Pemkab Sabu Raijua Perkuat Pengawasan Distribusi BBM untuk Menjamin Pasokan dan Harga

Jumat, 24 Januari 2025 | 09:31:28 WIB
Pemkab Sabu Raijua Perkuat Pengawasan Distribusi BBM untuk Menjamin Pasokan dan Harga

Sabu Raijua, salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tengah giat melakukan pengawasan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai bentuk respon terhadap keluhan masyarakat terkait terjadinya ketidakstabilan pasokan dan fluktuasi harga yang tidak wajar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua berkomitmen untuk memastikan ketersediaan BBM yang cukup dan harga yang terjangkau bagi masyarakat setempat.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah warga melaporkan kesulitan mendapatkan BBM di beberapa SPBU di Sabu Raijua. Selain itu, mereka juga mengeluhkan harga yang naik-turun secara tidak stabil. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, terutama karena BBM adalah salah satu komponen utama dalam kehidupan sehari-hari.

Pemkab Sabu Raijua, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral, segera bertindak dengan meningkatkan pengawasan distribusi BBM. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah daerah bekerjasama dengan para pemangku kepentingan seperti Pertamina dan pihak kepolisian untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan sesuai ketentuan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Sabu Raijua, Bapak Arif Rahman, menegaskan pentingnya pengawasan ini. “Kami tidak ingin ada praktik nakal yang menghambat distribusi BBM. Jika ada oknum yang mencoba bermain dengan pasokan atau harga, kami tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas,” ujarnya.

Dalam rangkaian pengawasan tersebut, telah dibentuk tim khusus yang bertugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU dan titik distribusi BBM lainnya. Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada penimbunan ilegal yang dapat berimbas pada kelangkaan BBM. Tim juga bertugas untuk memantau harga di tingkat pengecer agar tidak melebihi harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah.

“Tim kami akan melakukan pengawasan secara rutin dan berkala. Kami juga mengajak masyarakat untuk melaporkan bila menemukan praktik-praktik mencurigakan saat pembelian BBM,” tambah Arif Rahman. Ia menegaskan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam pengawasan ini, serta menjadi sumber informasi pertama jika terjadi ketidakseimbangan di lapangan.

Selain itu, Pemkab Sabu Raijua juga berkomitmen untuk meningkatkan sosialisasi mengenai penggunaan BBM yang bijak dan hemat. Dalam beberapa program yang sudah berjalan, Pemkab mendorong penerapan teknologi hemat energi, terutama untuk sektor transportasi dan rumah tangga. Pemerintah daerah berharap dengan edukasi lebih lanjut, konsumsi BBM dapat lebih terkontrol dan berkesinambungan.

Lebih lanjut, pemerintah daerah juga berencana menambah kuota BBM di beberapa titik kritis untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, terutama saat memasuki musim tanam dan panen di wilayah tersebut. "Penambahan kuota ini dilakukan setelah melalui pertimbangan dan analisis kebutuhan masyarakat setempat. Ini adalah salah satu langkah konkrit untuk menjamin bahwa tidak ada lagi keluhan tentang kekurangan BBM di masa mendatang,” ujar Arif Rahman.

Sementara itu, Sudirman, salah satu pengusaha transportasi di Sabu Raijua, menyambut baik upaya Pemkab ini. “Kami bergantung pada BBM untuk operasional sehari-hari. Jadi, bila ada kepastian pasokan dan harga, tentu saja ini sangat membantu keberlangsungan bisnis kami," katanya. Sudirman berharap kebijakan ini dapat diteruskan dalam jangka panjang sehingga masyarakat tidak lagi dihantui kekhawatiran setiap kali membutuhkan BBM.

Pengawasan distribusi BBM ini diharapkan tidak hanya mencegah praktik-praktik kecurangan yang merugikan masyarakat dan pemerintah, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Sabu Raijua. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat semakin erat sehingga kesejahteraan dan pembangunan daerah dapat terus berlanjut secara optimal.

Tidak hanya hingga di sini, Pemkab Sabu Raijua juga membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang ingin memberikan informasi atau melaporkan permasalahan mengenai distribusi BBM. Posko ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat.

Sebagai penutup, langkah tegas Pemkab Sabu Raijua dalam mengawasi distribusi BBM ini patut diapresiasi. Berbagai kebijakan dan tindakan konkret terus digalakkan untuk memastikan setiap warga dapat menikmati hak mereka atas energi dengan adil dan merata. Dalam waktu dekat, diharapkan semua pihak dapat bekerjasama dengan baik untuk mewujudkan Sabu Raijua sebagai daerah yang mandiri dan sejahtera dalam sektor energi.

Terkini