JAKARTA - Pasar modal Indonesia membuka perdagangan pertengahan pekan ini dengan sentimen positif. Salah satu indikatornya terlihat dari performa Indeks Bisnis-27 yang dibuka menguat pada Rabu, 9 Juli 2025, didorong oleh pergerakan sejumlah saham unggulan seperti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), dan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA).
Menurut data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.09 WIB, indeks hasil kerja sama antara BEI dan Harian Bisnis Indonesia tersebut menguat 0,26% ke level 487,04. Dari 27 saham yang membentuk indeks ini, 15 saham mengalami kenaikan harga, 8 saham turun, dan 4 saham stagnan pada pembukaan hari ini.
INKP Jadi Pemimpin Kenaikan Indeks
- Baca Juga KUR BRI Dukung UMKM Naik Kelas
Kontributor utama penguatan indeks pagi ini adalah INKP, yang mencatat kenaikan sebesar 1,38% ke harga Rp5.525 per saham. Saham milik raksasa pulp dan kertas ini tampaknya mendapat sentimen positif dari proyeksi kinerja emiten yang mulai pulih seiring perbaikan permintaan global dan harga jual produk.
Di belakang INKP, saham HEAL juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,36% ke Rp1.495. Kinerja positif HEAL sejalan dengan optimisme pasar terhadap sektor layanan kesehatan yang masih mencatatkan pertumbuhan stabil pascapandemi. Saham rumah sakit swasta ini terus menarik perhatian investor institusi dan ritel, terlebih karena potensi ekspansi jaringan layanan kesehatan di luar Jawa.
Sementara itu, AKRA mencatat kenaikan 0,86% ke Rp1.170. Emiten distribusi dan logistik bahan bakar ini dipandang memiliki fundamental kuat dengan strategi diversifikasi bisnis yang menarik, khususnya pada logistik industri dan kawasan ekonomi.
Saham-Saham Lain yang Menguat
Selain tiga emiten tersebut, beberapa saham lain yang turut mendorong Indeks Bisnis-27 ke zona hijau pagi ini adalah:
SIDO (PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.), naik 0,82% ke Rp494
MIKA (PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.), naik 0,80% ke Rp2.520
BMRI (PT Bank Mandiri Tbk.), naik 0,64% ke Rp4.750
BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.), naik 0,54% ke Rp3.690
Kenaikan saham-saham ini mengindikasikan adanya minat investor terhadap sektor perbankan dan kesehatan, yang dinilai memiliki daya tahan tinggi terhadap fluktuasi makroekonomi saat ini.
Tekanan Datang dari AMRT dan MAPI
Di sisi lain, sejumlah saham justru menjadi penahan laju indeks. Saham AMRT (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.), operator jaringan ritel Alfamart, terkoreksi 1,27% ke Rp2.340. Koreksi ini mungkin disebabkan oleh aksi profit taking setelah sebelumnya sempat menguat atau karena adanya kekhawatiran terkait margin usaha ritel modern.
Saham lain yang juga mengalami pelemahan adalah:
MAPI (PT Mitra Adiperkasa Tbk.), turun 1,22% ke Rp1.215
KLBF (PT Kalbe Farma Tbk.), melemah 1,00% ke Rp1.485
ISAT (PT Indosat Tbk.), turun 0,95% ke Rp2.090
DSNG (PT Dharma Satya Nusantara Tbk.), melemah 0,63% ke Rp785
ANTM (PT Aneka Tambang Tbk.), turun 0,34% ke Rp2.920
Beberapa penurunan ini kemungkinan dipengaruhi oleh rotasi sektor dan kehati-hatian investor menjelang rilis laporan keuangan kuartal kedua 2025.
Saham Stagnan: Investor Masih Wait and See
Empat saham pada indeks Bisnis-27 tercatat tidak bergerak harga pada sesi pembukaan. Di antaranya adalah:
BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk.)
CTRA (PT Ciputra Development Tbk.)
MYOR (PT Mayora Indah Tbk.)
PTBA (PT Bukit Asam Tbk.)
SCMA (PT Surya Citra Media Tbk.)
Saham-saham ini tampaknya sedang dalam fase konsolidasi, atau pasar masih menunggu sentimen dan arah tren yang lebih jelas untuk melakukan aksi beli atau jual.
Proyeksi IHSG Hari Ini Menurut MNC Sekuritas
Sebelumnya, Tim Analis MNC Sekuritas telah memberikan proyeksi bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada hari ini, setelah ditutup naik tipis 0,05% ke level 6.904 pada perdagangan Selasa, 8 Juli 2025. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan volume pembelian, yang menjadi sinyal teknikal positif.
Dalam laporannya, tim riset MNC menilai bahwa IHSG tengah berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b], menurut teori gelombang (wave theory). “IHSG masih berpeluang menguat setidaknya ke rentang 6.992–7.050 pada label hitam. Namun, waspadai akan label merah di mana IHSG akan menguji 6.582–6.721,” tulis MNC Sekuritas, Rabu, 9 Juli 2025.
Untuk hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan level support IHSG berada di kisaran 6.824 dan 6.752, sementara resistance dipatok di level 6.994 dan 7.085. Beberapa saham yang direkomendasikan oleh tim riset untuk diperhatikan antara lain:
AVIA (Avian Brands)
JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk.)
JSMR (Jasa Marga Tbk.)
ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk.)
Penguatan Indeks Bisnis-27 di awal sesi Rabu ini menjadi sinyal optimisme pasar terhadap kondisi makroekonomi yang tetap stabil, meski dibayangi berbagai dinamika global. Aksi beli yang terfokus pada saham-saham defensif dan berfundamental kuat seperti INKP, HEAL, dan AKRA mencerminkan keyakinan investor terhadap kinerja emiten di tengah tahun fiskal.
Namun, pelaku pasar tetap disarankan untuk memperhatikan dinamika teknikal dan makro, serta menyesuaikan strategi investasinya terhadap risiko volatilitas jangka pendek.