Belanja Online Jadi Pilihan Ibu Modern

Rabu, 09 Juli 2025 | 10:20:14 WIB
Belanja Online Jadi Pilihan Ibu Modern

JAKARTA - Di era digital seperti sekarang, ibu-ibu Indonesia tak lagi harus repot keluar rumah untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Dengan hanya mengandalkan ponsel, mereka bisa memenuhi keperluan rumah tangga dari dapur, ruang tamu, bahkan saat menidurkan anak. Aktivitas belanja online kini telah menjadi bagian dari rutinitas para ibu, seiring dengan meningkatnya peran mereka dalam pengambilan keputusan rumah tangga yang efisien dan cepat.

Survei terbaru Digital Mum Survey: Indonesia 2024 yang dirilis oleh Asian Parent menunjukkan bagaimana perilaku konsumen perempuan—terutama yang telah memiliki anak—telah bergeser signifikan ke arah digital. Survei ini melibatkan 1.000 responden perempuan berusia 18 tahun ke atas yang telah menjadi ibu, dan memberikan gambaran menarik tentang seberapa sering mereka melakukan transaksi daring.

Rutin Belanja Online: Sebulan Bisa Lebih dari 12 Kali

Temuan survei ini menunjukkan bahwa frekuensi belanja online para ibu cukup tinggi. Sebanyak 36% responden mengaku berbelanja online antara 2 hingga 4 kali dalam sebulan. Sementara itu, 25% lainnya bahkan lebih aktif, dengan frekuensi 5 hingga 7 kali per bulan. Menariknya, ada juga kelompok ibu yang sangat aktif melakukan transaksi digital, yakni 14% yang berbelanja lebih dari 12 kali sebulan.

Jika dihitung, rata-rata ibu rumah tangga modern kini melakukan setidaknya 1 hingga 3 kali transaksi daring setiap pekan. Hanya 17% ibu yang mengaku berbelanja online satu kali dalam sebulan, dan sisanya terbagi menjadi 13% yang belanja 8–10 kali, serta 5% yang tercatat belanja 11–12 kali dalam periode bulanan.

Angka-angka ini menegaskan bahwa e-commerce bukan sekadar opsi alternatif, melainkan sudah menjadi kanal utama belanja kebutuhan rumah tangga, terutama bagi segmen ibu rumah tangga atau ibu bekerja.

Harga Lebih Murah dan Praktis Jadi Alasan Utama

Tingginya frekuensi belanja online di kalangan ibu-ibu Indonesia bukan tanpa alasan. Salah satu faktor paling dominan adalah soal harga yang dianggap lebih kompetitif. Sebanyak 84% responden menyatakan memilih belanja lewat platform digital karena harga produk di e-commerce cenderung lebih murah dibandingkan toko fisik atau tradisional.

Tak hanya itu, kenyamanan menjadi pertimbangan kedua yang tak kalah penting. Sebanyak 83% responden mengaku merasa lebih nyaman karena tidak perlu keluar rumah, berdesakan, atau menghabiskan waktu di perjalanan. Apalagi bagi ibu dengan anak kecil, kemudahan ini jelas sangat membantu.

Selain itu, 75% dari mereka juga menyebut layanan pengiriman langsung ke rumah sebagai nilai tambah yang membuat aktivitas belanja daring semakin diminati. Dengan hadirnya kurir yang mengantarkan produk sampai ke depan pintu rumah, ibu-ibu tak perlu lagi membawa barang bawaan berat dari pasar atau supermarket.

Belanja Online Sebagai Strategi Efisiensi Rumah Tangga

Tren ini menandai sebuah perubahan gaya hidup ibu-ibu di Indonesia yang kian cerdas dan strategis dalam mengatur rumah tangga. E-commerce bukan hanya sekadar gaya hidup modern, tetapi telah menjadi alat bantu efektif dalam manajemen rumah tangga, dari sisi efisiensi waktu, tenaga, hingga penghematan anggaran.

Para ibu kini lebih selektif dalam memilih platform belanja, mengecek promo, membandingkan harga, hingga memanfaatkan fitur voucher dan cashback yang banyak ditawarkan oleh marketplace. Semua ini mereka lakukan sambil tetap menjalankan tugas domestik, seperti memasak, mengasuh anak, atau bahkan bekerja dari rumah.

Survei ini juga menunjukkan bagaimana teknologi membantu memberdayakan perempuan, terutama ibu rumah tangga, dalam menjalankan peran mereka secara lebih dinamis dan produktif.

E-commerce Menyasar Segmen Ibu Rumah Tangga

Melihat perilaku belanja digital para ibu yang terus meningkat, tak heran jika banyak platform e-commerce kini secara khusus menyasar segmen ibu rumah tangga. Mulai dari kampanye “promo ibu pintar”, “flash sale kebutuhan dapur”, hingga fitur belanja langganan untuk popok dan susu anak, semua dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup mereka.

Pelaku industri digital menyadari bahwa ibu-ibu adalah pengambil keputusan penting dalam konsumsi rumah tangga, dan loyalitas mereka terhadap suatu platform dapat memberikan keuntungan jangka panjang.

Selain itu, media sosial dan komunitas parenting juga berperan besar dalam mendorong kebiasaan belanja daring. Rekomendasi dari sesama ibu, ulasan produk, dan testimoni penggunaan produk dari pengalaman nyata sangat memengaruhi keputusan pembelian mereka.

Ibu Modern, Belanja Digital, Rumah Tangga Lebih Cerdas

Perkembangan teknologi dan kemudahan akses ke internet telah mengubah wajah belanja ibu-ibu di Indonesia. Dari yang semula mengandalkan pasar tradisional dan toko fisik, kini mereka lebih percaya pada efisiensi dan kenyamanan yang ditawarkan platform digital.

Survei Asian Parent ini mengungkapkan bahwa belanja online bukan lagi hal eksklusif bagi kaum urban atau milenial semata, tetapi telah menjangkau populasi luas ibu-ibu dari berbagai latar belakang. Mereka tak hanya menjadi pengguna pasif, melainkan juga konsumen cerdas yang aktif mencari keuntungan maksimal dari setiap transaksi.

Dengan pola konsumsi yang terus berkembang ini, e-commerce diprediksi akan semakin menyesuaikan diri dan menghadirkan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan para ibu—yang kini menjadi garda terdepan ekonomi digital keluarga Indonesia.

Terkini

3 Wisata Alam Hits di Lombok Timur

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:31:53 WIB

Gejala Kanker Empedu Sering Diabaikan, Kata Dokter

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:34:47 WIB

KAI Daop 4 Aktif Cegah Gangguan Rel KA

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:39:34 WIB

iPhone 15 dan 15 Plus Turun Harga, Pilih Mana

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:33:34 WIB

Samsung Galaxy Watch8 Hadir dengan Asisten Suara AI

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:36:48 WIB