Cuaca ekstrem melanda Selat Bali pada Senin Malam, menyebabkan penutupan sementara layanan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang. Keputusan ini diambil sekitar pukul 19.25 WITA ketika angin kencang mencapai kecepatan 30 knot, yang akhirnya memaksa pihak berwenang untuk menunda sementara aktivitas penyeberangan demi keselamatan semua pihak yang terlibat.
Penundaan ini diawasi langsung oleh Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha. Dalam pernyataannya yang disebarluaskan melalui grup WhatsApp, Fran menekankan pentingnya menjaga keselamatan pengguna dan penyedia jasa penyeberangan sebagai alasan utama di balik penutupan tersebut. "Diinformasikan untuk Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk saat ini ditunda karena kecepatan angin di tengah laut kurang lebih mencapai 30 knot," jelasnya.
Keputusan ini tidak hanya didorong oleh angin kencang. Gelombang tinggi dan jarak pandang yang terbatas turut menjadi faktor pertimbangan penting untuk menghentikan operasi pelayaran sementara. "Demi keselamatan penumpang, kami terpaksa menghentikan sementara aktivitas pelayaran," tambah Fran.
Meskipun demikian, cuaca menunjukkan perubahan yang cepat. Hanya sekitar satu jam setelah penundaan, tepatnya pada pukul 20.39 WITA, kondisi di Selat Bali mulai membaik. Angin mereda ke kisaran 7-10 knot, sehingga layanan penyeberangan dapat dibuka kembali. "Setelah sempat ditunda sekitar 1 jam, pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dibuka kembali karena kondisi angin sudah mulai normal," ungkap I Made Ria Fran Dharma Yudha.
BPTD Gilimanuk mengimbau kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan perubahan cuaca yang bisa terjadi secara tiba-tiba, penting bagi para pelancong untuk selalu waspada dan memantau perkembangan informasi cuaca terkini.
Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi cepat antara pihak berwenang dan pengguna jasa penyeberangan dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Adanya penutupan sementara seperti ini, meski dapat menimbulkan ketidaknyamanan, pada dasarnya bertujuan melindungi keselamatan jiwa banyak orang.
"Layanan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang adalah jalur transportasi penting yang menghubungkan banyak orang setiap harinya. Oleh karena itu, keselamatan adalah prioritas utama, dan kami berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi melindungi penumpang kami," kata I Made Ria Fran Dharma Yudha.
Penutupan sementara ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya memperhatikan prediksi dan peringatan cuaca dari pihak berwenang. Bagi para wisatawan dan pelancong, memeriksa kondisi cuaca sebelum bepergian merupakan langkah penting dalam perencanaan perjalanan guna memastikan keselamatan.
Sebagai rekomendasi, pengguna disarankan untuk mengikuti perkembangan informasi dari instansi terkait dan selalu mematuhi instruksi yang diberikan oleh petugas di lapangan. Dengan demikian, keselamatan dan kenyamanan dalam melakukan perjalanan melintasi Selat Bali dapat terus terjamin.
Ke depan, memastikan kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap kondisi cuaca merupakan hal yang fundamental untuk pengelolaan pelabuhan yang efisien dan aman. Masyarakat diharapkan dapat terus bekerja sama dengan pihak pelabuhan dan mengikuti semua regulasi yang ditetapkan demi kelancaran dan keamanan aktivitas penyeberangan di Selat Bali.