Nikmati Kuliner Mie Aceh di Tepi Danau

Rabu, 09 Juli 2025 | 12:07:49 WIB
Nikmati Kuliner Mie Aceh di Tepi Danau

JAKARTA - Kombinasi antara sajian kuliner khas daerah dan panorama alam yang menenangkan kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satu pengalaman unik yang bisa dinikmati di Sabang adalah menyantap Mie Aceh sambil memandangi tenangnya Danau Aneuk Laot—sebuah lokasi yang semakin diminati bukan hanya karena pemandangannya, tetapi juga karena sajian kulinernya yang menggugah selera.

Terletak di tengah Pulau Weh, danau ini dikenal sebagai pusat sumber air bersih untuk warga setempat. Namun kini, fungsinya telah berkembang menjadi destinasi kuliner alami. Pengunjung bisa merasakan bagaimana semangkuk Mie Aceh terasa semakin nikmat ketika disantap di ruang terbuka dengan latar danau yang tenang, angin sepoi-sepoi, dan suasana yang mendamaikan.

Di tepi danau, berbagai penjual makanan mulai menyiapkan dagangan mereka sejak pagi. Beberapa meja dan kursi plastik sederhana disusun menghadap ke danau, memberi kesempatan kepada siapa pun yang datang untuk makan sambil menikmati panorama alam. Aroma rempah yang kuat dari kuah Mie Aceh bercampur dengan udara sejuk khas dataran tinggi membuat suasana semakin sempurna.

Bagi masyarakat lokal maupun pelancong, menyantap Mie Aceh di sini menjadi semacam ritual wajib. Bukan hanya soal rasa, tapi tentang pengalaman yang menyeluruh—kehangatan makanan, pemandangan yang menenangkan, serta interaksi sederhana dengan para penjual makanan yang ramah.

Mie Aceh yang disajikan pun bukan sembarangan. Sajian ini dibuat dari bahan-bahan segar dengan cita rasa pedas khas, dilengkapi potongan daging sapi, udang, atau kepiting sesuai selera. Mi-nya bertekstur kenyal, kuahnya kaya akan bumbu dan rempah lokal. Bagi yang menyukai rasa pedas dan kuat, hidangan ini merupakan pilihan tepat.

Selain itu, suasana sejuk Danau Aneuk Laot menjadikan hidangan panas terasa lebih nikmat. Tak sedikit pengunjung yang memilih membawa keluarga atau teman untuk piknik sederhana, duduk santai di tikar sambil menikmati semangkuk Mie Aceh dan berbincang santai.

Meski suasana alam mendominasi, fasilitas di kawasan ini tergolong memadai. Tersedia lahan parkir, toilet umum, serta beberapa area yang bisa digunakan untuk bersantai atau sekadar berjalan menyusuri danau. Keberadaan pedagang kuliner pun menjadi penggerak ekonomi warga sekitar, memperkuat fungsi danau ini sebagai pusat wisata lokal.

Danau Aneuk Laot sendiri memiliki luas sekitar 37 hektare dan menjadi danau terbesar di Pulau Weh. Dikelilingi perbukitan, lokasi ini memiliki daya pikat tersendiri, apalagi jika dikunjungi pada pagi atau sore hari. Cahaya matahari yang lembut menyinari permukaan danau dan menciptakan pantulan yang indah, sangat cocok untuk berswafoto atau sekadar melepas penat.

Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah pada sore menjelang senja. Udara mulai terasa lebih dingin, cahaya matahari menguning keemasan, dan suara burung mulai ramai terdengar dari pepohonan. Di momen inilah sensasi makan di alam terbuka mencapai puncaknya.

Menariknya, tidak dikenakan tiket masuk untuk menikmati kawasan ini. Pengunjung cukup membayar parkir dan tentu saja membayar makanan yang mereka pesan. Biaya makan pun cukup terjangkau, tergantung varian Mie Aceh dan minuman yang dipilih.

Beberapa tips untuk menikmati pengalaman maksimal di tempat ini adalah datang bersama rombongan kecil, membawa alas duduk sendiri untuk suasana piknik, serta membawa jaket atau pakaian hangat jika datang menjelang malam karena suhu bisa turun cukup drastis.

Secara keseluruhan, menyantap Mie Aceh di tepi Danau Aneuk Laot bukan sekadar aktivitas makan biasa, tetapi bagian dari pengalaman kuliner dan wisata yang utuh. Rasa khas dari mie yang kaya bumbu, udara segar, dan panorama menawan berpadu menciptakan memori yang sulit dilupakan.

Bagi siapa pun yang berkesempatan mengunjungi Sabang, singgah sejenak di danau ini dan menikmati sajian Mie Aceh di alam terbuka adalah aktivitas sederhana yang memberi kesan mendalam. Sebuah cara lain untuk mengenal Aceh—bukan hanya lewat sejarah dan budayanya, tetapi juga dari rasa dan pemandangannya yang memikat.

Terkini

3 Wisata Alam Hits di Lombok Timur

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:31:53 WIB

Gejala Kanker Empedu Sering Diabaikan, Kata Dokter

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:34:47 WIB

KAI Daop 4 Aktif Cegah Gangguan Rel KA

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:39:34 WIB

iPhone 15 dan 15 Plus Turun Harga, Pilih Mana

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:33:34 WIB

Samsung Galaxy Watch8 Hadir dengan Asisten Suara AI

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:36:48 WIB