Angkasa Pura II Menyanggah Alasan Keterlambatan Super Air Jet: Perpanjangan Bandara Selalu Diberikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:14:58 WIB
Angkasa Pura II Menyanggah Alasan Keterlambatan Super Air Jet: Perpanjangan Bandara Selalu Diberikan

PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dengan tegas membantah pernyataan pilot Super Air Jet IU 914 yang menyebutkan bahwa keterlambatan penerbangan disebabkan oleh tidak adanya perpanjangan jam operasional bandara. Pernyataan ini disampaikan oleh Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, dalam upaya meluruskan informasi yang beredar di publik.

Radityo menegaskan bahwa pihaknya selalu siap memberikan perpanjangan jam operasional bandara jika dibutuhkan oleh maskapai penerbangan, termasuk Super Air Jet. "Kacau itu pilotnya. Kami selalu memberikan perpanjangan (extend) dan tidak pernah menolak permohonan dari maskapai. Bahkan saat Lebaran lalu, kami pernah memberikan extend hingga pukul 02.30 dini hari," ujarnya, menegaskan komitmen bandara dalam mendukung operasional maskapai.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Bandara Sultan Syarif Kasim II memang beroperasi hingga pukul 21.00 WIB sebagai waktu normal. Namun, perpanjangan jam operasional selalu bisa dinegosiasikan sesuai kebutuhan. "Bandara kami buka hingga pukul 21.00 WIB, tetapi jika ada permohonan extend, kami selalu mengakomodasi, apalagi untuk kepentingan penumpang," tambahnya. Pernyataan ini untuk menekankan fleksibilitas yang ditawarkan oleh otoritas bandara.

Insiden penumpang Super Air Jet IU 914 yang terjebak selama dua jam di pesawat tanpa penjelasan memadai menimbulkan keresahan dan kekecewaan. Situasi ini diperburuk ketika pilot mengumumkan bahwa keterlambatan terjadi karena masih menunggu persetujuan perpanjangan jam operasional bandara. Hal ini menyebabkan ketegangan di kalangan penumpang, sampai beberapa di antaranya mengancam akan turun dari pesawat.

Radityo menyatakan kekecewaannya atas peristiwa ini, terutama karena dapat mencoreng reputasi pelayanan Bandara Sultan Syarif Kasim II yang selama ini dianggap baik. "Kami berharap maskapai lebih transparan dan profesional dalam memberikan informasi kepada penumpang," katanya, seraya berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Hingga saat ini, Super Air Jet belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut, meninggalkan penumpang serta publik dalam ketidakpastian. Banyak penumpang yang menunggu klarifikasi serta tanggung jawab dari pihak maskapai atas kerugian yang mereka alami akibat ketidakjelasan informasi dan koordinasi tersebut.

Sebagai langkah antisipasi, PT Angkasa Pura II berencana untuk memperketat komunikasi dengan pihak maskapai guna memastikan kelancaran operasional dan meningkatkan kepuasan penumpang. Hal ini mencakup perbaikan prosedur pengajuan perpanjangan operasional dan penyampaian informasi kepada pihak terkait secara lebih efektif.

Isu keterlambatan dan kurangnya informasi yang jelas pada penerbangan ini menggarisbawahi pentingnya koordinasi yang baik antara bandara dan maskapai untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. Kerja sama yang baik antara kedua belah pihak diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan bebas dari masalah bagi para penumpang.

Sementara itu, publik dan penumpang berharap agar Super Air Jet segera memberikan penjelasan dan bertanggung jawab atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam industri penerbangan untuk memperbaiki layanan dan komunikasi demi kepuasan dan keamanan penumpang.

PT Angkasa Pura II dengan segala dukungannya terhadap operasional maskapai tetap berkomitmen untuk menjaga reputasi baik dan kualitas pelayanan bandara, tidak hanya di Pekanbaru tetapi juga di seluruh Indonesia. Kejadian ini menjadi perhatian serius dan akan dijadikan landasan untuk melakukan evaluasi lebih dalam terhadap kebijakan dan prosedur yang ada.

Terkini