Jenis-jenis Gigi, Bagian, dan Cara Merawat Kesehatannya

Bru
Selasa, 08 Juli 2025 | 10:29:48 WIB
jenis-jenis gigi

Jenis-jenis gigi memiliki peran penting dalam membantu manusia menjalani aktivitas sehari-hari, terutama saat mengunyah makanan dan berbicara. 

Karena fungsinya yang vital, struktur gigi pun terbentuk secara kompleks dan mendalam, sehingga menjadi bagian penting dalam ilmu medis, khususnya dalam bidang Kedokteran Gigi. 

Melalui pembahasan berikut, kamu akan memahami lebih jauh tentang jenis-jenis gigi, fungsi masing-masing, struktur penyusunnya, hingga cara menjaga kesehatannya agar tetap berfungsi optimal sepanjang hidup.

Jenis-jenis Gigi dan Fungsinya

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa di balik ukuran gigi yang kecil terdapat sejumlah lapisan yang memiliki fungsi masing-masing. 

Setelah memahami struktur dan bagian gigi, kini saatnya mengenal macam-macam gigi beserta peran pentingnya.

Gigi berperan besar dalam proses menggigit serta mengunyah makanan, yang kemudian mempermudah tahapan pencernaan berikutnya. 

Umumnya, manusia mengalami dua fase pertumbuhan gigi, yaitu gigi susu pada masa kanak-kanak dan gigi permanen atau gigi dewasa yang muncul setelahnya.

Jumlah gigi permanen pada orang dewasa biasanya mencapai 32 buah, lebih banyak dibandingkan gigi susu. 

Menariknya, setiap gigi yang dimiliki manusia terdiri dari beberapa jenis yang berbeda. Penjelasan berikut akan membahas masing-masing jenis-jenis gigi beserta fungsinya.

Gigi Depan

Bagian pertama yang dikenal sebagai gigi depan berjumlah delapan buah, terletak di sisi depan rongga mulut. Masing-masing rahang, atas dan bawah, memiliki empat gigi depan. 

Karena posisinya berada paling depan, gigi ini berperan penting dalam menggigit, membelah, serta menahan makanan sebelum dikunyah lebih lanjut.

Gigi ini merupakan bagian yang pertama kali tumbuh pada bayi, biasanya sekitar usia setengah tahun. Bentuknya menyerupai alat ukir kecil dengan ujung yang cukup tajam, dan sering kali disebut juga sebagai gigi anterior.

Gigi Tajam

Gigi berikutnya yang tumbuh di sisi kanan dan kiri gigi depan adalah gigi tajam. Umumnya, setiap orang dewasa memiliki empat buah gigi ini—dua di rahang atas dan dua di rahang bawah.

Ciri khasnya adalah bentuknya yang runcing dan mengarah tajam, menjadikannya sangat efektif untuk mengoyak makanan yang lebih keras, yang tidak bisa diproses oleh gigi depan.

Pada bayi, gigi jenis ini mulai muncul saat usia mereka menginjak 16 hingga 20 bulan, dengan pertumbuhan awal biasanya muncul di rahang atas. Namun, urutan kemunculan gigi ini berbeda ketika seseorang memasuki usia dewasa. 

Gigi tajam permanen bagian bawah biasanya tumbuh lebih dulu, umumnya saat anak menginjak usia sembilan tahun, dan baru kemudian disusul oleh yang di bagian atas sekitar usia sebelas hingga dua belas tahun.

Gigi Geraham Awal (Premolar)

Berbeda dari gigi depan dan gigi tajam yang bertugas merobek makanan, gigi geraham awal berperan dalam proses penghancuran, pengunyahan, dan penggilingan makanan hingga lebih lunak agar bisa diproses oleh organ pencernaan berikutnya.

Permukaan gigi ini biasanya memiliki benjolan-benjolan kecil yang memungkinkan makanan dipotong-potong menjadi partikel yang lebih kecil. Pada premolar, terdapat dua tonjolan utama yang membantu memecah makanan secara efektif.

Orang dewasa memiliki delapan gigi geraham awal yang tersebar merata, empat di rahang atas dan empat lainnya di rahang bawah. 

Gigi ini tumbuh di antara gigi tajam dan gigi geraham sejati, serta memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan gigi depan maupun gigi tajam.

Umumnya, gigi ini mulai tumbuh saat anak berusia sekitar sepuluh tahun, dan gigi pasangan lainnya akan tumbuh satu tahun setelahnya. 

Perlu diketahui bahwa bayi dan anak-anak belum memiliki gigi jenis ini, sehingga jumlah total gigi mereka hanya berjumlah dua puluh.

Gigi Geraham Sejati

Fungsi utama dari gigi geraham sejati mirip dengan geraham awal, yakni mengunyah dan menggiling makanan menjadi partikel kecil agar lebih mudah dicerna. 

