Penyeberangan Bengkulu Enggano Kembali Beroperasi

Selasa, 08 Juli 2025 | 08:06:03 WIB
Penyeberangan Bengkulu Enggano Kembali Beroperasi

JAKARTA - Layanan penyeberangan laut rute Bengkulu–Enggano kembali berjalan secara optimal. Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Pulau Enggano, wilayah terluar Indonesia di barat daya Bengkulu, yang sempat terisolasi akibat gangguan alur pelayaran. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kapal KMP Pulo Tello sudah berhasil beroperasi kembali setelah sebelumnya sempat terhambat akibat pendangkalan dan penyempitan alur di Pelabuhan Pulau Baai.

Pemulihan ini bukan sekadar perbaikan teknis semata. ASDP menegaskan bahwa kehadiran layanan penyeberangan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) seperti Enggano merupakan komitmen konkret dalam memperkuat konektivitas nasional, mendukung distribusi logistik, serta membuka akses masyarakat terhadap layanan publik.

Konektivitas Bukan Sekadar Transportasi

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menekankan, transportasi penyeberangan ke Pulau Enggano bukan hanya menyangkut mobilitas, tetapi bagian dari upaya negara untuk mewujudkan keadilan akses dan pemerataan ekonomi.

“ASDP hadir untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah terluar tetap terhubung dengan pusat ekonomi dan pelayanan publik. Layanan ke Pulau Enggano ini mencerminkan komitmen kami untuk menjaga kesinambungan distribusi logistik, mobilitas penduduk, dan ketahanan sosial di daerah dengan keterbatasan infrastruktur,” ujarnya.

Layanan ini sempat terganggu karena kondisi cuaca ekstrem dan sedimentasi di alur pelayaran, yang membuat kapal sulit bersandar di dermaga. Namun, kolaborasi antara ASDP, Pelindo, dan pemerintah daerah memungkinkan upaya perbaikan segera dilakukan.

Pengerukan Jalur Pelayaran Terus Dilanjutkan

Heru menyampaikan apresiasi kepada PT Pelindo dan Pemda Bengkulu yang telah bekerja sama dalam melakukan pengerukan menggunakan tiga unit ekskavator, satu unit loader, dan tiga dump truck. Proses ini krusial untuk membuka kembali akses jalur pelayaran yang sempat tertutup pasir laut.

“Alhamdulillah jalur dermaga berhasil dilalui kembali, dan kami juga mengapresiasi upaya Pelindo yang menyiagakan satu kapal keruk dalam jangka panjang untuk menjaga kelancaran arus kapal dan mencegah hambatan operasional,” ujarnya.

Karena tantangan sedimentasi bisa muncul kembali sewaktu-waktu akibat kondisi laut yang dinamis, pengerukan disebut akan berjalan secara berkelanjutan sebagai langkah preventif.

Proses Penanganan Darurat Saat Gangguan

Sebelum jalur dermaga bisa kembali digunakan oleh KMP Pulo Tello, ASDP bersama berbagai pemangku kepentingan seperti Basarnas, Lanal Bengkulu, KPLP KSOP, Polair, serta nelayan lokal, bersinergi dalam proses penanganan sementara. Proses naik-turun penumpang serta distribusi logistik dilakukan secara terkoordinasi menggunakan kapal pendukung.

ASDP juga menerapkan sejumlah kebijakan afirmatif sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Enggano. Salah satunya adalah pemberian diskon tarif hingga 50 persen untuk kendaraan logistik, terutama pengangkut hewan kurban dan hasil pertanian.

Tak hanya itu, penumpang dengan kondisi darurat medis juga mendapatkan layanan khusus berupa tiket gratis, termasuk untuk tenaga medis puskesmas serta pendamping dari Dinas Kesehatan.

“Untuk saat ini jadwal penyeberangan masih menyesuaikan kondisi cuaca dan pelabuhan, dan bersifat tentatif menunggu arahan dari BPTD. Penumpang diimbau datang minimal satu jam sebelum keberangkatan dengan membawa identitas diri,” imbau Heru.

Peran Vital KMP Pulo Tello

Rute Bengkulu–Enggano memiliki jarak sekitar 106 mil laut, dengan waktu tempuh sekitar 12 jam menggunakan KMP Pulo Tello. Kapal ini memiliki kapasitas 229 penumpang dan 22 kendaraan, serta telah menjadi andalan utama masyarakat Enggano dalam mengakses kebutuhan logistik dan mobilitas sejak beberapa tahun terakhir.

Pada semester pertama tahun 2025 (Januari–Juni), KMP Pulo Tello telah melayani 3.695 penumpang dan 574 kendaraan. Angka ini menunjukkan betapa krusialnya fungsi kapal tersebut sebagai jembatan kehidupan antara Pulau Enggano dan daratan Sumatra.

“Kehadiran ASDP di lintasan perintis seperti Enggano adalah bukti nyata komitmen BUMN dalam mendukung kebijakan negara membangun dari pinggiran,” ujar Heru.

Komitmen Hadir di Wilayah 3T

ASDP bertekad akan terus memberikan pelayanan terbaik, terutama di kawasan yang belum tersentuh oleh transportasi reguler. Pulau Enggano, sebagai salah satu wilayah terluar, sangat membutuhkan konektivitas untuk menjamin keamanan pasokan bahan pokok, layanan kesehatan, hingga keberlanjutan aktivitas ekonomi masyarakat.

“Kami akan terus hadir dan memberikan layanan terbaik, khususnya di daerah yang belum terjangkau oleh transportasi reguler. Inilah wujud nyata peran ASDP dalam memperkuat kedaulatan konektivitas dan mendorong pertumbuhan wilayah 3T,” pungkas Heru.

Menuju Akses Transportasi yang Merata

Dengan beroperasinya kembali rute Bengkulu–Enggano, ASDP kembali meneguhkan perannya sebagai garda depan transportasi laut nasional, sekaligus penghubung utama bagi masyarakat di kawasan tertinggal. Kolaborasi lintas sektor serta perhatian pemerintah dalam menjaga keberlanjutan layanan seperti ini menjadi fondasi penting dalam membangun Indonesia yang merata dan terintegrasi.

Langkah ini sekaligus memperkuat komitmen bahwa layanan publik harus hadir untuk semua, termasuk mereka yang tinggal di batas negeri. ASDP membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk keadilan akses dan pelayanan.

Terkini

iPhone 13 Turun Harga Jadi Rp8 Jutaan per Juli 2025

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:32:01 WIB

Galaxy S25 Plus FE Bakal Lebih Tipis dan Canggih

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:35:04 WIB

Harga OPPO A60 Turun, Spek Tetap Gahar

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:38:05 WIB

IWIP Cetak Talenta Muda untuk Industri Nikel

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:45:04 WIB