Saham Perkebunan hingga Konsumer Naik Tajam

Senin, 04 Agustus 2025 | 10:42:25 WIB
Saham Perkebunan hingga Konsumer Naik Tajam

JAKARTA - Fluktuasi pasar saham selama sepekan terakhir Juli 2025 menampilkan dinamika menarik, terutama bagi investor yang jeli membaca peluang. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara keseluruhan mengalami koreksi tipis, sejumlah saham dari sektor energi, konsumer, hingga perkebunan justru mencetak keuntungan besar dan mendominasi daftar saham paling cuan pekan ini.

Salah satu saham yang mencuri perhatian adalah milik emiten sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), perusahaan milik konglomerat asal Kalimantan, Andi Syamsyuddin Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam. Performa JARR selama sepekan terakhir terbilang mengesankan, menempatkannya di posisi dua besar saham dengan kenaikan tertinggi pada periode 28 Juli hingga 1 Agustus 2025.

Di tengah tren pergerakan pasar yang fluktuatif, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa IHSG justru menutup pekan dengan sedikit penurunan sebesar 0,08 persen. Indeks ini berakhir pada level 7.537,768, turun dari penutupan pekan sebelumnya di level 7.543,503. Namun, menariknya, di balik koreksi IHSG tersebut, kapitalisasi pasar justru mengalami lonjakan sebesar 3,37 persen.

Berdasarkan keterangan resmi BEI , kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp 13.599 triliun, meningkat dari pekan sebelumnya yang berada di angka Rp 13.519 triliun. Artinya, secara keseluruhan valuasi saham-saham di bursa tetap meningkat meski indeks utama melemah.

Kinerja mingguan pasar juga menunjukkan perubahan pada berbagai indikator perdagangan lainnya. Rata-rata nilai transaksi harian di bursa sedikit menurun menjadi Rp 16,05 triliun, atau turun 0,26 persen dibandingkan pekan lalu yang sebesar Rp 16,09 triliun. Sebaliknya, dari sisi frekuensi transaksi, terjadi peningkatan sebesar 2,44 persen menjadi rata-rata 1,77 juta kali transaksi per hari.

Volume transaksi pun melonjak cukup signifikan. Selama sepekan, rata-rata volume transaksi harian mencapai 32,55 miliar saham, naik 18,80 persen dari pekan sebelumnya yang tercatat sebesar 27,40 miliar saham. Lonjakan ini menandakan bahwa investor tetap aktif melakukan aksi beli dan jual, terutama pada saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah yang sedang dalam tren naik.

Berikut ini adalah daftar lengkap 10 saham paling cuan selama sepekan terakhir:

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mencatatkan kenaikan tertinggi dengan lonjakan 136,36 persen atau naik 150 poin ke level 260.

PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) melonjak 75,36 persen atau 318 poin ke level 740, menjadi perhatian besar berkat kepemilikan Haji Isam.

PT Eka Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) naik 66,67 persen atau 42 poin ke level 105.

PT Indo American Seafood Tbk (ISEA) tumbuh 41,54 persen atau 27 poin ke level 92.

PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) naik 39,79 persen atau 22 poin ke level 130.

PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) menguat 39,29 persen atau 22 poin ke posisi 78.

PT Xolare RCR Nergy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan sebesar 29,36 persen atau 32 poin, ditutup di level 141.

PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) naik 29,03 persen atau 27 poin ke level 120.

PT Sentul City Tbk (BKSL) tumbuh 25,62 persen atau 31 poin ke level 152.

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyusul dengan pertumbuhan 25,00 persen atau naik 10 poin ke level 1.375.

Kinerja positif dari beberapa emiten ini mencerminkan minat investor terhadap sektor-sektor yang dianggap memiliki fundamental kuat atau potensi pertumbuhan jangka pendek yang signifikan. Khusus untuk JARR, dorongan dari harga komoditas serta posisi pemiliknya yang dikenal luas di sektor agribisnis turut menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.

Sebaliknya, penurunan nilai IHSG secara mingguan tidak serta-merta mencerminkan pelemahan pasar secara umum. Ini terbukti dari peningkatan kapitalisasi pasar dan volume transaksi yang tetap tinggi. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa aktivitas jual beli saham masih berlangsung dinamis, terutama di saham-saham lapis kedua yang menunjukkan volatilitas dan potensi profit yang besar.

Melihat tren ini, analis memperkirakan bahwa rotasi sektor bisa terus berlanjut, dengan saham-saham konsumer dan energi masih menjadi sorotan menjelang akhir kuartal ketiga 2025. Namun, investor tetap disarankan untuk memperhatikan sentimen global dan perkembangan ekonomi makro dalam menentukan strategi investasi selanjutnya.

Pekan perdagangan mendatang juga diprediksi masih akan diwarnai fluktuasi, terlebih jika faktor eksternal seperti pergerakan suku bunga global dan harga komoditas kembali menjadi sentimen dominan. Namun demikian, bagi investor jangka pendek, peluang dari saham-saham yang memiliki momentum kuat seperti JARR dan BUVA masih sangat terbuka.

Dengan komposisi penguatan yang merata dari berbagai sektor, daftar saham paling cuan di pengujung Juli ini memberikan gambaran bahwa peluang keuntungan tetap ada, bahkan ketika IHSG secara agregat menunjukkan pelemahan. Kuncinya, tentu saja, ada pada ketepatan membaca tren dan keberanian mengambil posisi.

Terkini