Simulasi KPR Subsidi 2025, Cicilan Ringan Mulai Rp1 Juta

Selasa, 02 September 2025 | 07:26:20 WIB
Simulasi KPR Subsidi 2025, Cicilan Ringan Mulai Rp1 Juta

JAKARTA - Mewujudkan rumah pertama lewat program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi kini semakin realistis bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan cicilan yang dimulai dari Rp1 juta per bulan, program ini menjadi opsi menarik untuk membantu keluarga muda atau pekerja produktif memiliki hunian sendiri tanpa membebani keuangan berlebihan.

Pemerintah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah menetapkan bunga tetap 5 persen yang berlaku hingga masa pinjaman berakhir. Sementara itu, tenor kredit dapat dipilih sesuai kemampuan calon debitur, mulai dari 15 tahun hingga 20 tahun. Fleksibilitas tenor ini membuat cicilan lebih terjangkau, sekaligus memudahkan masyarakat dalam mengatur perencanaan keuangan jangka panjang.

Faktor yang Menentukan Besaran Cicilan

Cicilan KPR subsidi tidak ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan kombinasi dari harga rumah, besaran uang muka, suku bunga, dan tenor pinjaman. Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023, harga rumah subsidi bervariasi di setiap wilayah Indonesia. Hal ini mempertimbangkan kondisi ekonomi daerah, biaya pembangunan, hingga nilai lahan yang berbeda-beda.

Calon debitur bisa mengecek simulasi cicilan melalui kalkulator KPR BTN di laman resmi. Namun, penting untuk diingat bahwa hasil simulasi hanya berupa perkiraan awal dan bisa berbeda dengan perhitungan akhir pihak bank setelah verifikasi data dan dokumen dilakukan.

Untuk simulasi perhitungan berikut, digunakan asumsi uang muka (DP) sebesar 5 persen dari harga rumah, dengan bunga tetap 5 persen sesuai ketentuan program FLPP.

Simulasi Cicilan KPR Subsidi Tenor 15 Tahun

-Harga Rp166 juta
Wilayah Jawa (di luar Jabodetabek) dan Sumatera (kecuali Kepulauan Riau, Bangka Belitung, serta Kepulauan Mentawai).
Cicilan per bulan: Rp1.266.098

-Harga Rp182 juta
Wilayah Kalimantan (kecuali Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Mahakam Ulu).
Cicilan per bulan: Rp1.388.132

-Harga Rp173 juta
Wilayah Sulawesi, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai, dan Kepulauan Riau (kecuali Kepulauan Anambas).
Cicilan per bulan: Rp1.319.488

-Harga Rp185 juta
Wilayah Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kepulauan Anambas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Mahakam Ulu.
Cicilan per bulan: Rp1.411.013

-Harga Rp240 juta
Wilayah Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.
Cicilan per bulan: Rp1.830.503

Simulasi Cicilan KPR Subsidi Tenor 20 Tahun

-Harga Rp166 juta
Jawa (di luar Jabodetabek) dan Sumatera (kecuali Kepulauan Riau, Bangka Belitung, serta Kepulauan Mentawai).
Cicilan per bulan: Rp1.054.521

-Harga Rp182 juta
Kalimantan (kecuali Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Mahakam Ulu).
Cicilan per bulan: Rp1.156.162

-Harga Rp173 juta
Sulawesi, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai, dan Kepulauan Riau (kecuali Kepulauan Anambas).
Cicilan per bulan: Rp1.098.989

-Harga Rp185 juta
Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kepulauan Anambas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Mahakam Ulu.
Cicilan per bulan: Rp1.175.220

-Harga Rp240 juta
Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.
Cicilan per bulan: Rp1.524.609

Pentingnya Simulasi Cicilan

Melihat simulasi ini, masyarakat bisa lebih mudah memperkirakan kemampuan membayar sebelum mengajukan KPR subsidi. Cicilan yang lebih ringan pada tenor 20 tahun tentu memberi ruang lebih longgar dalam pengelolaan keuangan bulanan. Namun, total bunga yang dibayar akan lebih besar dibandingkan tenor 15 tahun.

Sebaliknya, memilih tenor 15 tahun membuat cicilan bulanan sedikit lebih tinggi, tetapi beban bunga lebih rendah karena jangka waktu pinjaman lebih singkat. Dengan demikian, calon debitur perlu menimbang antara kenyamanan cicilan bulanan dan efisiensi total biaya pinjaman.

Dukungan Pemerintah untuk Hunian Terjangkau

Program FLPP yang berjalan selama ini terbukti membantu jutaan masyarakat Indonesia memiliki rumah layak huni. Bunga tetap 5 persen menjadi daya tarik utama karena memberikan kepastian cicilan yang stabil, terlepas dari naik-turunnya suku bunga pasar. Hal ini sangat penting, terutama bagi keluarga muda yang baru memulai perjalanan finansial mereka.

Selain bunga rendah, pemerintah juga memberikan subsidi uang muka sehingga calon debitur tidak terlalu terbebani di awal. Dengan DP minimal 5 persen, kesempatan memiliki rumah sendiri menjadi lebih terbuka, bahkan bagi mereka yang berpenghasilan terbatas.

Rencana Keuangan yang Lebih Matang

Membeli rumah bukan sekadar soal menyiapkan uang muka dan cicilan. Ada biaya tambahan yang juga harus diperhitungkan, seperti biaya administrasi, notaris, asuransi, hingga biaya perawatan rumah ke depan. Dengan adanya simulasi cicilan, calon pemilik rumah bisa menyusun perencanaan keuangan lebih realistis agar tidak terjebak dalam kesulitan membayar di kemudian hari.

KPR subsidi 2025 dengan cicilan mulai Rp1 juta per bulan memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk memiliki rumah sendiri. Namun, keputusan mengambil tenor dan lokasi rumah harus benar-benar disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Dengan perencanaan yang baik, kepemilikan rumah layak huni bukan lagi sekadar impian, melainkan bisa segera menjadi kenyataan.

Terkini

Energi Terbarukan Dorong Ekonomi Desa di Sumsel

Selasa, 02 September 2025 | 13:13:52 WIB

Harga Minyak Mentah Menguat, Investor Pantau Pasokan Global

Selasa, 02 September 2025 | 13:16:38 WIB

Update BBM Hari Ini: Pertamax Turbo dan Dexlite Turun Harga

Selasa, 02 September 2025 | 13:19:37 WIB

Gas LPG 3 Kg Stabil, Kebijakan Satu Harga Segera Diterapkan

Selasa, 02 September 2025 | 13:24:37 WIB

Tarif Listrik PLN September 2025 Tetap Stabil

Selasa, 02 September 2025 | 13:27:35 WIB