Energi Bersih untuk Transportasi: PGN Luncurkan Bengkel Keliling BBG

Kamis, 07 Agustus 2025 | 11:06:00 WIB
Energi Bersih untuk Transportasi: PGN Luncurkan Bengkel Keliling BBG

JAKARTA - Upaya mendorong transisi energi bersih di sektor transportasi terus mendapat penguatan dari berbagai pihak, salah satunya melalui langkah konkret PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Anak usaha Pertamina tersebut meluncurkan layanan bengkel keliling Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai bagian dari strategi memperluas penggunaan energi ramah lingkungan di jalanan Indonesia.

Layanan inovatif ini resmi diperkenalkan dalam rangkaian acara CNG Market Day 2025 yang digelar di Bandung pada Rabu, 6 Agustus 2025. Lewat program tersebut, PGN ingin memastikan bahwa masyarakat, terutama para pengguna kendaraan berbahan bakar gas, bisa mendapatkan perawatan kendaraan secara praktis dan terjangkau.

Program bengkel keliling BBG ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PGN. Fasilitasnya mencakup satu unit mobil operasional yang dilengkapi peralatan mekanik lengkap, yang akan memberikan layanan pemeliharaan secara bergilir di wilayah Jabodetabek, Semarang, dan Surabaya hingga Februari 2026.

Bukan hanya mempermudah perawatan rutin kendaraan, keberadaan bengkel keliling ini diharapkan juga mampu memperluas adopsi penggunaan BBG dalam sistem transportasi nasional. Akses yang lebih dekat dan pelayanan yang lebih cepat diharapkan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke energi gas yang lebih bersih.

Tak berhenti di situ, PGN bekerja sama dengan Komunitas Mobil Gas (Komogas) turut menggulirkan program bantuan converter kit BBG untuk para pengemudi transportasi daring. Langkah ini ditujukan agar para mitra pengemudi dapat merasakan langsung manfaat efisiensi dan penghematan yang ditawarkan oleh BBG.

Sejak tahun 2023, PGN melalui program CSR-nya telah berhasil mengonversi 187 kendaraan dari BBM ke BBG. Jumlah ini terdiri atas 80 unit pada tahun 2023, kemudian 67 unit pada 2024, dan 40 unit lagi sepanjang tahun 2025. Meski angkanya masih tergolong terbatas, namun konsistensi pelaksanaan program ini mencerminkan arah kebijakan yang progresif dalam transformasi energi.

Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menegaskan bahwa layanan bengkel keliling ini menjadi bagian dari dukungan perusahaan terhadap target besar pemerintah Indonesia, yakni Net Zero Emissions pada 2060. Dalam pandangannya, adopsi BBG perlu didukung oleh infrastruktur pendukung yang memadai, termasuk layanan servis dan pemeliharaan.

“Program Bengkel Keliling BBG diluncurkan sebagai bagian dari komitmen PGN dalam mendukung target Net Zero Emissions 2060, sekaligus menjawab kebutuhan akan layanan pemeliharaan kendaraan BBG yang belum merata di berbagai wilayah,” ujar Arief.

Ia menambahkan bahwa layanan tersebut tidak hanya menyasar aspek operasional, tetapi juga diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang tersebar di beberapa kota. Dengan demikian, penggunaan BBG diharapkan makin efisien dan menjangkau lebih banyak kalangan.

Dalam menjalankan program ini, PGN turut menggandeng anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), serta komunitas pengguna BBG seperti Komogas. Sinergi ini dinilai penting agar infrastruktur layanan BBG dapat berjalan efektif dan menyentuh seluruh ekosistem transportasi berbasis energi bersih.

Santiaji Gunawan, Direktur Utama PGN Gagas, menyatakan optimisme bahwa layanan bengkel keliling BBG akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan jumlah pengguna energi bersih. Ia menekankan bahwa kesadaran masyarakat terhadap emisi karbon perlu ditingkatkan secara berkelanjutan.

“Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien, khususnya dalam menurunkan emisi karbon di sektor transportasi perkotaan,” kata Santiaji.

Ia juga menjelaskan bahwa dari sisi biaya operasional, BBG memiliki keunggulan tersendiri. Harga BBG yang lebih murah dibandingkan BBM dapat menghemat pengeluaran bahan bakar hingga 30 persen. Selain itu, pelatihan teknisi dan penguatan layanan bengkel juga memberikan kontribusi pada pemberdayaan tenaga kerja lokal.

Dalam aspek sosial, dukungan PGN terhadap komunitas pengguna BBG mendapat sambutan positif. Ketua Komogas, Andy Lala, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian PGN, Pertamina, dan Gagas dalam membantu masyarakat pengguna kendaraan berbahan bakar gas.

“Terima kasih kepada Pertamina, PGN, dan Gagas atas bantuan ini sehingga kehidupan kami menjadi lebih baik karena efisiensi biaya energi dapat menjadi pemasukan tambahan bagi kami. Taraf hidup kami meningkat,” ucap Andy.

Untuk memperkuat ekosistem BBG, PGN juga menyelenggarakan pelatihan teknisi konversi dan pemeliharaan kendaraan berbahan bakar gas. Kegiatan tersebut digelar pada 30 Juni hingga 6 Juli 2025 dan diikuti oleh 20 peserta dari berbagai daerah.

Melalui pelatihan ini, PGN berharap dapat memperluas ketersediaan tenaga terampil yang mampu menangani konversi kendaraan ke BBG secara profesional dan aman. Ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat sumber daya manusia lokal.

Langkah PGN ini memperlihatkan bahwa transformasi energi tak hanya sekadar perubahan teknologi, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan pemberdayaan. Inovasi layanan bengkel keliling BBG menjadi wujud konkret bagaimana perusahaan negara berperan aktif dalam mendukung keberlanjutan energi, sekaligus memberikan dampak nyata bagi masyarakat pengguna jasa transportasi sehari-hari.

Dengan menyasar efisiensi, aksesibilitas, dan edukasi publik secara simultan, PGN menegaskan peran strategisnya dalam mewujudkan sistem transportasi nasional yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Terkini