Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial untuk Memperkuat Komoditas Pangan

Senin, 30 Desember 2024 | 11:32:11 WIB
Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial untuk Memperkuat Komoditas Pangan

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memanfaatkan ekosistem hutan secara produktif dan berkelanjutan melalui inisiatif inovatif bernama program Hutan Lestari. Program ini merupakan langkah strategis yang selaras dengan upaya pertahanan dan penguatan pangan nasional, yang berfokus pada keberlanjutan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat lokal. Hingga akhir tahun 2024, program tersebut telah melaksanakan penanaman pohon dalam skala luas, meliputi 337 proyek dengan total luas lahan mencapai 891 hektare.

Sebagai bagian integral dari program Hutan Lestari, Pertamina menjalin kerjasama erat dengan Kementerian Kehutanan, salah satunya melalui program Perhutanan Sosial. Kerja sama ini memberikan bimbingan dan pendampingan kepada 13 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di berbagai wilayah di Indonesia. Fokus dari kerja sama ini adalah untuk mendukung program Asta Cita Pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, serta mengembangkan dan memperkuat komoditas pangan strategis seperti beras, buah-buahan, produk olahan laut, minyak kelapa, hingga kopi.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menekankan bahwa program ini tidak hanya membidik pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan. "Melalui program Perhutanan Sosial, KUPS diharapkan mampu memaksimalkan lahan hutan untuk meningkatkan produktivitas pangan," ujar Fadjar dalam sebuah keterangan tertulis pada Senin (30/12/2024).

Salah satu contoh nyata dari keberhasilan program ini terlihat pada KUPS Margo Rukun Bestari di Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Kelompok ini telah berhasil memproduksi kopi ramah lingkungan, madu, pupuk organik, dan bibit tanaman produktif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga merambah pasar nasional melalui produk seperti Kopi Beloe yang kini tersedia secara komersial.

Pendampingan yang diberikan Pertamina meliputi pelatihan teknis, penyediaan akses pendanaan, serta penguatan kelembagaan bagi KUPS. Model tata kelola berbasis masyarakat ini memungkinkan kelompok tani untuk mengembangkan usaha produktif yang mandiri dan berkelanjutan. Inovasi penting lainnya adalah integrasi teknologi ramah lingkungan dalam seluruh proses produksi, mulai dari pembibitan hingga pemasaran.

Wastoyo, penerima manfaat dari Program Perhutanan Sosial Margo Rukun Bestari, mengungkapkan dampak positif dari program ini. "KUPS Margo Rukun Bestari saat ini sudah bisa melakukan pembibitan pohon produktif sebanyak 190 ribu pohon serta memproduksi 70 ton pupuk organik per tahun dengan omset Rp 1,5 miliar. Kami sangat bersyukur, pengelolaan ini memberikan berkah bagi kami," jelas Wastoyo, yang juga dikenal sebagai Local Hero dalam program tersebut.

Dengan pendekatan kolaboratif dan inovatif, Program Hutan Lestari telah mencatatkan pencapaian yang mengesankan, seperti penanaman lebih dari 8 juta pohon produktif dan mangrove. Program ini juga berhasil meningkatkan pendapatan kelompok hingga Rp 3 miliar per tahun bagi 4.783 jiwa di komunitas yang terlibat.

Selain menopang ketahanan pangan, Program Hutan Lestari juga berkontribusi pada pemenuhan beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam mengakhiri kelaparan (SDG 2), memastikan konsumsi dan produksi berkelanjutan (SDG 12), serta aksi iklim (SDG 13). Inisiatif ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang menjadi landasan Pertamina dalam membangun bisnis berkelanjutan.

Pertamina, melalui program ini, tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga pada penguatan ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan nasional. Dengan berbagai komoditas strategis yang dikembangkan, program ini berpotensi menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal dan nasional, mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebih merata dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Terkini