Lezat dan Unik, Inilah Kuliner Khas Raja Ampat

Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:26:29 WIB
Lezat dan Unik, Inilah Kuliner Khas Raja Ampat

JAKARTA - Berbicara tentang Raja Ampat, pikiran banyak orang biasanya langsung tertuju pada keindahan laut biru, hamparan pulau tropis, dan panorama bawah air yang memikat wisatawan dari seluruh dunia. Namun, pesona Raja Ampat ternyata tidak hanya hadir lewat lanskap alamnya. Ada satu hal lain yang tak kalah menarik untuk dijelajahi, yaitu kekayaan kuliner khasnya.

Di balik eksotisme pulau-pulau di barat Semenanjung Kepala Burung (Vogelkop) Papua, terdapat aneka makanan tradisional yang unik. Beberapa di antaranya bahkan hanya bisa ditemui di kawasan ini dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal. Bahan-bahan yang digunakan pun sering kali berasal langsung dari alam sekitar, mulai dari laut, hutan, hingga ladang masyarakat setempat.

Berikut adalah sejumlah makanan khas Raja Ampat yang patut dikenali dan dicoba jika berkesempatan berkunjung.

Cacing Laut Panggang, Kuliner Ekstrem yang Menggugah Rasa

Makanan khas Raja Ampat yang pertama mungkin terdengar cukup ekstrem, yaitu cacing laut. Bagi masyarakat lokal, bahan makanan ini cukup umum dan bernilai gizi tinggi. Proses mendapatkannya pun khas: penduduk akan mengeruk pasir menggunakan tangan atau alat sederhana, lalu mencari cacing-cacing yang bersembunyi di dalamnya.

Setelah berhasil dikumpulkan, cacing laut dibersihkan dengan cara dibelah dua. Selanjutnya, proses memasak dilakukan dengan teknik panggang tradisional yang disebut asar. Cacing dimasak menggunakan serabut tempurung kelapa serta kayu bakar, hingga warnanya berubah dari putih menjadi cokelat keemasan. Aroma panggangan yang khas membuat banyak orang penasaran untuk mencicipinya, meski bagi sebagian wisatawan ini adalah pengalaman kuliner yang menantang.

Gani Nu, Sajian Sagu dengan Sentuhan Tradisi

Selain cacing laut, kuliner lain yang mencerminkan kearifan lokal adalah Gani Nu. Hidangan ini berbahan dasar sagu dan secara khusus disajikan oleh penduduk Kampung Lopintol. Proses pembuatannya sederhana namun sarat tradisi.

Sagu basah terlebih dahulu disaring, kemudian dimasak menggunakan cetakan tanah liat yang disebut Aba Na. Dalam memasaknya, masyarakat setempat tetap menggunakan kayu bakar, sehingga cita rasa yang dihasilkan lebih alami dan otentik. Meski terlihat sederhana, Gani Nu menjadi makanan penting dalam keseharian maupun acara khusus di kampung tersebut.

Eurimoo, Olahan Ikan dengan Rempah Kaya Rasa

Laut Raja Ampat yang kaya akan hasil tangkapan juga melahirkan makanan khas lain bernama Eurimoo. Hidangan ini terbuat dari ikan segar yang dimasak dengan berbagai bumbu dan rempah. Rasanya gurih, segar, sekaligus kaya akan aroma khas laut.

Menariknya, Eurimoo biasanya tidak disajikan setiap hari. Makanan ini umumnya hanya muncul pada acara tertentu atau perayaan khusus, sehingga bisa dibilang sebagai kuliner istimewa. Bagi wisatawan yang beruntung, menyantap Eurimoo akan menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.

Sarang Semut, Kudapan Manis dari Hutan

Raja Ampat tidak hanya menyuguhkan makanan laut, tetapi juga kudapan manis yang cukup unik, yaitu sarang semut. Hidangan ini benar-benar berasal dari sarang semut liar yang diambil dari hutan sekitar.

Masyarakat lokal mengolahnya menjadi makanan manis dengan cita rasa khas. Bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh, namun sarang semut dipercaya memiliki nilai gizi tertentu dan sudah lama menjadi bagian dari tradisi kuliner setempat.

Udang Selingkuh, Hidangan Spesial dari Lautan

Terakhir, ada kuliner populer bernama udang selingkuh. Nama unik ini muncul karena udang tersebut kerap "bersembunyi" di dalam lubang-lubang karang, sehingga cukup sulit ditangkap dan hanya bisa ditemukan oleh nelayan berpengalaman.

Tekstur dagingnya lembut dengan rasa manis alami khas seafood segar. Tak heran jika udang selingkuh selalu menjadi incaran para pecinta kuliner saat berkunjung ke Raja Ampat. Selain unik, cara penyajiannya pun beragam, mulai dari digoreng hingga dimasak dengan bumbu khas Papua.

Kekayaan Kuliner yang Tercermin dari Alam

Rangkaian makanan khas Raja Ampat ini menunjukkan betapa eratnya hubungan masyarakat dengan alam sekitarnya. Bahan pangan dari laut, hutan, hingga ladang tidak hanya menjadi sumber makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya.

Teknik memasak tradisional seperti memanggang dengan serabut tempurung kelapa, menggunakan cetakan tanah liat, hingga pengolahan sederhana lainnya, turut melestarikan cara hidup yang sudah berlangsung sejak lama. Hal inilah yang membuat setiap hidangan khas Raja Ampat memiliki cerita di balik rasanya.

Selain menjadi surga bagi pecinta wisata alam dan laut, Raja Ampat juga menyimpan keunikan kuliner yang tak kalah menarik untuk dieksplorasi. Dari cacing laut panggang, Gani Nu berbahan sagu, Eurimoo dengan ikan segar, sarang semut manis, hingga udang selingkuh yang langka, semuanya memperlihatkan betapa kaya dan beragamnya warisan kuliner di kawasan ini.

Bagi Anda yang berencana mengunjungi Raja Ampat, jangan hanya terpukau dengan keindahan pemandangan alamnya. Luangkan waktu untuk mencicipi hidangan khas setempat. Dengan begitu, perjalanan Anda akan terasa lebih lengkap, sekaligus memberi pengalaman kuliner yang benar-benar otentik.

Terkini