Strategi KAI di Tengah Tantangan Ekonomi
Kebijakan pembebasan tiket dari PPN ini adalah salah satu strategi yang diterapkan oleh KAI untuk menghadapi tantangan ekonomi dan perubahan kebijakan fiskal. Dengan tidak membebankan PPN kepada pelanggan, KAI berharap dapat mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan kepercayaan penumpang terhadap layanan kereta api sebagai moda transportasi yang andal dan terjangkau.
Pentingnya Mempertahankan Kepuasan Pelanggan
Langkah ini tentunya juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang KAI dalam mempertahankan kepuasan dan loyalitas pelanggan, terutama dalam masa-masa liburan akhir tahun di mana permintaan perjalanan biasanya meningkat. Dengan menawarkan tiket yang lebih terjangkau, KAI tidak hanya berharap dapat meningkatkan jumlah penumpang, tetapi juga memberikan alternatif transportasi yang lebih hemat biaya bagi masyarakat.
Kebijakan bebas PPN oleh KAI ini merupakan kabar baik bagi banyak orang, terutama mereka yang merencanakan perjalanan selama periode libur panjang. Dengan penghematan dari bebas PPN, masyarakat dapat mengalokasikan anggaran mereka untuk keperluan lain selama liburan, sehingga dapat menjadi lebih efisien dan bermanfaat.
Imbauan Bagi Calon Penumpang
Sebagai penutup, Ixfan kembali mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan sistem online KAI demi kemudahan pengecekan ketersediaan dan pembelian tiket. Dengan teknologi yang ada, calon penumpang dapat dengan mudah merencanakan perjalanan mereka tanpa harus khawatir kehabisan tiket, terutama di saat permintaan tinggi seperti sekarang.
Dalam konteks kebijakan dan layanan ini, PT KAI menunjukkan komitmennya dalam menyediakan jasa transportasi yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan kereta api tetap menjadi pilihan transportasi favorit bagi masyarakat Indonesia.