Ciri khas gigi ini adalah permukaannya yang luas, membuatnya sangat efektif dalam menghancurkan makanan yang masuk ke dalam mulut.

Setelah makanan dipotong oleh gigi depan dan gigi tajam, lidah akan mendorongnya ke arah belakang mulut untuk dikunyah lebih lanjut oleh gigi geraham hingga benar-benar lumat.

Gigi geraham sejati memiliki bentuk datar dan terletak di bagian belakang rahang, tepat setelah geraham awal. 

Gigi ini mulai tumbuh ketika anak berusia sekitar 12 hingga 28 bulan, dan nantinya akan digantikan oleh premolar saat dewasa. Pada orang dewasa, jumlah gigi geraham sejati adalah delapan buah. 

Karena ukurannya yang besar dan strukturnya yang kokoh, gigi ini menjadi bagian paling kuat dalam mulut dan mampu menghancurkan makanan keras yang tidak dapat ditangani oleh gigi lainnya.

Gigi Geraham Paling Belakang (Geraham Bungsu)

Bagian terakhir dari susunan gigi adalah geraham paling belakang yang juga sering disebut sebagai wisdom teeth. Gigi ini merupakan yang terakhir tumbuh dan letaknya berada di ujung deretan gigi geraham.

Biasanya, gigi ini baru muncul saat seseorang berusia antara 17 hingga 21 tahun. Namun, tidak semua orang akan mengalaminya—ada juga yang tidak pernah memiliki gigi geraham bungsu sama sekali. 

Karena kemunculannya terjadi saat seluruh gigi permanen telah tumbuh sempurna, gigi ini kadang tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dengan benar. 

Hal tersebut seringkali menimbulkan tekanan pada gigi-gigi lain di sekitarnya, memicu rasa sakit, bahkan infeksi, yang akhirnya memerlukan tindakan pencabutan.

Keluhan yang ditimbulkan oleh geraham paling belakang ini cukup umum terjadi. Salah satu masalah yang sering dialami adalah posisi tumbuhnya yang miring akibat keterbatasan ruang di rahang. 

Jika pertumbuhannya miring dan menyebabkan gangguan, dokter gigi biasanya akan merekomendasikan prosedur odontektomi, yaitu operasi untuk mencabut gigi tersebut.

Tindakan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit, mencegah pembengkakan, serta menghindari tergesernya gigi di sebelahnya yang bisa menyebabkan gangguan lebih serius pada jaringan di sekitar gigi.

Bagian Gigi

Sebagai salah satu bagian tubuh yang memiliki struktur cukup kompleks, gigi terdiri dari berbagai komponen yang sering kali belum diketahui banyak orang. 

Berdasarkan informasi dari kompas.com yang merujuk pada buku “Anatomi Gigi dan Mulut” karya Fidya, pada dasarnya gigi manusia terbagi menjadi dua kelompok utama, yakni gigi susu dan gigi tetap. 

Kedua jenis ini akan tumbuh melalui tahap perkembangan yang serupa, meski waktu kemunculannya bisa berbeda-beda pada tiap individu.

Secara anatomi, gigi terdiri dari tiga bagian utama. Pertama adalah mahkota gigi, bagian berwarna putih yang terlihat di permukaan mulut. Kedua, akar gigi yang tertanam dalam rahang. 

Ketiga adalah leher gigi, yakni bagian peralihan antara mahkota dan akar yang dilindungi oleh gusi. 

Meskipun yang tampak dari luar hanyalah bagian putih atau mahkota, struktur dalam gigi sebenarnya jauh lebih kompleks karena tersusun dari beberapa lapisan penting.

Enamel

Lapisan pertama yang paling luar dikenal sebagai enamel. Ini adalah bagian gigi yang sangat keras dan berwarna putih, berfungsi utama sebagai pelindung terhadap berbagai rangsangan dari luar, seperti suhu panas atau dingin, serta benturan. 

Enamel mengandung sekitar 95% kalsium fosfat, yang bertugas melindungi bagian dalam gigi yang lebih rentan. 

Meskipun sangat kuat, enamel tidak memiliki sel hidup, sehingga tidak mampu memperbaiki diri saat mengalami kerusakan seperti pembusukan.

Dentin

Lapisan berikutnya setelah enamel adalah dentin. Bagian ini berwarna lebih gelap dan berada di bawah enamel. 

Dentin merupakan jaringan keras yang mengandung saluran-saluran kecil atau tubulus, yang langsung berhubungan dengan ujung-ujung saraf. Karena itulah, dentin menjadi bagian gigi yang cukup sensitif. 

Jika enamel rusak atau terkikis, rangsangan seperti suhu panas dan dingin bisa langsung menembus dentin dan menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, karena warna dentin lebih kuning, ketika lapisan enamel menipis, gigi pun akan tampak kekuningan.

