BRI Dukung Akses Hunian MBR Lewat KPR FLPP 25.000 Unit

Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:15:36 WIB
BRI Dukung Akses Hunian MBR Lewat KPR FLPP 25.000 Unit

JAKARTA - Upaya pemerintah dalam memperluas kepemilikan rumah layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terus mendapat dukungan dari sektor perbankan. Salah satu yang menunjukkan komitmennya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, yang kini dipercaya menyalurkan tambahan kuota Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) di tahun 2025.

Penambahan kuota ini menjadi bagian dari dukungan BRI terhadap Program 3 Juta Rumah yang tengah dicanangkan pemerintah. Program tersebut bertujuan untuk menyediakan hunian yang terjangkau dan layak bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi kalangan MBR.

Melalui kerja sama erat dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), BRI mendapatkan mandat menyalurkan FLPP sebanyak 25.000 unit pada tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 7.300 unit dibandingkan kuota sebelumnya yang berada di angka 17.700 unit.

Komitmen peningkatan kuota ini diwujudkan dalam sebuah acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang digelar di Menara BRILiaN, Jakarta, Selasa, 5 Februari 2025. Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan Akad Massal KPR Subsidi untuk 1.000 nasabah, yang dilangsungkan serentak di 75 kantor cabang BRI di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan ini juga melibatkan notaris dan pengembang perumahan subsidi mitra BRI.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Menteri PKP Maruarar Sirait, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.

Dalam sambutannya, Hery Gunardi menegaskan bahwa akad massal ini menjadi bagian penting dalam upaya menurunkan backlog kepemilikan rumah di Indonesia. Menurutnya, langkah ini memungkinkan lebih banyak masyarakat memperoleh akses terhadap tempat tinggal yang layak dan mendorong peningkatan kesejahteraan.

“Kami terus berupaya mengekspansi program ini agar penyalurannya dapat terserap maksimal sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memiliki hunian. Tentunya kami juga tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap prosesnya, agar bisnis tetap tumbuh sehat,” ujar Hery.

Saat ini, BRI menempati posisi sebagai salah satu bank dengan penyaluran kredit KPR subsidi terbanyak. Hingga Juni 2025, KPRS BRI telah disalurkan kepada lebih dari 101 ribu penerima manfaat, dengan total nilai outstanding mencapai Rp13,79 triliun.

Menariknya, dari total penyaluran tersebut, sekitar 97% berasal dari program FLPP, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga. Hal ini tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang hanya berada di angka 1,1%.

“Artinya kita menyalurkan dengan tata kelola yang baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah [Non-Performing Loan] yang berada di level rendah, yakni 1,1%. Jadi, tetap aman,” tambah Hery Gunardi.

Menteri PKP Maruarar Sirait yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas peran aktif BRI dalam mendukung program perumahan nasional. Menurutnya, sektor perumahan bukan hanya berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga memiliki multiplier effect yang besar terhadap sektor-sektor ekonomi lainnya.

“Tapi memang di soal perumahan akan menggerakkan banyak sekali industri. Dari segi itu akan ada developer, kontraktor, kemudian juga dari demand-nya akan ada. Saya minta ini dukungan penuh dari BRI supaya kita bisa membuat sejarah, ya membuat sejarah bagi Indonesia yang lebih baik, lebih berkeadilan,” ujar Maruarar.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023, diketahui bahwa backlog kepemilikan rumah nasional mencapai 9,9 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 83,4% berasal dari rumah tangga berpenghasilan rendah dan kelompok miskin, yang masih menghadapi kesulitan dalam mengakses pembiayaan rumah.

Pemerintah melalui program FLPP berupaya memberikan solusi atas tantangan tersebut. FLPP merupakan skema pembiayaan berbunga rendah yang disalurkan lewat lembaga keuangan penyalur, salah satunya BRI. Tujuan utama program ini adalah memberi kemudahan bagi masyarakat, khususnya MBR, dalam memiliki rumah pertama.

Program ini menerapkan sejumlah ketentuan yang dirancang agar lebih ringan dan terjangkau, antara lain suku bunga tetap maksimal 5%, dan tenor kredit hingga 20 tahun. Selain itu, penerapan FLPP juga dibagi berdasarkan ketentuan zona wilayah agar lebih tepat sasaran.

Dengan tambahan kuota sebesar 25.000 unit yang diberikan kepada BRI tahun ini, diharapkan realisasi KPR subsidi dapat dipercepat. Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah, perbankan, dan pengembang perumahan terus diperkuat untuk memperkecil kesenjangan kepemilikan rumah.

Sebagai mitra strategis, BRI berkomitmen untuk terus mendukung misi pemerintah mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera, salah satunya melalui keterlibatan aktif dalam Program 3 Juta Rumah. Dengan penyaluran kredit yang terukur, kualitas terjaga, dan cakupan luas di seluruh wilayah, BRI menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong inklusi kepemilikan rumah nasional.

Terkini