PKL Jakarta Dapat Layanan Perbankan Baru

Rabu, 23 Juli 2025 | 09:15:35 WIB
PKL Jakarta Dapat Layanan Perbankan Baru

JAKARTA - Upaya pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL) sebagai penggerak ekonomi rakyat kembali mendapat perhatian serius. Melalui kolaborasi strategis antara Bank Jakarta dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan, akses layanan perbankan kini diperluas hingga menyentuh sektor informal, terutama para pelaku usaha mikro dan kecil di ibu kota.

Langkah nyata ini diwujudkan lewat penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Pasar Santa, Jakarta Selatan. Kolaborasi tersebut mencakup penyediaan berbagai layanan perbankan yang tidak hanya terbatas pada pembukaan rekening tabungan, giro, dan deposito, tetapi juga mencakup akses pembiayaan usaha dan pengelolaan transaksi keuangan secara menyeluruh.

Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo, menjelaskan bahwa kolaborasi ini mencerminkan komitmen pihaknya untuk mendukung sektor informal yang telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Jakarta. Menurutnya, kerja sama dengan APKLI bertujuan memberikan kemudahan bagi PKL dalam mengakses layanan finansial yang sebelumnya mungkin sulit mereka jangkau.

“Kerja sama ini mencakup pengelolaan keuangan dan transaksi, pembukaan produk simpanan, serta akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil,” ungkap Agus.

Agus menambahkan bahwa pihaknya juga menyediakan sistem manajemen kas dan pengembangan program bersama yang akan disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku usaha kecil. Sinergi ini diharapkan menjadi jalan bagi tumbuhnya budaya literasi keuangan yang lebih kuat di kalangan PKL, sekaligus memperluas basis nasabah perbankan dari sektor akar rumput.

Selain aspek perbankan dasar, kerja sama ini juga menyentuh ranah promosi kelembagaan dan edukasi masyarakat. Baik Bank Jakarta maupun APKLI akan secara bertahap menggulirkan kegiatan sosialisasi produk keuangan, pameran usaha, serta bentuk-bentuk kolaborasi lainnya yang diyakini dapat memberikan manfaat langsung bagi pedagang kecil.

Ketua Umum APKLI Perjuangan, Ali Mahsun, menyambut baik langkah ini sebagai bentuk konkret dukungan terhadap pelaku ekonomi rakyat. Ia menekankan bahwa pasar rakyat dan PKL merupakan ekosistem ekonomi yang tumbuh dari interaksi sosial masyarakat dan menyerap jutaan tenaga kerja di seluruh Indonesia.

“Pasar rakyat adalah sistem ekonomi yang tumbuh dari interaksi sosial masyarakat, melibatkan jutaan pelaku usaha di seluruh Indonesia,” tegas Ali Mahsun.

Menurut Ali, kehadiran lembaga keuangan dalam lingkup pasar rakyat akan memberikan nilai tambah, terutama dalam hal perlindungan usaha, peningkatan kesejahteraan, serta memperluas jangkauan ekonomi rakyat ke sistem keuangan formal. Ia berharap kemitraan seperti ini dapat menjadi model untuk pengembangan sektor informal di wilayah lain.

Menanggapi kerja sama tersebut, Gubernur Jakarta Pramono Anung yang turut hadir dalam acara penandatanganan menegaskan pentingnya peran PKL dalam perekonomian kota. Ia menyampaikan bahwa dukungan kepada pelaku usaha kecil bukan sekadar bantuan teknis, melainkan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan ruang dan perlindungan sosial bagi kelompok ekonomi bawah.

“Intinya adalah bagaimana kehidupan pedagang kaki lima menjadi lebih baik, bisa berdagang dengan aman, menyekolahkan anak-anaknya, dan kehidupannya membaik,” ujar Pramono.

Pramono menambahkan, strategi pembangunan ekonomi Jakarta tidak bisa mengabaikan kekuatan pasar rakyat dan pelaku usaha mikro. Menurutnya, pembangunan yang inklusif harus mencakup penguatan sektor informal sebagai jantung aktivitas ekonomi kota.

“Salah satu jantung lainnya yang harus digerakkan adalah pasar rakyat, dan itulah nadi utama perekonomian kita,” lanjutnya.

Selain memberikan kemudahan akses ke produk dan layanan perbankan, kerja sama ini juga akan memperkuat edukasi literasi keuangan di kalangan pedagang kecil. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Renaldi, yang menyatakan bahwa kolaborasi tersebut merupakan bagian dari strategi perluasan layanan kepada sektor usaha kecil yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh layanan formal.

Menurut Arie, dengan literasi keuangan yang lebih baik, para pelaku usaha kecil tidak hanya akan lebih siap mengelola keuangannya, tetapi juga mampu mengembangkan bisnis mereka secara lebih profesional. Ia percaya bahwa hal ini akan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi mikro di Jakarta.

Bank Jakarta berharap, dengan menjangkau pelaku usaha kecil seperti PKL melalui pendekatan kemitraan dan edukasi, maka lembaga keuangan tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di ibu kota.

Kerja sama ini mencerminkan paradigma baru dalam membangun ekosistem ekonomi rakyat—di mana pelaku informal tidak lagi dipinggirkan, melainkan diberdayakan untuk menjadi bagian dari sistem keuangan yang adil dan produktif.

Terkini