JAKARTA - Sel-sel imun dalam tubuh manusia selalu siap sedia bertindak sebagai benteng pertahanan alami melawan berbagai ancaman kesehatan, mulai dari infeksi hingga kanker. Peran sel imun ini ternyata dapat diperkuat melalui aktivitas fisik yang teratur. Terbaru, penelitian menunjukkan bahwa olahraga tidak sekadar menjaga kebugaran, tetapi juga mampu mengaktifkan mekanisme imun yang membantu melawan kanker payudara.
Dalam publikasi jurnal Breast Cancer Research and Treatment pada Juli 2025, para ilmuwan mengungkapkan bahwa olahraga terukur dapat memicu tubuh memproduksi protein khusus yang berfungsi sebagai “prajurit” anti kanker. Protein ini, yang disebut myokines, dilepaskan oleh otot saat beraktivitas dan berperan signifikan dalam menekan pertumbuhan tumor payudara, sekaligus memperkuat pertahanan sistem imun.
Penelitian ini melibatkan 32 penyintas kanker payudara yang melakukan sesi olahraga selama 45 menit. Baik latihan ketahanan maupun high-intensity interval training (HIIT) terbukti efektif meningkatkan kadar myokines dalam darah, yang kemudian diuji di laboratorium dan menunjukkan kemampuan menekan pertumbuhan sel kanker hingga 30 persen. “Hasil studi menunjukkan bahwa kedua jenis olahraga sama-sama efektif memproduksi myokines antikanker pada penyintas kanker payudara,” jelas Francesco Bettariga, peneliti utama dari Edith Cowan University, Australia.
- Baca Juga Olahraga Bersepeda untuk Tubuh Sehat
Dalam uji laboratorium, darah peserta diambil sebelum olahraga, tepat sesudahnya, dan 30 menit setelah sesi selesai. Terjadi lonjakan protein myokines berupa decorin, IL-6, dan SPARC yang memiliki efek antiinflamasi kuat dan peran menekan tumor. Myokines yang dilepaskan otot ini tidak hanya membantu membakar lemak dan merangsang pertumbuhan otot, tetapi juga berkontribusi pada respon imun yang melawan kanker.
Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa myokines juga efektif melawan jenis kanker payudara yang tergolong sulit diobati, yakni sel kanker triple-negative. Sel jenis ini tidak memiliki reseptor hormon dan sebelumnya diduga tidak terpengaruh oleh efek olahraga. Namun, Bettariga dan tim justru mendapati bahwa myokines mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut dalam uji laboratorium. “Baik latihan kekuatan maupun high-intensity interval training memicu perubahan akut pada kadar myokines di darah dan mengurangi pertumbuhan sel kanker,” tulis para peneliti.
Walaupun hasil ini sangat menjanjikan, para ahli menekankan perlunya studi lanjutan untuk memastikan manfaat olahraga dalam jangka panjang, terutama terkait pencegahan kekambuhan kanker payudara pada penyintas. Namun demikian, temuan ini memberikan harapan baru bahwa olahraga bukan hanya aktivitas fisik biasa, melainkan bagian integral dari strategi pengobatan kanker.
Dengan meningkatkan aliran darah yang membawa myokines antikanker, olahraga membantu tubuh melawan sel abnormal yang bisa berkembang menjadi kanker. Bagi pasien dan penyintas kanker payudara, pendekatan ini dapat menjadi tambahan penting dalam terapi medis yang sudah dijalani.
Secara keseluruhan, studi ini menguatkan pesan bahwa gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur, bukan hanya berdampak pada kebugaran jasmani, tapi juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit serius. Peningkatan produksi protein yang berperan dalam pertahanan ini menunjukkan bagaimana tubuh dapat “dilatih” untuk melawan kanker dengan cara alami.
Sebagai langkah awal, pasien kanker payudara dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi fisik untuk menentukan jenis dan intensitas olahraga yang sesuai kondisi mereka. Dengan demikian, olahraga bisa dijalankan secara aman dan memberikan manfaat optimal dalam melawan penyakit.