KPR Rumah Murah Diminati Ribuan Pekerja

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:19:15 WIB
KPR Rumah Murah Diminati Ribuan Pekerja

JAKARTA - Di tengah tantangan kepemilikan rumah di Indonesia, program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan skema subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kian menjadi jawaban nyata bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan catatan terbaru hingga 16 Juli 2025, sebanyak 129.773 unit rumah telah berhasil tersalurkan melalui program ini, mencerminkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat.

Menariknya, sebagian besar pemanfaat program berasal dari profesi-profesi yang berada di garis depan pelayanan publik, seperti buruh, guru, dan tenaga kesehatan (nakes). Tiga kelompok ini menempati posisi teratas dalam daftar penerima KPR subsidi FLPP, yang tidak hanya mencerminkan kebutuhan nyata akan tempat tinggal layak, tetapi juga menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menyasar segmen masyarakat yang tepat.

"Yang paling banyak memanfaatkan KPR FLPP untuk memiliki rumah pertama adalah buruh sebanyak 36.376 orang, guru 4.265 orang dan tenaga kesehatan masyarakat 3.921 orang," ujar Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho.

Program FLPP sendiri menjadi sarana penting yang ditawarkan pemerintah untuk mendukung akses perumahan yang terjangkau. Hingga pertengahan Juli ini, jumlah rumah yang telah disalurkan menunjukkan lonjakan tajam, naik sekitar 50,98 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Distribusi rumah subsidi sepanjang semester pertama tahun ini mencerminkan tren pertumbuhan yang cukup dinamis. Pada Januari, realisasi mencapai 2.633 unit, kemudian melonjak di bulan Maret dengan angka 42.443 unit. Sementara pada bulan Februari tercatat 8.797 unit, April 29.013 unit, Mei 14.988 unit, dan Juni 23.102 unit. Hingga pertengahan Juli, tercatat kembali 8.797 unit rumah telah disalurkan.

Secara kumulatif, semester I 2025 mencatatkan realisasi sebanyak 120.976 unit. Angka ini meningkat signifikan, yaitu sebesar 44,5 persen dibandingkan semester I 2024 yang saat itu baru menyentuh 83.720 unit. Ini menunjukkan bahwa minat dan kemampuan masyarakat dalam mengakses KPR FLPP terus tumbuh.

Dalam tinjauan triwulanan, terdapat peningkatan luar biasa pada triwulan I tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan kenaikan sebesar 1.173,8 persen. Namun demikian, Heru menyebutkan bahwa realisasi triwulan II mengalami sedikit penurunan, yaitu sebesar 15,6 persen. Hal ini disebabkan oleh perubahan prioritas belanja masyarakat selama masa peringatan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Dengan pencapaian yang sudah hampir menyentuh 130 ribu unit dalam tujuh bulan pertama tahun ini, pemerintah merasa optimistis untuk merealisasikan target tahun 2025 yang sebesar 350 ribu unit. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan keyakinannya bahwa dengan dukungan berbagai pihak dan antusiasme masyarakat, target tersebut dapat tercapai.

"Kami berharap masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah pertama bisa memanfaatkan KPR FLPP ini. Dengan uang muka yang terjangkau, angsuran KPR yang tetap selama masa tenor tentunya akan sangat membantu masyarakat untuk bisa membeli rumah subsidi. Inilah saatnya rakyat Indonesia bisa memiliki rumah subsidi," ujarnya.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa dukungan kebijakan pembiayaan perumahan dari negara bukan sekadar janji, tetapi sebuah bentuk komitmen nyata dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. KPR FLPP hadir tidak hanya sebagai solusi pemilikan rumah, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mengurangi backlog perumahan nasional yang selama ini menjadi tantangan besar.

Para penerima manfaat dari kalangan buruh, guru, dan tenaga kesehatan merupakan simbol keberhasilan skema ini dalam menjangkau kelompok yang sebelumnya kerap kesulitan dalam mengakses rumah layak huni. Harga rumah yang terus naik dan keterbatasan penghasilan sering menjadi penghalang utama, namun melalui FLPP, hambatan tersebut dapat ditekan.

Di sisi lain, program ini juga mendorong pertumbuhan sektor properti dan konstruksi secara umum. Dengan meningkatnya pembangunan rumah subsidi, lapangan kerja turut tercipta dan rantai ekonomi lokal bisa bergerak lebih dinamis.

Ke depan, konsistensi dalam pendataan penerima, ketepatan sasaran, dan kemudahan proses pengajuan menjadi kunci keberhasilan berkelanjutan dari program ini. Pemerintah diharapkan tidak hanya mempertahankan tren positif ini, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan wilayah distribusi rumah subsidi.

Realisasi KPR FLPP yang terus meningkat menjadi sinyal positif bahwa kepemilikan rumah tidak lagi menjadi impian jauh bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Justru kini, rumah subsidi menjadi pilihan utama dan masuk akal di tengah kebutuhan akan hunian yang semakin mendesak.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan implementasi yang konsisten, FLPP berpeluang menjadi fondasi kuat bagi upaya pemerintah dalam menyediakan rumah layak, terjangkau, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terkini

Cuka Apel untuk Kesehatan Alami

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:27:41 WIB

Wisata Pulau Eksotis Dekat Jakarta

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:30:24 WIB

3 Shio Paling Hoki 18 Juli 2025

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:21:15 WIB

Cirebon Ubah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:23:20 WIB

Daftar Harga BBM Terkini Juli 2025

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:25:55 WIB