PGN Pastikan Pasokan Gas Sudah Normal Sepenuhnya

Senin, 25 Agustus 2025 | 07:04:06 WIB
PGN Pastikan Pasokan Gas Sudah Normal Sepenuhnya

JAKARTA - Industri dalam negeri kembali bisa bernapas lega. Setelah sempat mengalami kendala distribusi gas bumi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan penyaluran energi ke pelanggan industri kini telah kembali pulih sepenuhnya dengan tingkat pasokan yang optimal mencapai 100%. Pemulihan tersebut berlangsung sejak pertengahan Agustus, membuat seluruh pembatasan pasokan yang sebelumnya diberlakukan resmi dicabut.

Kabar ini menjadi angin segar bagi sektor industri yang selama beberapa pekan terakhir menghadapi ketidakpastian akibat terganggunya pasokan energi. PGN, sebagai Subholding Gas Pertamina, menyebut kondisi normal ini tercapai berkat dukungan penuh dari pemerintah, optimalisasi pemanfaatan gas alam cair (LNG), serta kerja sama erat dengan berbagai pemangku kepentingan energi.

Dukungan Pemerintah Jadi Kunci

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menegaskan bahwa keberhasilan pemulihan pasokan tidak lepas dari dukungan tambahan suplai, termasuk melalui skema gas swap dari Natuna. Strategi itu dikombinasikan dengan penguatan sumber pasokan gas dan LNG, sehingga membuat distribusi energi ke pelanggan industri kembali terjaga stabil.

“PGN senantiasa berkomitmen mengupayakan pemenuhan kebutuhan energi gas bumi dengan optimal. Dengan kondisi penyaluran gas yang sudah normal, kami dapat semakin fokus mendukung kegiatan operasional pelanggan serta menjaga kontribusi gas bumi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Fajriyah.

Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah, penyedia pasokan, serta pihak-pihak terkait lain menjadi fondasi penting dalam menjaga keberlangsungan suplai. Dengan kondisi pasokan yang pulih, PGN menegaskan kembali perannya sebagai tulang punggung distribusi energi bersih bagi sektor industri Indonesia.

Antisipasi ke Depan: Perkuat Infrastruktur

Meski kondisi distribusi telah kembali normal, PGN tidak berhenti pada pemulihan semata. Perusahaan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur dan layanan di masa depan. Fajriyah menuturkan, langkah ini bertujuan memastikan pasokan gas bumi dapat terus terdistribusi dengan andal dan berkelanjutan.

“Ke depan, PGN terus memperkuat infrastruktur dan layanan agar pasokan energi ramah lingkungan dapat terdistribusi dengan andal dan berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan komitmen PGN dalam mendukung transisi energi nasional serta pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060,” jelasnya.

Langkah penguatan tersebut sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah mendorong transformasi energi, di mana gas bumi diharapkan dapat memainkan peran signifikan sebagai jembatan menuju energi terbarukan.

Kronologi Gangguan Pasokan

Sebelum kondisi kembali pulih, PGN sempat menghadapi situasi yang cukup serius pada awal Agustus 2025. Terjadi penurunan volume gas yang disalurkan oleh pemasok atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Hal ini dipicu oleh adanya pemeliharaan operasional tak terencana (unplanned) di beberapa pemasok utama, ditambah keterlambatan sejumlah rencana tambahan pasokan gas yang masih dalam tahap penyelesaian.

Situasi tersebut berdampak langsung pada distribusi gas ke pelanggan, terutama di wilayah Jawa Barat dan sebagian Sumatera. Akibatnya, pasokan gas sempat mengalami pembatasan, membuat PGN harus mengambil langkah mitigasi agar dampaknya tidak semakin meluas.

Deklarasi Keadaan Darurat

Melihat risiko yang semakin besar, PGN bahkan sempat mengeluarkan deklarasi keadaan darurat. Deklarasi ini diterbitkan dengan pertimbangan bahwa gangguan pasokan bisa berdampak signifikan terhadap operasi sistem transmisi dan distribusi gas, serta pada akhirnya memengaruhi pergerakan perekonomian nasional.

Namun, langkah darurat tersebut terbukti efektif dalam menjaga stabilitas sementara, sambil menunggu masuknya tambahan suplai gas dari berbagai sumber. Setelah suplai baru berhasil diamankan, PGN secara bertahap mengembalikan penyaluran hingga mencapai kondisi normal pada pertengahan Agustus.

Komitmen untuk Industri

Pulihnya pasokan gas bumi kembali memberikan kepastian bagi kalangan industri. PGN menegaskan bahwa layanan energi bersih bagi pelanggan, khususnya sektor manufaktur, akan tetap menjadi prioritas utama. Dengan pasokan yang kembali penuh, kegiatan operasional pelanggan diharapkan berjalan lebih lancar, tanpa lagi dibayangi risiko keterbatasan energi.

“Dengan kondisi pasokan gas yang sudah pulih, fokus kami adalah memastikan seluruh pelanggan industri dapat menjalankan operasional tanpa hambatan. Kami berupaya menjaga keandalan energi yang mereka butuhkan, sekaligus mendorong kontribusi gas bumi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Fajriyah.

Gas Bumi dalam Transisi Energi

Gas bumi selama ini dikenal sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Oleh karena itu, keberadaan PGN dalam menjamin ketersediaannya bukan hanya penting bagi sektor industri, tetapi juga menjadi bagian dari agenda besar transisi energi di Indonesia.

Dengan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060, pemanfaatan gas bumi dipandang sebagai langkah strategis dalam mengurangi emisi karbon, sembari mempercepat adopsi energi terbarukan. Peran PGN sebagai penyedia infrastruktur gas juga diharapkan terus mendukung terwujudnya ekosistem energi yang lebih hijau.

Kembalinya pasokan gas bumi ke level 100% menjadi kabar positif bagi dunia industri. Meski sempat dilanda gangguan akibat faktor teknis dari pemasok, PGN berhasil mengatasi persoalan tersebut melalui dukungan pemerintah dan sinergi berbagai pihak. Ke depan, tantangan transisi energi dan kebutuhan energi bersih menuntut PGN untuk terus memperkuat infrastruktur, menjaga keandalan distribusi, serta memastikan gas bumi tetap berperan vital dalam perekonomian nasional.

Terkini