MALANG — Dalam upaya mendukung pengembangan energi hijau dan terbarukan di Indonesia, Universitas Negeri Malang telah menginisiasi proyek revolusioner berupa Pembangkit Listrik Picohydro berkapasitas 500 WP yang berlokasi di Kali UM. Penelitian ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari Hibah Institusi UM, berdasarkan Nomor Tugas 6.5.193/UN32/TU/2024, serta kolaborasi antara pihak universitas dengan Direktur Sarana, Prasarana, dan Aset UM.
“Proyek ini bukan sekadar pencapaian tehnis, namun juga manifesto komitmen kami dalam mendukung agenda energi hijau di Indonesia,” ujar Dr. Rahmat Santoso, Kepala Tim Peneliti Universitas Negeri Malang. Tujuan dari inisiatif ini adalah memanfaatkan potensi aliran sungai Kali UM sebagai salah satu sumber energi terbarukan, yang mampu menyuplai listrik sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi konvensional.
Lokasi Kali UM bukanlah pilihan yang sembarangan. Stabilitas dan potensi aliran sungainya membuatnya menjadi kandidat ideal untuk mendukung sistem pembangkit listrik berbasis picohydro. "Kami memilih kawasan ini karena aliran airnya yang konsisten sepanjang tahun, memastikan suplai energi yang berkelanjutan," jelas Dr. Rahmat.
Pengujian dan Optimasi Teknologi
Sebelum instalasi penuh, tim telah melakukan serangkaian uji coba selama beberapa bulan untuk memastikan sistem dapat berfungsi dengan optimal. “Pengujian ini sangat penting untuk mengumpulkan data akurat mengenai aliran air dan potensi energi yang bisa dihasilkan,” kata Prof. Dwi Nugroho, anggota tim peneliti. Data ini kemudian menjadi landasan dalam merancang dan mengoptimalkan komponen serta struktur pembangkit agar bekerja secara efisien di lapangan.
Hasil uji coba akhirnya memungkinkan tim peneliti untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan demi optimalisasi teknologi picohydro. “Dengan penyesuaian yang tepat, kami yakin teknologi ini dapat berfungsi maksimal meskipun dalam kondisi aliran air yang berubah-ubah,” imbuh Prof. Dwi.
Manfaat dan Harapan untuk Masyarakat
Manfaat konsisten dari pembangkit listrik picohydro ini adalah penyediaan penerangan di area sekitar Kali UM sekaligus keberadaan charging station yang ramah lingkungan bagi masyarakat setempat. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya listrik konvensional. Selain itu, proyek ini diharapkan memberikan dampak positif lain yaitu pengurangan jejak karbon dan emisi, dengan demikian memperkuat posisi Indonesia sebagai negara pendukung energi berkelanjutan.
“Ini adalah langkah nyata dalam memberikan solusi energi terbarukan yang aplikatif dan mudah diadopsi oleh masyarakat luas,” tambah Dr. Rahmat. Melalui proyek ini, Universitas Negeri Malang juga bertekad menjadi pelopor dalam penerapan teknologi ramah lingkungan di tingkat lokal maupun nasional.
Pelatihan dan Edukasi
Sebagai bagian dari proyek ini, dilakukan pula serangkaian pelatihan untuk instalasi dan pemeliharaan sistem picohydro. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat sekitar dan memastikan kelangsungan operasional dari pembangkit tersebut. Edukasi mengenai manfaat dan operasional teknologi picohydro juga diberikan kepada masyarakat sekitar agar mereka dapat memahami dan memanfaatkan teknologi ini secara maksimal.
Potensi Pengembangan ke Depan
Universitas Negeri Malang berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi dan contoh penerapan teknologi picohydro di berbagai daerah di Indonesia dengan potensi sumber daya air yang melimpah. “Kami yakin bahwa teknologi ini bisa menjadi solusi yang efektif untuk banyak daerah di Indonesia yang memiliki kondisi geografis serupa,” ujar Dr. Rahmat optimis.
Sementara itu, Direktur Sarana Prasarana dan Aset UM, Bapak Agus Setiawan menambahkan, “Pembangkit ini tidak hanya tentang inovasi teknologi tetapi juga tentang cara kita menghargai dan memanfaatkan sumber daya alam kita dengan bijak.”
Dengan segala manfaat dan strategi yang ditawarkan, proyek Pembangkit Listrik Picohydro di Kali UM diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih terbuka terhadap inovasi teknologi ramah lingkungan serta berpartisipasi aktif dalam mendukung penggunaan energi terbarukan di masa mendatang.