PGN Genjot Gas Bumi untuk Dukung Dekarbonisasi

Selasa, 05 Agustus 2025 | 07:10:02 WIB
PGN Genjot Gas Bumi untuk Dukung Dekarbonisasi

JAKARTA - Gas bumi kini menempati posisi penting dalam peta energi nasional. Tak sekadar sebagai bahan bakar alternatif, gas bumi diproyeksikan menjadi komponen utama dalam transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Di tengah tantangan dekarbonisasi dan kebutuhan akan kemandirian energi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengambil peran sentral dengan strategi yang komprehensif dan progresif.

Perusahaan ini melihat gas bumi bukan hanya sebagai komoditas, melainkan sebagai pendorong transformasi energi nasional. PGN pun menyiapkan serangkaian langkah strategis untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi, baik di sektor industri, rumah tangga, maupun transportasi.

“Gas bumi merupakan fossil fuel dengan tingkat emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari.

Dua Pilar Strategi: Integrasi dan Agregasi

PGN mengembangkan dua pendekatan utama untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara nasional, yakni strategi integrasi dan agregasi. Strategi integrasi fokus pada keterhubungan infrastruktur, yaitu menggabungkan jaringan pipa dan non-pipa seperti jaringan gas rumah tangga (jargas), LNG, dan Compressed Natural Gas (CNG).

Sementara strategi agregasi difokuskan pada pengumpulan pasokan dari berbagai sumber gas, termasuk potensi baru, untuk menjamin ketersediaan yang merata bagi konsumen di seluruh wilayah. Dengan pendekatan ini, PGN dapat menyelaraskan ketidakseimbangan antara wilayah yang surplus dan defisit gas.

Langkah ini juga diambil untuk mengatasi tantangan utama distribusi gas, yakni mismatch antara sumber gas di wilayah timur dan kebutuhan besar di wilayah barat Indonesia.

Proyek Infrastruktur Nasional

PGN sedang mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur strategis yang tersebar di berbagai daerah. Beberapa di antaranya meliputi Pipa Dumai–Sei Mangke, Pipa Transmisi Cirebon–Semarang (Cisem), Pipa Tegal–Cilacap, serta proyek infrastruktur gas lainnya di Sumatera hingga Papua.

Selain pipa, perusahaan juga membangun infrastruktur beyond pipeline seperti mini-LNG, CNG, dan fasilitas regasifikasi. Fasilitas ini disiapkan untuk melayani sektor ketenagalistrikan, industri, serta rumah tangga di daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan pipa.

Di sisi timur Indonesia, PGN membangun Pipa Bintuni–Fakfak dan fasilitas pendukung lainnya guna memasok gas ke kawasan industri, termasuk untuk pabrik petrokimia dan smelter. Kawasan industri seperti Makassar, Morowali, Teluk Bintuni, dan Parigi Moutong turut menjadi sasaran distribusi.

Ekspansi Jargas dan Kontribusi terhadap Penurunan Emisi

PGN terus mendorong perluasan jaringan gas rumah tangga (jargas) sebagai upaya menghadirkan energi bersih yang terjangkau. Target tahun ini adalah pembangunan 200.000 sambungan rumah (SR) baru. Secara total, PGN menargetkan mencapai 1 juta SR dalam beberapa tahun ke depan.

Penggunaan jargas terbukti mampu menggantikan LPG dan minyak tanah yang memiliki emisi lebih tinggi. Selain ramah lingkungan, jargas juga dinilai lebih efisien dan ekonomis untuk masyarakat.

“Dengan asumsi jumlah pelanggan Jargas mencapai 1 juta sambungan, kami memperkirakan potensi penurunan emisi karbon dapat mencapai hingga 398.000 ton CO? pada tahun 2034,” ungkap Rosa dalam sebuah forum diskusi.

Langkah ini sejalan dengan agenda dekarbonisasi nasional, sekaligus membantu negara dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG dan menjaga neraca energi nasional.

Biomethane: Gas Hijau dari Limbah Pertanian

PGN juga mulai mengembangkan biomethane, yaitu gas terbarukan hasil pengolahan limbah pertanian dan peternakan. Biomethane ini berasal dari tandan kosong kelapa sawit, jerami, kotoran sapi, dan limbah biomassa lainnya.

Gas hijau ini direncanakan akan diinjeksikan ke dalam jaringan pipa eksisting dan mulai dimanfaatkan secara komersial pada 2027. Dengan inisiatif ini, PGN tidak hanya menjadi pemain utama di gas bumi fosil, tetapi juga di energi terbarukan rendah karbon.

Upaya ini menjadi salah satu langkah konkret PGN untuk menyokong program net zero emission dan transisi menuju energi bersih nasional.

Transformasi Bisnis dan Ekspansi Pelanggan

PGN kini melayani lebih dari 830.000 pelanggan dari berbagai segmen, mulai dari rumah tangga, UMKM, industri, komersial, hingga pembangkit listrik. Jaringan infrastruktur PGN mencakup lebih dari 95% sistem distribusi gas bumi di Indonesia.

Transformasi bisnis dilakukan melalui strategi Grow, Adapt & Step-Out (GAS), yang menyeimbangkan pengembangan bisnis gas bumi tradisional dengan perluasan ke bidang energi baru dan terbarukan.

Strategi ini menjadikan PGN tidak hanya sebagai penyedia infrastruktur gas, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong ketahanan energi dan dekarbonisasi.

Sinergi Energi Bersih dengan Holding

Sebagai bagian dari Subholding Gas dalam Grup Pertamina, PGN bersinergi dengan entitas lain dalam pengembangan energi rendah karbon. Di antaranya ialah kolaborasi dalam proyek green hydrogen, pengembangan fasilitas biomethane, hingga integrasi jaringan distribusi lintas sektor.

Sinergi ini memperkuat posisi PGN sebagai bagian penting dari rantai nilai energi nasional yang mendukung tercapainya target bauran energi nasional.

Menuju Masa Depan Energi Nasional

PGN optimis bahwa strategi yang diterapkan saat ini akan membawa Indonesia menuju swasembada energi yang berkelanjutan. Dengan mengandalkan potensi gas bumi nasional, memperluas akses energi bersih ke masyarakat, serta mendorong inovasi energi hijau, PGN menempatkan diri sebagai pilar utama dalam upaya mencapai ketahanan energi nasional dan mendukung target Indonesia Emas 2045.

Gas bumi kini tak lagi sekadar komoditas, melainkan fondasi penting dalam membangun masa depan energi yang lebih bersih, efisien, dan mandiri.

Terkini

KAI Sediakan Opsi Refund Tiket Jarak Jauh untuk Penumpang

Selasa, 05 Agustus 2025 | 10:09:04 WIB

MIND ID Fokus pada Transformasi dan Keberlanjutan

Selasa, 05 Agustus 2025 | 10:18:12 WIB

Ketahui 21 Layanan Kesehatan yang Tidak Dicover BPJS

Selasa, 05 Agustus 2025 | 10:24:07 WIB

PLN Percepat Akses Listrik ke 10 Ribu Lokasi Terpencil

Selasa, 05 Agustus 2025 | 10:53:15 WIB