JAKARTA - Pasar saham Indonesia terus menunjukkan tren positif di tengah stabilnya sentimen global dan regional. Di akhir pekan perdagangan Jumat, 18 Juli 2025, BNI Sekuritas menyampaikan optimisme terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diproyeksikan masih akan menguat. Perusahaan sekuritas tersebut kini memperkirakan IHSG berpeluang bergerak menuju kisaran 7.400, naik dari estimasi sebelumnya.
Dalam riset terbarunya, Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, memperbarui batas atas pergerakan IHSG ke level 7.320–7.400, sementara batas bawah juga direvisi ke kisaran 7.200–7.230. Optimisme ini didasari oleh tren penguatan yang konsisten dalam beberapa hari terakhir, termasuk ditopang oleh pergerakan positif bursa global.
“IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan ke 7.400,” tulis Fanny dalam laporan hariannya yang dirilis ke investor dan pelaku pasar.
- Baca Juga KPR Rumah Murah Diminati Ribuan Pekerja
Sinyal penguatan ini juga mendapat dorongan dari kondisi eksternal. Bursa saham Amerika Serikat pada 17 Juli 2025 mencatat performa yang menguat secara umum. Indeks S&P 500 tercatat naik sebesar 0,54 persen, diikuti oleh Nasdaq Composite yang menguat 0,74 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average justru terkoreksi tipis 0,52 persen, tetapi tidak cukup menggoyahkan sentimen positif pasar secara keseluruhan.
Tidak hanya di Amerika, bursa saham utama di kawasan Asia juga menunjukkan performa menguat, mencerminkan optimisme yang relatif menyebar luas di kalangan investor regional. Beberapa indeks yang mencatat kenaikan antara lain:
Nikkei 225 Jepang naik 0,6 persen
Topix menguat 0,72 persen
Kospi Korea Selatan naik 0,19 persen
Kosdaq menguat 0,74 persen
Taiex Taiwan meningkat 0,31 persen
ASX 200 Australia naik 0,9 persen
Shanghai Composite naik 0,37 persen
Sementara itu, satu-satunya pengecualian datang dari Hang Seng Hong Kong yang justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,08 persen.
Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika tersebut, BNI Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mencermati sejumlah saham yang dinilai memiliki potensi kenaikan jangka pendek. Enam saham direkomendasikan dalam kategori Spec Buy, yaitu:
SCMA
Area beli: 167–171
Cutloss: di bawah 165
Target harga jangka pendek: 173–177
ENRG
Area beli: 440–450
Cutloss: di bawah 434
Target harga jangka pendek: 460–466
WIFI
Area beli: 2.180–2.200
Cutloss: di bawah 2.130
Target harga jangka pendek: 2.240–2.280
BREN
Area beli: 7.550
Cutloss: di bawah 7.350
Target harga jangka pendek: 7.875–8.250
PTRO
Area beli: 4.100–4.180
Cutloss: di bawah 4.000
Target harga jangka pendek: 4.250–4.300
BKSL
Area beli: 114–117
Cutloss: di bawah 113
Target harga jangka pendek: 122–124
Rekomendasi saham-saham tersebut mengindikasikan adanya peluang trading yang masih cukup terbuka dalam waktu dekat. Terutama bagi investor yang aktif memanfaatkan momentum jangka pendek, panduan dari analis seperti Fanny menjadi referensi penting untuk navigasi di tengah fluktuasi pasar.
Meski pasar domestik mencerminkan kekuatan, pelaku pasar tetap perlu waspada terhadap potensi koreksi teknikal atau pergeseran sentimen global, terutama dari data ekonomi Amerika Serikat dan arah kebijakan bank sentral utama. Namun secara teknikal, penguatan IHSG yang sudah berlangsung dalam beberapa sesi terakhir memberi sinyal bahwa pasar saham Indonesia berada di lintasan positif.
Secara keseluruhan, outlook pasar modal Indonesia pada pekan ini masih menunjukkan prospek yang solid. Dengan dukungan dari penguatan indeks global dan meningkatnya kepercayaan investor, proyeksi pergerakan IHSG menuju 7.400 seperti yang disampaikan BNI Sekuritas cukup masuk akal dan menjadi acuan baru bagi pelaku pasar domestik dalam menata portofolio mereka.