Antisipasi Libur Nataru 2024, Hutama Karya Resmikan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 1

Senin, 30 Desember 2024 | 16:19:21 WIB
Antisipasi Libur Nataru 2024, Hutama Karya Resmikan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1

PT Hutama Karya (Persero) mengumumkan pengoperasian fungsional Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1, menghubungkan Seulimeum dengan Padang Tiji, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Tol sepanjang 25,68 km ini diharapkan bisa mengurai kepadatan lalu lintas pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 dioperasikan dengan skema satu arah dengan satu jalur, yaitu dari Seulimeum menuju Padang Tiji (Jalur B). Skema tersebut diberlakukan dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB setiap hari, khusus untuk kendaraan Golongan I (non-bus dan non-truk), menjadikan tol ini pilihan yang efisien untuk kendaraan pribadi yang melintasi rute tersebut.

Sejak pembukaan fungsionalnya pada 21 Desember lalu hingga 27 Desember, ruas tol ini telah dilalui oleh sebanyak 13.338 kendaraan. Angka tersebut mencerminkan tingginya minat pengguna akan akses jalan tol baru ini selama periode libur panjang.

“Pembukaan jalur fungsional ini merupakan bentuk dukungan Hutama Karya terhadap kebutuhan masyarakat akan akses transportasi yang lebih efisien selama libur akhir tahun,” ujar Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya dalam siaran pers.

Keputusan menggunakan skema one way ini tidak dilakukan sembarangan. Menurut Adjib, jalur yang digunakan telah siap dan memenuhi standar kelayakan, dengan prioritas utama adalah keamanan dan keselamatan pengguna jalan. Untuk menjamin kenyamanan ini, Hutama Karya melengkapi tol dengan berbagai fasilitas dan rambu, serta menempatkan petugas jaga. Adanya dukungan dari Polres Pidie di simpang sebidang Padang Tiji memastikan pengoperasian tol ini berlangsung aman.

Untuk mendukung keamanan, jalan tol ini juga dilengkapi dengan pemasangan water barrier dan stick cone. Keberadaan alat keamanan tersebut penting untuk memastikan keamanan pengguna jalan selama melintasi tol.

Meski demikian, pihak Hutama Karya belum membuka jalur dari Padang Tiji menuju Seulimeum. Keputusan ini didasarkan pada kesepakatan dengan Ditlantas, Dishub, dan BPJN Provinsi Aceh, yang menyebutkan bahwa jalur ini masih memerlukan penyempurnaan.

"Saat ini, terdapat lajur yang masih membutuhkan penyempurnaan perkerasan badan jalan di STA 8+000 - STA 9+000, yang sehingga belum dapat dilintasi. Selain itu, pembebasan lahan di titik tersebut belum sepenuhnya terealisasi," lanjut Adjib.

Dengan berbagai pertimbangan dan tantangan tersebut, Hutama Karya secara tegas memutuskan untuk tidak membuka jalur yang belum memenuhi standar keselamatan. Ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

Adjib juga menyampaikan harapannya agar masyarakat Provinsi Aceh, beserta pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, memberikan dukungan penuh terhadap percepatan pembebasan lahan. Hal ini sangat penting agar pembangunan infrastruktur dapat diselesaikan dengan lancar dan tol bisa berfungsi penuh secepat mungkin.

“Penyelesaian proyek ini memerlukan sinergi antara Hutama Karya, pemerintah, dan masyarakat setempat. Kami mengajak seluruh pihak untuk mendukung kelancaran proses ini, sehingga tol ini dapat berfungsi optimal dan segera beroperasi sepenuhnya mendukung pembangunan ekonomi di Aceh,” tutup Adjib.

Selain memberikan akses yang lebih memadai bagi masyarakat Aceh, pengoperasian fungsi pertama dari Tol Sigli-Banda Aceh ini diharapkan dapat menjadi pemicu dalam percepatan pembangunan serta peningkatan ekonomi provinsi tersebut. Tol ini akan memangkas waktu tempuh dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman bagi penggunanya selama liburan tahun baru, serta menjadi alternatif jalur yang dapat diandalkan di masa mendatang.

Terkini