Pergeseran Dramatis di Layanan Kereta Api: Argo Parahyangan Dihentikan, KA Parahyangan Siap Mengambil Alih pada Februari 2025

Kamis, 23 Januari 2025 | 11:17:28 WIB
Pergeseran Dramatis di Layanan Kereta Api: Argo Parahyangan Dihentikan, KA Parahyangan Siap Mengambil Alih pada Februari 2025

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan meluncurkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yang mulai berlaku pada 1 Februari 2025, dengan perubahan signifikan yang mengejutkan banyak pihak, khususnya penumpang setia Kereta Api Argo Parahyangan. Pengumuman terbaru ini menyatakan bahwa KA Argo Parahyangan, yang telah lama menjadi andalan perjalanan antara Jakarta (Gambir) dan Bandung, akan mengakhiri layanannya pada 31 Januari 2025.

Sebagai penggantinya, PT KAI telah menyiapkan KA Parahyangan yang dijadwalkan melayani perjalanan dengan dua kelas layanan, yakni kelas Eksekutif dan Ekonomi. "Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus berkembang. Dengan peluncuran ini, KAI ingin memberikan pengalaman perjalanan yang lebih berkualitas dan menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan transportasi publik jauh lebih baik," ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya.

KA Parahyangan akan beroperasi dengan 10 perjalanan per hari mulai 1 Februari 2025. Dalam hal harga tiket, kelas Eksekutif menawarkan harga antara Rp 200.000 hingga Rp 250.000, sementara kelas Ekonomi dihargai Rp 150.000. Waktu tempuh untuk perjalanan tetap dijaga rata-rata sekitar 3 jam, memastikan efisiensi dan kenyamanan seperti pendahulunya.

Perubahan ini tidak hanya berfokus pada perubahan nama dan layanan tetapi juga mencakup perluasan pemberhentian untuk KA Parahyangan, yang akan melayani sejumlah stasiun penting di sepanjang rute Jakarta-Bandung. Stasiun-stasiun tersebut termasuk Gambir, Jatinegara, Bekasi, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Cimahi, dan Bandung, memperluas jangkauan akses untuk lebih banyak penumpang dibandingkan dengan KA Argo Parahyangan yang sebelumnya hanya berhenti di stasiun utama seperti Gambir, Purwakarta, Cimahi, dan Bandung.

Sejalan dengan peluncuran Gapeka 2025, sejumlah kereta api baru juga diperkenalkan, membawa angin segar bagi konektivitas antar kota. Beberapa kereta api baru tersebut di antaranya KA Ijen Ekspres dengan rute Ketapang-Malang, KA Madiun Jaya dari Madiun ke Pasarsenen, KA Cakrabuana yang melayani Purwokerto ke Gambir, hingga KA Gunungjati yang menghubungkan Cirebon dengan Gambir dan Semarang Tawang. Penambahan rute-rute baru ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas transportasi tetapi juga membuka peluang ekonomi di daerah-daerah yang selama ini kurang terjangkau. Dengan diluncurkannya layanan ini, wilayah baru memiliki peluang besar untuk berkembang secara ekonomi, mendukung pariwisata, perdagangan, dan investasi lokal.

"Langkah ini bukan hanya sekadar menambah pilihan kereta, tetapi lebih kepada menciptakan jalur baru untuk pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah. Dengan akses transportasi yang lebih baik, kita membuka pintu peluang bagi daerah yang sebelumnya lebih sulit diakses," lanjut Anne Purba, menekankan pentingnya integrasi transportasi dengan pertumbuhan ekonomi daerah.

PT KAI jelas berusaha merespons kebutuhan konsumen dan perubahan demografi pengguna layanan kereta api. Penyusunan Gapeka 2025 ini merupakan salah satu langkah strategis yang diambil perusahaan untuk menghadapi tantangan di sektor transportasi, dengan tetap berfokus pada kualitas pelayanan dan kenyamanan penumpang. Pembaruan ini mencerminkan komitmen KAI dalam menghadirkan solusi mobilitas yang efisien, terpercaya, dan modern.

Sementara masa depan KA Argo Parahyangan telah ditentukan, PT KAI memastikan transisi ke KA Parahyangan akan berlangsung mulus, dengan pelayanan yang tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan dan penyesuaian jadwal perjalanan melalui platform informasi resmi dari PT KAI.

Berbagai pembaruan ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi sektor transportasi publik dan menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kereta api yang lebih baik. Ini adalah bagian dari upaya KAI untuk menjadi penyokong utama dalam mobilitas nasional, dengan mengembangkan jaringan yang tidak hanya menghubungkan tetapi juga menginspirasi berbagai inovasi dalam pelayanan kereta api.

Terkini