JAKARTA - Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Barat terus digalakkan melalui berbagai program strategis, salah satunya adalah penyediaan akses energi yang lebih merata. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat mengambil langkah signifikan dengan menargetkan program pemasangan listrik gratis kepada 27.000 rumah tangga sasaran (RTS). Program ini menjadi bagian penting dari strategi pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sulbar, Qamaruddin Kamil, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan dukungan konkret terhadap program prioritas Pemerintah Provinsi Sulbar. "Kami mendukung penuh agenda pengentasan kemiskinan melalui penyediaan akses listrik yang handal. Skema listrik gratis yang kami usung menargetkan lebih dari 27.000 rumah tangga sasaran," ujarnya saat ditemui di Mamuju.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemasangan listrik gratis ini merupakan bagian dari integrasi program Pemprov Sulbar bertajuk Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem (Pasti Padu), yang menjadi agenda prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat. Melalui pendekatan ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa masyarakat kurang mampu tidak lagi tertinggal dari aspek akses energi.
"Program penyediaan listrik gratis sejalan dengan spirit Pasti Padu sebagai program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar," tegas Qamaruddin Kamil.
Dalam pelaksanaannya, Dinas ESDM Sulbar tidak hanya mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga melakukan sinergi dengan pemerintah pusat melalui pengajuan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini dilakukan agar cakupan penerima manfaat bisa lebih luas dan menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Sejalan dengan itu, telah diajukan surat resmi kepada Menteri ESDM untuk pelaksanaan Bantuan Penyambungan Baru Listrik (BPBL) di Sulbar sebagai bagian dari program nasional untuk masyarakat tidak mampu," kata Qamaruddin.
Ia menambahkan bahwa penyediaan listrik bukan sekadar menghadirkan penerangan, tetapi merupakan faktor penting yang berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan program dilakukan secara menyeluruh dan bertanggung jawab, mulai dari proses survei lapangan, validasi data penerima, hingga tahap penyambungan akhir.
“Penyediaan listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi tentang meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami pastikan proses ini berjalan akuntabel mulai dari survei lapangan, validasi data calon penerima, hingga pelaksanaan penyambungan listrik,” ujarnya menegaskan.
Untuk memastikan kelancaran teknis dan keandalan pasokan listrik, Dinas ESDM Sulbar menggandeng PT PLN sebagai mitra penyedia teknis. Kolaborasi ini dinilai sangat penting untuk menjaga mutu dan keberlanjutan layanan, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat jangka panjang dari program tersebut.
"Proses pelaksanaan dilakukan dengan melibatkan PT PLN sebagai mitra penyedia teknis, guna menjamin pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan," katanya.
Tak hanya menggandeng pihak teknis, koordinasi lintas sektor juga dilakukan agar program benar-benar menyasar rumah tangga yang membutuhkan. Validasi data dan pemantauan progres dilakukan secara berkelanjutan demi memastikan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan.
"Koordinasi lintas sektor juga terus kami optimalkan agar program berjalan tepat sasaran," ujar Qamaruddin.
Ia juga menegaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar yang secara khusus menekankan pentingnya percepatan akses energi. Pemerintah meyakini bahwa listrik yang terjangkau dan merata akan menjadi penopang utama dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di berbagai daerah.
Program listrik gratis ini menjadi bagian penting dari pendekatan holistik pemerintah dalam mendorong pembangunan daerah. Kebutuhan dasar seperti listrik, ketika tersedia secara merata, membuka banyak peluang bagi masyarakat, mulai dari peningkatan produktivitas rumah tangga hingga terciptanya lingkungan belajar yang lebih layak bagi anak-anak.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra pembangunan lainnya, Dinas ESDM Sulbar berkomitmen menjadikan akses listrik sebagai sarana transformasi sosial dan ekonomi di masyarakat.
“Kami percaya, listrik yang merata dan terjangkau adalah pondasi dasar untuk mendorong transformasi sosial dan ekonomi di Sulbar," tutup Qamaruddin.
Langkah ini menunjukkan bagaimana akses energi yang adil dapat menjadi instrumen penting dalam memperkecil kesenjangan sosial dan mendukung pembangunan yang lebih inklusif. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berharap program ini mampu menjadi titik awal dari perubahan yang lebih besar, terutama bagi ribuan rumah tangga yang selama ini belum menikmati manfaat listrik secara optimal.