KAI Gunakan Teknologi Wajah di Tiga Stasiun

Selasa, 08 Juli 2025 | 12:02:13 WIB
KAI Gunakan Teknologi Wajah di Tiga Stasiun

JAKARTA - Transformasi digital dalam layanan perkeretaapian nasional terus bergerak maju. Kali ini, KAI Properti, anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), memperkuat langkah menuju digitalisasi penuh dengan memperluas penerapan sistem face recognition atau pengenalan wajah di sejumlah stasiun besar. Teknologi tersebut kini hadir di tiga lokasi strategis: Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Tugu Yogyakarta, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.

Langkah ini tidak sekadar simbol digitalisasi, tetapi juga wujud nyata komitmen KAI Properti dalam menghadirkan fasilitas modern yang efisien, aman, dan mendukung upaya pengurangan emisi karbon melalui pengurangan limbah kertas.

Tanpa Tiket Fisik, Proses Boarding Jadi Lebih Cepat

Melalui teknologi pengenalan wajah, penumpang kini dapat melakukan proses boarding tanpa perlu mencetak tiket secara fisik. Setelah mendaftarkan data wajah melalui aplikasi Access by KAI atau di loket, pengguna hanya perlu berdiri di depan e-gate untuk memindai wajah mereka. Sistem kemudian secara otomatis memverifikasi data tiket yang telah dibeli.

Proses ini bukan hanya memangkas waktu antrean, tetapi juga memperkuat sistem keamanan dengan mengurangi risiko pemalsuan identitas. Dalam waktu singkat, boarding dapat dilakukan dengan mulus tanpa hambatan administratif tambahan.

“Sebagai bagian dari KAI Group yang menyediakan pengelolaan fasilitas stasiun, kami berkomitmen menyediakan sistem dan infrastruktur pendukung berbasis teknologi. Face recognition menjadi salah satu bentuk kontribusi kami dalam mendukung operasional KAI yang semakin modern,” ungkap Plt Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja.

Efisiensi Tinggi dan Ramah Lingkungan

Penerapan sistem ini bukan hanya menghadirkan kenyamanan, tetapi juga berdampak signifikan terhadap efisiensi operasional. Sejak sistem ini pertama kali diperkenalkan pada 2022, tercatat lebih dari 15,52 juta pelanggan telah memanfaatkannya. Angka tersebut menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap adopsi teknologi dalam layanan transportasi publik.

Data dari KAI juga mencatat bahwa berkat penggunaan face recognition, perusahaan berhasil menghemat penggunaan hingga 36.954 rol kertas boarding pass, dengan estimasi nilai efisiensi mencapai Rp554,29 juta. Penghematan tersebut secara langsung mendukung langkah pengurangan jejak ekologis dalam operasional KAI, sesuai dengan semangat keberlanjutan yang diusung oleh perusahaan.

Dukungan Terhadap Sistem Transportasi Modern

Digitalisasi layanan transportasi merupakan bagian penting dalam menjawab tantangan mobilitas di era baru. Dengan makin banyaknya pengguna kereta api antarkota, efisiensi dan kecepatan dalam proses keberangkatan menjadi kebutuhan mutlak. Sistem boarding konvensional yang masih bergantung pada tiket cetak memiliki sejumlah keterbatasan, termasuk risiko keterlambatan akibat antrean panjang.

Kehadiran sistem face recognition di tiga stasiun besar ini dipandang sebagai pilot project untuk perluasan lebih lanjut di masa mendatang. Jika terbukti efektif dan diterima masyarakat luas, tak tertutup kemungkinan teknologi ini akan diterapkan di lebih banyak stasiun lainnya.

“Teknologi ini akan terus dikembangkan secara berkelanjutan seiring dengan perkembangan kebutuhan pelanggan dan peningkatan volume perjalanan,” kata Ramdhani Subagja.

Terintegrasi dengan Aplikasi Access by KAI

Untuk memanfaatkan layanan ini, penumpang cukup melakukan pendaftaran identitas wajah melalui aplikasi Access by KAI, yang kini telah menjadi platform utama dalam manajemen perjalanan pelanggan kereta api. Bagi penumpang yang belum memiliki akun atau belum melakukan registrasi digital, pilihan alternatif disediakan melalui proses pendaftaran langsung di loket stasiun.

Sistem ini secara otomatis mengaitkan data identitas dengan tiket yang dibeli, sehingga penumpang cukup memindai wajah di gerbang elektronik untuk masuk ke area boarding. Mekanisme ini memperkecil kemungkinan kesalahan manusia dalam validasi tiket, serta mempercepat proses masuk penumpang ke peron.

Komitmen Inovasi dan Keamanan

Penerapan sistem pengenalan wajah merupakan bagian dari strategi jangka panjang KAI Properti dalam menghadirkan layanan berbasis teknologi. Meski fokus utama berada pada efisiensi dan kenyamanan, perusahaan menegaskan bahwa aspek keamanan dan keberlanjutan juga tetap menjadi prioritas.

“Kami akan terus berinovasi dalam penyediaan layanan berbasis digital, dengan tetap mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan,” kata Ramdhani.

Hal ini sejalan dengan visi KAI Group untuk menjadi perusahaan transportasi publik modern yang tidak hanya mengedepankan efisiensi dan pelayanan prima, tetapi juga tanggap terhadap isu lingkungan dan transformasi digital nasional.

Dorong Perubahan Budaya Transportasi

Inisiatif ini juga turut mendorong perubahan perilaku pengguna layanan kereta api. Jika sebelumnya proses boarding identik dengan dokumen fisik dan antrean panjang, kini masyarakat diajak beralih ke ekosistem transportasi berbasis digital yang lebih cepat, praktis, dan ramah lingkungan.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terbiasa menggunakan sistem face recognition, ekosistem transportasi berbasis digital akan tumbuh lebih matang dan inklusif. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan teknologi biometrik dalam layanan publik mulai menguat di berbagai negara.

Indonesia, lewat langkah KAI Properti, tampaknya tidak ingin tertinggal dalam gelombang transformasi digital sektor transportasi tersebut.

Menatap Masa Depan Stasiun Digital

Implementasi sistem pengenalan wajah di Stasiun Cirebon Prujakan, Tugu Yogyakarta, dan Surabaya Pasar Turi menjadi tonggak penting dalam transformasi layanan KAI. Bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal visi ke depan: membentuk layanan perkeretaapian yang modern, efisien, dan berorientasi pada pelanggan.

Dengan potensi perluasan di masa mendatang, langkah KAI Properti ini diharapkan dapat menjadi bagian dari sistem transportasi publik nasional yang lebih maju dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Terkini

iPhone 13 Turun Harga Jadi Rp8 Jutaan per Juli 2025

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:32:01 WIB

Galaxy S25 Plus FE Bakal Lebih Tipis dan Canggih

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:35:04 WIB

Harga OPPO A60 Turun, Spek Tetap Gahar

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:38:05 WIB

IWIP Cetak Talenta Muda untuk Industri Nikel

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:45:04 WIB