Saham Komoditas dan Digital Naik, IHSG Menguat

Selasa, 22 Juli 2025 | 08:40:11 WIB
Saham Komoditas dan Digital Naik, IHSG Menguat

JAKARTA - Perdagangan pasar modal Indonesia pada Selasa, 22 Juli 2025 dipengaruhi sejumlah sentimen positif, mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan terbatas. Para analis memproyeksikan bahwa meskipun penguatan ini belum signifikan, sejumlah saham unggulan di sektor teknologi dan komoditas masih memberikan peluang cuan bagi investor.

Pada perdagangan awal pekan sebelumnya, Senin, 21 Juli 2025, IHSG ditutup naik 1,18% atau sebesar 86,27 poin ke posisi 7.398,19. Pergerakan indeks sepanjang hari Selasa ini berlangsung dalam kisaran 7.306 hingga 7.408. Berdasarkan data RTI Infokom, terdapat 327 saham yang menguat, 285 melemah, dan 192 stagnan. Kenaikan ini turut mendorong kapitalisasi pasar menjadi Rp13.302 triliun.

Salah satu penggerak utama IHSG adalah performa mengesankan dari saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), yang tercatat sebagai saham dengan nilai transaksi tertinggi hari ini, mencapai Rp1,5 triliun. Saham yang berafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo itu naik 9,26% dan ditutup di harga Rp2.950 per lembar.

Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga mencatatkan penguatan signifikan sebesar 7,41%, berakhir di level Rp3.190. Tidak ketinggalan saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), turut menanjak 5,75% ke posisi Rp2.390 per saham.

Kinerja positif juga tercermin pada beberapa saham lain seperti PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) yang naik 1,4% ke Rp2.890. Saham milik pengusaha Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), mencetak lonjakan hingga 10,42% ke level Rp10.420. Sementara PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) ditutup naik 4,89% ke harga Rp472 per saham.

Meski pasar menampilkan penguatan, tim analis dari MNC Sekuritas menyarankan kehati-hatian terhadap potensi koreksi jangka pendek. Dalam laporan risetnya, analis menyebut IHSG kemungkinan sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [c], yang berarti ruang penguatan masih terbatas. Indeks diprediksi menguji level 7.420 hingga 7.466, dengan potensi koreksi ke area 7.186–7.319.

“IHSG diproyeksikan bergerak pada rentang support 7.304, 7.202 dan resistance 7.441, 7.506,” tulis tim analis MNC Sekuritas.

Berdasarkan proyeksi tersebut, MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham-saham tertentu yang dinilai berpotensi menguat dalam jangka menengah. Di antaranya adalah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Sementara itu, dari sisi teknikal, analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengingatkan bahwa indikator stochastic RSI IHSG menunjukkan posisi overbought. Kondisi ini menandakan adanya peluang konsolidasi jangka pendek. Namun, ia juga mencatat bahwa indikator MACD masih mengarah positif, didukung volume beli yang meningkat.

“Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ke level 7.450–7.470,” ungkap Ratna dalam riset harian Phintraco Sekuritas.

Di luar faktor teknikal, ada pula sentimen domestik yang memengaruhi psikologis pasar. Pemerintah saat ini tengah mencanangkan peluncuran 80.081 unit Koperasi Merah Putih. Koperasi-koperasi ini akan didukung pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon maksimal Rp3 miliar, bunga 6%, dan tenor hingga 10 tahun. Meski kebijakan ini berpotensi mendorong penguatan ekonomi rakyat, beberapa pelaku pasar mencemaskan risiko meningkatnya kredit bermasalah serta tekanan terhadap margin bunga bersih dan likuiditas bank BUMN.

Dari sisi komoditas global, kenaikan harga emas dan logam dasar seperti nikel dan timah turut memberikan katalis positif bagi emiten sektor tambang. Pergerakan harga global yang solid dinilai dapat menjadi pendorong penguatan saham-saham di sektor ini.

Menanggapi kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan sejumlah saham yang layak dicermati pada perdagangan Selasa. Saham tersebut antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA). Saham-saham ini dinilai akan mendapatkan momentum dari tren harga komoditas serta sentimen jangka pendek yang positif.

Terkini

MIND ID Dukung Transisi Energi Nasional

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:42:32 WIB

Danantara Terima 18 Proyek Hilirisasi Energi

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:52:29 WIB