JAKARTA - Bagi banyak orang, WhatsApp bukan sekadar aplikasi kirim pesan—ia sudah menjadi ruang komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemudahan bertukar kabar, ancaman penipuan digital juga mengintai. Modusnya kian beragam, mulai dari undangan grup misterius hingga tawaran pekerjaan palsu yang terlihat meyakinkan.
Menanggapi tren ini, WhatsApp meluncurkan inovasi baru bernama Safety Overview. Fitur ini hadir sebagai lapisan perlindungan tambahan, agar pengguna tidak terjebak masuk ke grup yang berpotensi menjadi sarana penipuan.
Apa yang Membuat Safety Overview Berbeda?
Resmi diluncurkan pada Selasa, 5 Agustus 2025, Safety Overview memungkinkan pengguna meninjau terlebih dahulu informasi penting tentang sebuah grup sebelum benar-benar bergabung.
Jika sebelumnya hanya ada fitur Context Card yang baru menampilkan ringkasan grup setelah obrolan dibuka, kini Safety Overview memberikan gambaran awal yang lebih lengkap, meliputi:
-Nama grup dan deskripsinya (jika tersedia)
-Identitas pengundang
-Jumlah anggota serta daftar siapa saja yang tergabung
-Tanggal pembentukan grup
-Peringatan terkait potensi risiko penipuan
Dengan informasi ini, pengguna memiliki opsi untuk langsung keluar dari grup tanpa harus membaca percakapan. Langkah sederhana ini bisa mencegah masuknya korban ke skema penipuan yang sering mengiming-imingi hadiah, investasi, atau pekerjaan fiktif.
Mengapa Penting di Era Digital Sekarang?
Lonjakan kasus penipuan digital menjadi alasan utama WhatsApp memperkenalkan fitur ini. Menurut data Pew Research Center, 73% orang dewasa di Amerika Serikat pernah menjadi target penipuan digital. Fenomena serupa juga marak di Indonesia.
Salah satu modus yang kerap ditemukan adalah mengundang calon korban ke grup WhatsApp, kemudian mengarahkan mereka ke platform lain seperti Telegram atau TikTok untuk mengerjakan “tugas berbayar” palsu. Dari situ, korban biasanya diminta melakukan setoran dana, dengan janji imbalan yang tidak pernah terwujud.
Kerja Sama WhatsApp, Meta, dan OpenAI
WhatsApp bersama induk perusahaannya, Meta, menyadari bahwa ancaman penipuan digital tidak bisa diatasi sendirian. Mereka mulai berkolaborasi dengan perusahaan teknologi lain, termasuk OpenAI.
Pada Juni 2025, kolaborasi ini membuahkan hasil besar: terbongkarnya jaringan penipuan berskala internasional berbasis di Kamboja. Modusnya memanfaatkan kecerdasan buatan seperti ChatGPT untuk membuat pesan meyakinkan yang mengarahkan korban ke grup WhatsApp. Dari sana, mereka dibujuk pindah ke Telegram dan akhirnya diarahkan ke dompet kripto palsu.
Deretan Inovasi Keamanan Lain
Safety Overview bukan satu-satunya langkah WhatsApp untuk meningkatkan keamanan. Aplikasi ini juga mengembangkan sistem peringatan pada obrolan pribadi dari nomor tak dikenal, yang memuat:
-Riwayat pelaporan oleh pengguna lain
-Profil dan waktu pembuatan akun
-Catatan aktivitas spam atau penipuan
-Selain itu, ada juga fitur-fitur seperti:
-Kartu konteks untuk pesan mencurigakan
-Kemudahan memblokir dan melaporkan akun
-Mute untuk penelepon tak dikenal
Pengaturan privasi untuk membatasi siapa yang bisa menambahkan kita ke grup
Strategi Menghadang Scam
Upaya ini bukan tanpa hasil. Dalam enam bulan pertama 2025 saja, WhatsApp memblokir lebih dari 6,8 juta akun yang terindikasi terlibat dalam penipuan digital. Sebagian besar akun ini berasal dari jaringan kejahatan terorganisasi di Asia Tenggara, yang bahkan memanfaatkan kerja paksa untuk mengoperasikan skema penipuan.
Strategi WhatsApp mencakup:
-Pendeteksian perilaku mencurigakan menggunakan machine learning
-Aktivasi verifikasi dua langkah
-Mendorong pelaporan dari komunitas pengguna
-Pemutusan rantai penipuan sejak tahap awal
Cara Aman agar Tidak Jadi Korban
Meski WhatsApp sudah menambah perlindungan, keamanan pengguna tetap bergantung pada kesadaran pribadi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
-Periksa pengaturan privasi secara rutin.
-Aktifkan verifikasi dua langkah untuk lapisan keamanan ekstra.
-Jangan langsung percaya tawaran pekerjaan atau investasi dari sumber tidak jelas.
-Blokir dan laporkan akun yang mencurigakan.
-Gunakan aplikasi resmi WhatsApp, hindari versi modifikasi.
Masa Depan Keamanan di WhatsApp
Dengan semakin canggihnya modus penipuan digital, kehadiran fitur seperti Safety Overview menjadi langkah strategis untuk mencegah korban sejak awal.
Ke depan, WhatsApp bersama Meta, OpenAI, dan lembaga keamanan siber internasional berharap dapat menciptakan ekosistem komunikasi yang lebih aman. Namun, pada akhirnya, pengguna tetap memegang peran kunci.
Bila suatu hari tiba-tiba masuk ke grup asing, periksa dulu informasi di Safety Overview. Jika ada tanda-tanda mencurigakan, jangan ragu untuk keluar sebelum tertipu.
Fitur ini sedang diluncurkan secara bertahap dan akan tersedia untuk semua pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dalam beberapa minggu mendatang. Pastikan aplikasi WhatsApp selalu diperbarui agar bisa menikmati perlindungan terbaru ini.
Dengan langkah-langkah tersebut, WhatsApp menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi aplikasi pesan cepat, tetapi juga platform komunikasi yang mengedepankan keamanan di tengah derasnya arus interaksi digital.