JAKARTA - Tidak sedikit peserta BPJS Kesehatan yang baru menyadari kepesertaan mereka tidak aktif ketika sedang membutuhkan layanan medis. Kondisi ini tentu bisa merepotkan, terutama jika sedang dalam keadaan darurat. Padahal, memastikan status aktif BPJS Kesehatan bisa dilakukan dengan cepat dan tanpa biaya, baik secara online maupun offline.
Kepesertaan yang nonaktif umumnya terjadi karena keterlambatan pembayaran iuran, adanya tunggakan, atau kesalahan data. Pemerintah bersama BPJS Kesehatan telah menyediakan beragam cara untuk memeriksa status tersebut, sehingga peserta dapat mengantisipasi masalah lebih awal.
Artikel ini akan mengulas pengertian BPJS Kesehatan, alasan pentingnya memeriksa status kepesertaan, serta panduan lengkap berbagai metode pengecekan yang dapat diakses kapan saja.
Mengenal BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan adalah lembaga hukum publik yang bertugas mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Lembaga ini resmi beroperasi sejak 1 Januari 2014, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011.
Programnya dirancang untuk memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk warga asing yang telah bekerja di Tanah Air selama minimal enam bulan. Setiap peserta dibekali Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai tanda kepesertaan.
Sistemnya mengusung prinsip gotong royong, di mana peserta yang sehat membantu yang sakit, dan yang berpenghasilan lebih tinggi membantu yang berpenghasilan rendah, melalui iuran bulanan yang besarannya disesuaikan dengan jenis kepesertaan.
Mengapa Perlu Mengecek Status BPJS Kesehatan?
Memastikan status kepesertaan tetap aktif penting untuk:
-Akses layanan kesehatan – Status aktif memungkinkan peserta mendapat layanan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS tanpa hambatan.
-Menghindari denda – Keterlambatan pembayaran iuran dapat mengakibatkan denda dan penghentian layanan sementara.
-Perencanaan keuangan – Mengetahui status membantu peserta mengatur pembayaran iuran secara tepat waktu.
-Kesiapan darurat – Dalam keadaan darurat medis, status aktif memastikan pelayanan bisa langsung diberikan.
-Persyaratan administratif – Beberapa proses administrasi memerlukan bukti kepesertaan BPJS yang aktif.
Cara Mengecek Status BPJS Kesehatan Secara Online
Di era digital, pengecekan status aktif dapat dilakukan dari rumah melalui beberapa platform resmi:
1. Aplikasi Mobile JKN
Unduh aplikasi di Google Play Store atau App Store.
Daftar akun jika belum memiliki.
Login dengan NIK atau nomor kartu BPJS dan kata sandi.
Pilih menu "Info Peserta" untuk melihat status, jenis kepesertaan, dan fasilitas kesehatan yang terdaftar.
2. Website Resmi BPJS Kesehatan
Akses www.bpjs-kesehatan.go.id.
Cari menu "Cek Kepesertaan".
Masukkan nomor kartu BPJS atau NIK, isi captcha, lalu klik "Cari".
Status kepesertaan akan tampil di layar.
3. WhatsApp PANDAWA
Simpan nomor 08118165165.
Kirim pesan: Cek Status BPJS#Nomor Kartu BPJS atau NIK.
Tunggu balasan otomatis yang berisi informasi status kepesertaan.
4. Layanan SMS
Ketik: INFO (spasi) Nomor Kartu BPJS atau NIK.
Kirim ke 4128.
Tunggu SMS balasan berisi status kepesertaan.
Cara Mengecek Status BPJS Kesehatan Secara Offline
Bagi peserta yang lebih nyaman dengan interaksi langsung atau tidak memiliki akses internet, tersedia metode pengecekan offline:
1. Call Center BPJS Kesehatan
Hubungi 165 (layanan berbayar).
Ikuti petunjuk suara untuk memilih layanan pengecekan kepesertaan.
Siapkan NIK atau nomor kartu BPJS sebelum berbicara dengan petugas.
2. Kantor Cabang BPJS Kesehatan
Datang ke kantor cabang terdekat dengan membawa KTP dan kartu BPJS.
Ambil nomor antrean dan sampaikan maksud pengecekan status kepada petugas.
3. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Kunjungi puskesmas atau klinik tempat Anda terdaftar.
Bawa identitas diri dan kartu BPJS.
Petugas akan memeriksa status kepesertaan melalui sistem yang terintegrasi.
Tips Agar BPJS Kesehatan Tetap Aktif
Mengetahui cara mengecek status saja belum cukup, Anda juga perlu memastikan kepesertaan tetap aktif dengan langkah berikut:
-Bayar iuran tepat waktu – sebelum tanggal 10 setiap bulan.
-Gunakan autodebit – untuk menghindari keterlambatan pembayaran.
-Periksa status secara berkala – minimal sebulan sekali.
-Perbarui data pribadi – seperti alamat dan nomor telepon jika berubah.
-Pahami hak dan kewajiban peserta – agar dapat memanfaatkan program dengan maksimal.
Beragam metode pengecekan ini memberi kemudahan bagi peserta BPJS Kesehatan untuk memastikan status mereka tetap aktif. Baik melalui aplikasi, website, pesan singkat, maupun kunjungan langsung, semuanya bisa dilakukan tanpa biaya.
Dengan memeriksa status secara rutin dan membayar iuran tepat waktu, peserta dapat terhindar dari kendala saat mengakses layanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan tujuan BPJS Kesehatan untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi seluruh masyarakat Indonesia.