Penyeberangan Fast Boat di Padangbai Ditunda karena Cuaca Buruk

Jumat, 08 Agustus 2025 | 09:00:14 WIB
Penyeberangan Fast Boat di Padangbai Ditunda karena Cuaca Buruk

JAKARTA - Langkah antisipatif kembali diambil oleh otoritas pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, menyusul kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Selat Lombok bagian utara. Demi mengutamakan keselamatan pelayaran, operasional fast boat (kapal cepat) dari dan menuju pelabuhan tersebut resmi ditunda untuk sementara waktu, mulai Rabu, 6 Agustus 2025.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai, I Ketut Muliana, menegaskan bahwa keputusan penundaan seluruh aktivitas fast boat ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi gelombang laut dan kecepatan angin yang dinilai membahayakan keselamatan para penumpang dan kru kapal.

“Penundaan ini kami lakukan karena mempertimbangkan cuaca buruk, terutama di perairan Selat Lombok bagian utara. Ini demi keselamatan pelayaran,” ujar I Ketut Muliana.

Muliana menjelaskan, gelombang tinggi dan angin kencang menjadi alasan utama dikeluarkannya larangan sementara bagi fast boat untuk berlayar. Menurutnya, situasi ini diperkirakan masih akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, bergantung pada pembaruan prakiraan cuaca dari otoritas meteorologi.

Cuaca ekstrem seperti ini bukanlah hal baru di kawasan Selat Lombok, terutama saat peralihan musim atau masa puncak angin timuran. Dalam situasi seperti itu, koordinasi antara pihak pelabuhan, operator kapal, dan pihak terkait lainnya menjadi hal yang sangat krusial agar tidak terjadi kecelakaan laut yang berpotensi merugikan banyak pihak.

“Keputusan untuk menunda operasional fast boat juga sudah kami koordinasikan dengan seluruh operator kapal cepat yang beroperasi di wilayah Padangbai. Mereka memahami langkah ini karena menyangkut keselamatan bersama,” tambah Muliana.

Sementara itu, penundaan layanan fast boat ini berdampak pada mobilitas wisatawan yang selama ini mengandalkan transportasi laut tersebut untuk menyeberang ke sejumlah destinasi populer seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Lombok. Padangbai merupakan salah satu pelabuhan utama yang melayani rute tersebut, terutama bagi wisatawan yang datang dari Bali.

Banyak wisatawan yang terpaksa menunda atau menjadwal ulang perjalanan mereka akibat penundaan mendadak ini. Beberapa operator travel bahkan mengatur ulang akomodasi pelanggan dan menawarkan opsi transportasi alternatif jika memungkinkan.

Salah satu pelaku pariwisata di kawasan Bali Timur mengungkapkan bahwa meskipun penundaan ini cukup mengganggu jadwal perjalanan wisatawan, langkah yang diambil KSOP Padangbai sangat dipahami dan diapresiasi. “Keselamatan jauh lebih penting. Kami harap situasinya segera membaik,” ujarnya.

Tak hanya wisatawan, masyarakat lokal yang biasa bepergian antarpulau untuk keperluan ekonomi maupun keluarga juga terdampak. Namun secara umum, warga memahami pentingnya keselamatan di tengah cuaca yang tak menentu ini.

Informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) menyebutkan bahwa gelombang laut di wilayah Selat Lombok dalam beberapa hari terakhir memang mengalami peningkatan signifikan. Ketinggian gelombang mencapai lebih dari 2,5 meter dengan kecepatan angin cukup tinggi, terutama pada siang hingga sore hari. Kondisi ini sangat berisiko bagi kapal kecil seperti fast boat.

Dalam situasi serupa di masa lalu, KSOP Padangbai juga mengambil tindakan serupa dengan menunda seluruh aktivitas pelayaran cepat guna menghindari risiko terjadinya kecelakaan laut. Langkah ini sejalan dengan ketentuan keselamatan pelayaran yang diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait transportasi laut.

I Ketut Muliana menegaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan cuaca melalui kerja sama dengan BMKG. Jika kondisi perairan telah kembali normal dan dinyatakan aman untuk pelayaran, layanan fast boat akan kembali dibuka seperti biasa. Namun sebelum ada kepastian dari otoritas meteorologi, operasional masih ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

“Kami akan terus lakukan evaluasi dan akan umumkan kembali kapan layanan fast boat dapat dibuka lagi. Semua bergantung pada situasi cuaca,” katanya.

Pihak pelabuhan juga mengimbau masyarakat, wisatawan, dan operator kapal untuk terus mengikuti informasi resmi dari otoritas pelabuhan maupun BMKG agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai insiden pelayaran yang terjadi akibat cuaca buruk di kawasan Padangbai. Penundaan ini dinilai sebagai langkah yang tepat dan preventif guna menjaga keselamatan seluruh pihak yang menggunakan jasa transportasi laut di wilayah tersebut.

Langkah penundaan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan otoritas pelabuhan untuk tidak mengabaikan aspek keselamatan dalam sektor transportasi, terutama di tengah meningkatnya aktivitas wisata di wilayah Bali dan sekitarnya. Dengan koordinasi yang baik antarinstansi, diharapkan risiko pelayaran di masa cuaca ekstrem bisa diminimalkan.

Sejumlah operator fast boat kini tengah melakukan pengecekan dan perawatan armada sembari menunggu keputusan berikutnya dari KSOP Padangbai. Kegiatan perawatan ini juga menjadi kesempatan untuk memastikan kesiapan teknis kapal saat pelayaran kembali diizinkan.

Penundaan ini diharapkan hanya berlangsung dalam waktu singkat, dan situasi cuaca segera membaik sehingga aktivitas pelayaran fast boat bisa kembali berjalan normal. Sementara itu, pihak pelabuhan meminta masyarakat untuk bersabar dan selalu mengutamakan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap perjalanan laut.

Terkini

BRI Taipei Resmi Beroperasi dengan Izin Penuh

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:43:20 WIB

BSI Dukung Rencana Penjaminan Simpanan Emas

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:48:48 WIB

Pinjam Rp100 Juta Lewat KUR BCA 2025, Begini Caranya

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:51:57 WIB

BNI Mudahkan Nasabah Aktifkan Rekening Dormant

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:57:39 WIB