Santorini, sebuah pulau terkemuka di Yunani yang dikenal sebagai Negeri Dewa-Dewi, mengalami serangkaian gempa berkekuatan signifikan selama beberapa hari terakhir. Peristiwa geologis ini telah memicu respons cepat dari pemerintah setempat dan memengaruhi banyak aspek kehidupan di pulau tersebut, termasuk penutupan sekolah dan gangguan pada industri penerbangan.
Gelombang Gempa yang Mengguncang
Dalam periode beberapa hari terakhir, lebih dari 200 gempa telah tercatat mengguncang Santorini, menyebabkan kekhawatiran luas di kalangan penduduk dan pengunjung. Meskipun tidak ada laporan mengenai kerusakan besar atau korban jiwa, frekuensi dan intensitas gempa ini membuat warga tempatan dalam keadaan waspada tinggi. Pihak berwenang Yunani segera menutup semua sekolah sebagai langkah pencegahan keselamatan tambahan.
Ektor Yannopoulos, ahli seismologi dari Institut Geodinamika di Athena, menyatakan, "Ini adalah fenomena geologis yang memerlukan pemantauan intensif. Meskipun sebagian besar gempa berkekuatan rendah, selalu ada potensi ancaman dari gempa yang lebih besar."
Dampak pada Pariwisata dan Penerbangan
Santorini, yang terkenal dengan keindahan alamnya dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di dunia, mengalami penurunan drastis dalam jumlah pengunjung. Pada tahun 2023, pulau ini mencatat kunjungan sebanyak 3,4 juta wisatawan. Namun, dampak dari gelombang gempa saat ini membuat banyak turis membatalkan kunjungan. Agen perjalanan Eropa melaporkan bahwa minat wisatawan asing untuk mengunjungi Santorini saat ini sangat rendah, meskipun diharapkan peningkatan kembali jelang musim semi.
Industri penerbangan juga terkena dampak signifikan. Beberapa penerbangan menuju dan dari pulau mengalami penundaan atau pembatalan. Maskapai penerbangan berusaha keras menyesuaikan jadwal mereka untuk memastikan keselamatan penumpang.
Michael Papadakis, juru bicara maskapai penerbangan nasional Yunani, mengatakan, "Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami. Kami bekerja sama dengan otoritas bandara dan pihak terkait lainnya untuk meminimalkan dampak gempa pada jadwal penerbangan."
Reaksi Internasional
Menanggapi situasi ini, sejumlah negara Eropa telah mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warga negaranya yang berencana atau sedang berada di Yunani, khususnya Santorini. Inggris dan Prancis, dua di antaranya, mendesak warganya untuk selalu mengikuti saran pejabat setempat dan menghindari area berisiko tinggi.
Seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan, "Kami terus memantau situasi di Yunani dengan cermat. Keselamatan dan kesejahteraan warga negara kami adalah perhatian utama. Kami menyarankan semua warga Inggris di Santorini untuk mematuhi anjuran dan instruksi dari otoritas setempat."
Harapan dan Pemulihan
Meskipun kondisi saat ini cukup menantang, para pelaku industri pariwisata di Santorini tetap optimis dan berharap situasi akan segera pulih. Mereka berharap kehidupan di pulau ini bisa kembali normal dalam beberapa bulan mendatang dan kesiapan menyambut wisatawan yang lebih banyak di musim semi mendatang.
Yannis Marinos, seorang pengusaha lokal, mengatakan, "Santorini adalah tempat yang indah dan selama ini telah melalui banyak tantangan. Kami yakin bahwa kami akan bangkit kembali dan menyambut turis dengan kehangatan dan keindahan yang selalu menjadi ciri khas pulau ini."
Dengan pemantauan dan kesiapan yang intensif, pihak berwenang dan masyarakat Santorini berusaha keras mengatasi dampak dari rentetan gempa ini dan mengembalikan keamanan serta kenyamanan bagi penduduk lokal maupun wisatawan. Dengan langkah-langkah antisipatif yang tepat, diharapkan kondisi di Santorini akan segera membaik.