Prabowo Kunjungi Brasil, Temui Presiden Lula

Selasa, 08 Juli 2025 | 12:38:15 WIB
Prabowo Kunjungi Brasil, Temui Presiden Lula

JAKARTA - Setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melanjutkan lawatan luar negerinya dengan kunjungan kenegaraan ke Brasilia, ibu kota Brasil, pada Senin, 7 Juli 2025. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam rangka memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Brasil, dua negara dengan peran signifikan dalam kerja sama Selatan-Selatan.

Kehadiran Presiden Prabowo di Brasilia dijadwalkan untuk bertemu langsung dengan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva. Pertemuan bilateral tersebut akan berlangsung di Istana Kepresidenan Brasil dan dipandang sebagai bagian dari upaya bersama kedua negara dalam memperkuat hubungan diplomatik dan strategis lintas benua.

Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan lepas landas dari Air Base Galeão, Rio de Janeiro, pukul 14.45 waktu setempat. Proses keberangkatan ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Luar Negeri Brasil untuk Negara Bagian Rio de Janeiro, Duta Besar Marcia Maro, serta Wakil Komandan Pangkalan Udara Galeão, Kolonel Andrei, yang secara resmi melepas keberangkatan Presiden Indonesia menuju ibu kota.

Dalam perjalanan menuju Brasilia, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya. Delegasi kenegaraan ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menjalin komunikasi strategis dan memperluas cakupan kerja sama internasional, khususnya dengan negara-negara Amerika Latin.

Perjalanan Diplomatik Lanjutan Pasca-KTT BRICS

Lawatan kenegaraan ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari rangkaian diplomasi yang dijalankan Indonesia di panggung internasional. Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menghadiri KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro, di mana Indonesia hadir sebagai tamu kehormatan. Dalam forum tersebut, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memperkuat hubungan kerja sama multilateral di antara negara-negara berkembang dan kekuatan ekonomi baru dunia.

Keberadaan Presiden Prabowo di Brasilia sekaligus mencerminkan kesinambungan agenda diplomasi yang bersifat bilateral. Jika dalam forum BRICS pembicaraan lebih banyak mencakup isu global seperti transformasi ekonomi, ketahanan pangan, dan perubahan iklim, maka pertemuan dengan Presiden Lula da Silva diharapkan lebih fokus pada kerja sama konkret antara kedua negara.

Hubungan Indonesia–Brasil: Kemitraan Strategis Lebih dari 70 Tahun

Indonesia dan Brasil bukanlah dua negara yang asing dalam hal hubungan bilateral. Sejak menjalin hubungan diplomatik lebih dari tujuh dekade lalu, kedua negara telah membangun kemitraan yang luas dalam berbagai sektor. Saat ini, hubungan Indonesia–Brasil berstatus sebagai Strategic Partnership atau kemitraan strategis.

Bidang-bidang utama kerja sama yang terus dikembangkan antara kedua negara mencakup perdagangan, pertahanan, energi, hingga pertanian. Brasil menjadi mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Amerika Latin, sementara Indonesia memandang Brasil sebagai mitra penting dalam mewujudkan ketahanan pangan global serta pengembangan sumber daya energi berkelanjutan.

Selain itu, kerja sama di bidang pertahanan juga mulai mendapat perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir. Kemungkinan kolaborasi di sektor industri strategis, pelatihan militer, serta pertukaran teknologi pertahanan menjadi topik yang semakin relevan dalam hubungan bilateral ini.

Kunjungan Presiden Prabowo diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan formal antar pemerintah, tetapi juga membuka lebih banyak peluang konkret bagi pelaku usaha, akademisi, dan institusi antar kedua negara. Dengan latar belakang Prabowo sebagai mantan Menteri Pertahanan, agenda kerja sama pertahanan dan industri strategis sangat mungkin mendapat porsi signifikan dalam pertemuan bilateral di Brasilia.

Harapan Penguatan Kerja Sama Multisektor

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva dipandang sebagai momen krusial dalam memperdalam pemahaman bersama mengenai kepentingan nasional kedua negara. Dalam situasi global yang semakin dinamis, kerja sama strategis antarnegara berkembang menjadi lebih penting dibanding sebelumnya.

Brasil yang dikenal sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Amerika Selatan, dan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kepentingan bersama dalam menciptakan tatanan global yang lebih adil dan inklusif. Oleh sebab itu, perluasan kerja sama bilateral dapat mencakup bidang-bidang strategis baru seperti transisi energi hijau, perubahan iklim, dan digitalisasi.

Presiden Prabowo sendiri sejak awal masa kampanyenya menekankan pentingnya membangun aliansi strategis baru, khususnya dengan negara-negara nonblok dan kekuatan baru dunia. Oleh karena itu, kunjungan ke Brasil bukan sekadar formalitas kenegaraan, melainkan bagian dari strategi diplomatik jangka panjang Indonesia di bawah pemerintahannya.

Dengan dilakukannya pertemuan kenegaraan ini, hubungan Indonesia dan Brasil diharapkan memasuki babak baru yang lebih kokoh dan produktif. Diplomasi yang dijalankan Presiden Prabowo dalam kunjungannya ke Brasil menjadi bukti nyata bahwa Indonesia terus memperkuat posisi globalnya lewat pendekatan multilateral dan bilateral.

Kehadiran Presiden Prabowo di Brasilia dan pertemuan dengan Presiden Lula da Silva menandai satu langkah penting menuju kerja sama lintas benua yang saling menguntungkan. Masyarakat internasional kini menantikan hasil konkret dari pertemuan dua pemimpin negara demokrasi terbesar di masing-masing kawasan mereka.

Terkini

iPhone 13 Turun Harga Jadi Rp8 Jutaan per Juli 2025

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:32:01 WIB

Galaxy S25 Plus FE Bakal Lebih Tipis dan Canggih

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:35:04 WIB

Harga OPPO A60 Turun, Spek Tetap Gahar

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:38:05 WIB

IWIP Cetak Talenta Muda untuk Industri Nikel

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:45:04 WIB