Tim gabungan dari Babinsa Koramil Mapurujaya, Kepolisian, dan Pemerintah Daerah menggelar operasi sweeping di Pelabuhan Pomako, Kabupaten Mimika, pada Senin 30 Desember 2024. Operasi ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pergantian tahun.
Operasi sweeping gabungan ini dipimpin oleh Sertu Slamet Riyadi dari Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya. Bersama dengan Pomal Timika, aparat Polsek Mimika Timur, Disperidag, dan Satpol PP, tim ini menargetkan penumpang KM Tatamilau, kapal laut yang sandar di pelabuhan tersebut.
Dalam pernyataannya, Sertu Slamet menegaskan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam menjaga situasi wilayah Mimika agar tetap kondusif. Ini adalah salah satu upaya dari kami TNI-Polri untuk menjaga kondusivitas wilayah, yaitu dengan melaksanakan sweeping gabungan. Dengan dilakukannya kegiatan ini, diharapkan dapat mempersempit gerak pelaku tindak kriminal ke wilayah Kabupaten Mimika, ungkap Sertu Slamet.
Penumpasan Penyebaran Barang Haram
Pelabuhan sering kali menjadi jalur peredaran barang-barang terlarang, termasuk minuman keras Miras yang diselundupkan dari luar kota. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, terutama dalam upaya melindungi masyarakat Mimika, khususnya Orang Asli Papua OAP.
Kami mengadakan sweeping ini karena terdapat indikasi penyaluran Miras dan barang-barang haram lainnya melalui transportasi kapal laut oleh penumpang. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendukung pemerintah daerah setempat menghilangkan Miras di Kabupaten Mimika, yang selama ini selalu memberi efek negatif terhadap masyarakat dan pemuda, khususnya OAP, jelas Sertu Slamet.
Hasil Sweeping: Ribuan Liter Miras Disita
Operasi sweeping gabungan kali ini berhasil menyita sejumlah besar Miras lokal. Total barang bukti yang ditemukan meliputi 97 kantong plastik ukuran 600 ml, 20 botol aqua ukuran 600 ml, 3 botol aqua ukuran 1500 ml, 1 botol ukuran 600 ml, serta 1 karton pernipan yang berisi 10 kotak. Dari hasil tangkapan ini, total Miras yang disita mencapai 69.200 ml atau setara dengan 69,2 liter, dan 10 kotak pernipan.
Operasi seperti ini menjadi langkah nyata pemerintah dan aparat keamanan dalam memberantas peredaran minuman keras illegal di wilayahnya. Menurut data dan observasi tim gabungan, Miras sering menjadi penyebab utama kerusuhan dan kejahatan, yang meresahkan warga dan mengganggu stabilitas daerah.
Pendekatan Terpadu untuk Stabilitas yang Berkelanjutan
Menjaga keamanan di Mimika tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI-Polri, tetapi juga membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat. Dukungan dan partisipasi aktif dari warga sangat dibutuhkan untuk melaporkan kegiatan yang mencurigakan dan turut menjaga suasana kondusif di daerahnya masing-masing.
Sertu Slamet dan timnya berkomitmen untuk terus melakukan operasi pengawasan dan penegakan hukum lainnya guna memastikan Kabupaten Mimika bebas dari kegiatan ilegal dan terjaga ketertiban umum. Dengan operasi pengamanan yang berkesinambungan, diharapkan Mimika dapat tetap menjadi wilayah yang aman dan damai bagi seluruh warganya.
Melihat pentingnya kegiatan seperti sweeping gabungan ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang menghadapi masalah serupa. Upaya proaktif dalam memberantas peredaran minuman keras dan barang-barang haram lainnya akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat, terutama dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan bebas dari gangguan keamanan. Mari bersama menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar kita.