Cementum

Cementum, atau yang dikenal juga sebagai semen gigi, merupakan lapisan jaringan ikat berwarna kekuningan yang membungkus akar gigi dan menambatkannya secara kuat pada gusi serta tulang alveolar, yaitu tulang tempat tertanamnya gigi. 

Dibandingkan dengan enamel dan tulang gigi, cementum memiliki tekstur yang lebih lunak.

Fungsinya serupa dengan enamel, yaitu melindungi bagian dalam gigi, hanya saja posisinya berbeda: enamel melapisi mahkota gigi, sedangkan cementum berada di area akar. 

Untuk menjaga kondisi cementum tetap sehat, sangat penting merawat gusi dengan baik. 

Jika gusi mengalami gangguan atau menyusut, cementum bisa terekspos dan menjadi tempat menumpuknya plak serta bakteri yang berisiko merusak jaringan gigi.

Pulpa

Pulpa adalah bagian terdalam dari gigi yang berada di tengah dan memiliki tekstur lembut. Di dalamnya terdapat jaringan lunak seperti saraf, pembuluh darah, dan saluran getah bening kecil. 

Fungsi utama pulpa adalah sebagai pusat kehidupan gigi karena bertugas mengirimkan sinyal sensasi seperti panas, dingin, tekanan, dan nyeri, serta memberikan nutrisi ke jaringan sekitarnya, termasuk dentin.

Jika gigi mengalami kerusakan akibat lubang yang terlalu dalam, infeksi bisa mencapai bagian pulpa. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya abses akibat bakteri yang berkembang dan merusak jaringan, bahkan mematikan saraf. 

Jika hal ini terjadi, penambalan biasa tidak lagi cukup, dan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi mungkin perlu dilakukan.

Ligamen Periodontal

Bagian ini berupa jaringan khusus yang berperan menahan gigi tetap kuat di dalam rahang. Selain itu, ligamen periodontal membantu menyeimbangkan tekanan yang muncul saat menggigit atau mengunyah makanan.

Lapisan ini terdiri atas berbagai komponen, seperti serabut kolagen, pembuluh darah, jaringan ikat, dan saraf. 

Bekerja sama dengan cementum, ligamen periodontal memastikan gigi tetap stabil di dalam rongganya dan mampu menyerap tekanan dengan baik saat digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Cara Merawat Kesehatan Gigi

Apabila kebersihan gigi tidak dirawat dengan baik, hal ini bisa memicu munculnya berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit yang berkaitan dengan gigi dan mulut. 

Mengingat gigi sangat sering digunakan setiap hari, terutama saat makan, sisa-sisa makanan yang menempel serta paparan terhadap suhu ekstrem dari makanan atau minuman panas dan dingin bisa merusak kondisi gigi apabila tidak dirawat dengan benar. 

Gangguan pada gigi ini bisa mengurangi kemampuan gigi dalam menjalankan fungsinya dengan baik.

Setelah memahami berbagai jenis gigi dan perannya, penting juga untuk mengetahui langkah-langkah menjaga kesehatan gigi agar tetap optimal, seperti berikut ini:

Menyikat Gigi Secara Teratur

Menjaga kebersihan gigi bisa dimulai dengan kebiasaan menyikat gigi secara konsisten. Tindakan ini sangat penting karena sisa makanan yang menempel setiap kali makan dapat dibersihkan melalui penyikatan. 

Sebaiknya, menyikat gigi dilakukan dua kali sehari, yakni di pagi dan malam hari.

Hindari Menyikat Gigi Terlalu Kuat

Meski menyikat gigi bertujuan untuk menghilangkan sisa makanan dan plak, melakukannya dengan tekanan berlebih justru bisa merusak lapisan pelindung gigi (enamel) dan bahkan melukai gusi. 

Maka dari itu, disarankan untuk menyikat gigi dengan gerakan lembut agar gigi tetap bersih tanpa menimbulkan kerusakan.

Gunakan Obat Kumur Setelah Menyikat Gigi

Menyikat gigi saja terkadang tidak cukup untuk membersihkan seluruh kotoran yang ada di mulut. Oleh karena itu, disarankan juga untuk menggunakan obat kumur atau larutan air garam sebagai langkah tambahan. 

Obat kumur bermanfaat untuk membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut, menjaga keseimbangan flora oral, serta mencegah timbulnya masalah gigi seperti bau mulut atau sakit gigi.

Sebagai penutup, mengetahui jenis-jenis gigi dan fungsinya membantu kamu lebih memahami pentingnya perawatan gigi agar tetap sehat dan berfungsi dengan optimal.

Terkini

iPhone 13 Turun Harga Jadi Rp8 Jutaan per Juli 2025

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:32:01 WIB

Galaxy S25 Plus FE Bakal Lebih Tipis dan Canggih

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:35:04 WIB

Harga OPPO A60 Turun, Spek Tetap Gahar

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:38:05 WIB

IWIP Cetak Talenta Muda untuk Industri Nikel

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:45:04 WIB